Surabaya dapat dikatakan sebagai gudangnya rawon. Pasalnya, ada banyak kedai rawon enak yang dapat ditemukan di Kota Pahlawan tersebut. Nah, salah satu yang sering direkomendasikan untuk wisatawan dari luar kota adalah Rawon Pak Pangat. Menawarkan beragam menu, seperti rawon dengan daging suwir, rawon krengsengan, hingga rawon campur, harganya pun dapat dikatakan cukup sepadan.
Selain dikenal sebagai pusat pemerintahan dan bisnis, Surabaya juga cocok dijadikan lokasi refreshing. Pasalnya, ibu kota Jawa Timur tersebut juga sudah dilengkapi fasilitas hiburan yang oke. Untuk mereka yang gemar shopping, Surabaya adalah gudangnya. Banyak pusat perbelanjaan atau mall yang bisa ditemukan di daerah ini, sebut saja Tunjungan Plaza, Supermall Pakuwon Indah, Galaxy Mall, Grand City, Royal Plaza, dan lainnya.
Sementara itu, untuk mereka yang doyan wisata sejarah, nilai historis Surabaya sudah tidak perlu diragukan lagi. Banyak kawasan cagar budaya di kota tersebut, terutama arena tersebar puluhan bangunan peninggalan Belanda, salah satunya di area Tunjungan. Di area Tunjungan, berdiri sejumlah gedung peninggalan penjajah Belanda yang memiliki nilai sejarah cukup tinggi, antara lain Gedung Siola, Gedung Grahadi, Kantor Pos Simpang, Balai Pemuda, Balai Kota Surabaya, hingga Hotel Majapahit.[1]
Apabila Anda doyan kuliner, Surabaya juga menjadi referensi yang menarik karena ada sejumlah makanan khas yang wajib dicicipi. Makanan khas Surabaya banyak dipengaruhi masakan Madura, juga pengaruh Arab dan India, yang sebagian besar berbahan dasar petis.[2] Rasa petis yang gurih dan aromanya yang sedikit amis membuat kuliner Surabaya punya rasa yang unik, sebut sajat rujak cingur dan lontong kupang.
Review Rawon Pak Pangat
Kuliner lainnya yang khas Surabaya adalah rawon. Meski juga dapat ditemukan di daerah lainnya di Jawa Timur, rawon yang berasal dari Surabaya sering dikatakan punya keunikan tersendiri. Karena itu, tidak heran jika sebagian wisatawan merasa kurang apabila berkunjung ke Kota Pahlawan tanpa mencicipi rawon khasnya.
Anda tentu sudah tidak asing lagi dengan rawon. Menurut keterangan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, rawon adalah masakan atau lauk berkuah yang dibuat dari irisan daging dengan bumbu utama keluak, ditambah rempah-rempah lainnya. Keluak sebagai bumbu utama akan memberikan warna hitam, serta aroma dan rasa yang khas pada kuah rawon.[3]
Dari sekian banyak warung atau kedai rawon yang beredar di Surabaya, salah satu yang kerap direkomendasikan adalah Rawon Pak Pangat. Anda bisa menemukan tempat kuliner ini DTC Wonokromo, Jalan Wonokromo No. 171, Jagir, Kecamatan Wonokromo Surabaya. Lokasinya cuma berjarak 800 meter dari Kebun Binatang Surabaya serta 450 meter dari Stasiun Wonokromo. Selain di DTC, juga buka cabang di Lotus Regency di kawasan Ketintang dan di Puri Mas.
Menurut ulasan sejumlah traveler, Rawon Pak Pangat merupakan kuliner yang wajib dicoba ketika berkunjung ke Surabaya. Diklaim sebagai salah satu kuliner legendaris di ibu kota Jawa Timur, rawonnya disajikan dengan kuah bercampur atau terpisah, tergantung request konsumen. Warna kuahnya pekat dengan rasa yang mantap, serta punya daging yang empuk. Lauk tambahan lainnya pun disediakan, seperti tempe goreng, empal yang cukup empuk, telur asin, hingga kerupuk.
Harga Rawon Pak Pangat
| Menu | Harga |
| Nasi Rawon Suwir | Rp32.000 |
| Nasi Rawon Krengseng | Rp32.000 |
| Nasi Rawon Campur | Rp32.000 |
| Nasi Rawon Iga | Rp45.000 |
| Nasi Krengseng Kering | Rp32.000 |
| Nasi Campur Kering | Rp32.000 |
| Nasi Kotak foam | Rp32.000 |
| Nasi Kotak Dus | Rp35.000 |
| Nasi Putih | Rp6.000 |
| Nasi Putih Kuah Rawon | Rp8.000 |
| Kerupuk | Rp5.000 |
| Telur Asin | Rp5.000 |
| Tempe | Rp4.000 |
| Es Batu | Rp1.000 |
| Teh Hangat Tawar | Rp3.000 |
| Teh Hangat Manis | Rp5.000 |
| Es Teh Tawar | Rp5.000 |
| Es Teh Manis | Rp6.000 |
| Sinom | Rp10.000 |
| Beras Kencur | Rp11.000 |
| Jeruk Panas | Rp9.000 |
| Es Jeruk | Rp9.000 |
| Teh Botol, Frestea, Fruit Tea | Rp8.000 |
| Pocari Sweat | Rp6.000 |
| Kopi | Rp5.000 |
Harga menu Rawon Pak Pangat di atas kami peroleh dari berbagai sumber, termasuk bocoran sejumlah pelanggan. Perlu Anda catat bahwa harga menu Rawon Pak Pangat tersebut tidak mengikat dan bisa berubah sewaktu-waktu. Selain makan di tempat, Anda pun bisa memesan makanan ini lewat aplikasi layanan pesan-antar, tentu dengan harga yang sedikit lebih mahal.
[1] Savero, Rizvanda Ryan dan I Gusti Ngurah Antaryama. 2012. Keatraktifan Galeri Seni di Kawasan Cagar Budaya Surabaya. Jurnal Sains dan Seni ITS, Vol. 1(1): 20-23.
[2] Adiasih, Priskila dan Ritzky K. M. R. Brahmana. 2015. Persepsi terhadap Makanan Tradisional Jawa Timur: Studi Awal terhadap Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta di Surabaya. Kinerja, Vol. 19(2): 113-125.
[3] Aviana, Tita, Nobel Christian Siregar, Ning Ima Arie Wardayanie. 2021. Pendugaan Masa Simpan Bumbu Rawon dengan Metode Accelerated Shelf Life Testing (ASLT). Warta IHP, Vol. 38(2): 126-131.
