City car merupakan sebuah kendaraan yang sesuai namanya, diciptakan khusus untuk melibas jalanan perkotaan yang cenderung padat dan terkenal macet. Karena itu, tidak mengherankan jika rata-rata city car memiliki desain bodi yang kompak dan cenderung mungil. Nah, salah satu city car yang telah dianggap sebagai ‘legenda’ di pasar otomotif Indonesia adalah Suzuki Karimun. Bahkan, hingga kini, produk bekas kendaraan tersebut masih banyak dicari, salah satunya karena harganya yang cukup bersaing.
Suzuki Karimun pertama kali dihadirkan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) pada tahun 1998 lalu melalui jalur impor (CBU) dari Jepang. Kemudian, di tahun berikutnya, PT SIS pun memproduksi sendiri Karimun di pabrik perakitan yang berlokasi di Tambun, Bekasi. Kemudian, pada 9 September 1999, generasi pertama Karimun buatan lokal resmi dihadirkan untuk pasar domestik.
Spesifikasi Suzuki Karimun
Generasi pertama Suzuki Karimun, seperti diutarakan sebelumnya, pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 1998. Namun, jauh sebelumnya, tepatnya tahun 1993, kendaraan ini sudah terlebih dulu hadir di pasar Negeri Sakura dengan nama Suzuki Wagon R. Wagon R merupakan mobil kei pertama buatan Suzuki yang menggunakan desain “high wagon” atau “boy boy”, yang dirancang agar mobil menjadi luar biasa tinggi dengan topi pendek dan hatchbak hampir vertikal. Mobil menjadi mobil kei terlaris di Jepang pada tahun 2003.
Suzuki Karimun generasi pertama yang dirilis di Indonesia memiliki tampilan yang tidak jauh berbeda dengan model yang keluar di Jepang. Karimun memiliki tampilan khas sebuah city car melalui bentuknya yang boxy dihiasi dengan garis-garis kaku pada bagian bodi, sehingga membuatnya semakin terlihat unik dan elegan.
Pabrikan mengaplikasikan sebuah desain tall body, yaitu sebuah konsep dengan desain yang membuat bentuk bonet lebih ringkas tetapi di saat yang bersamaan mobil tersebut dibuat lebih tinggi dari kebanyakan city car lainnya. Desain ini digunakan untuk memaksimalkan kapasitas ruang kabin, tetapi tetap kompak.
Pada tahun 2006, muncul generasi kedua yang bernama Karimun Estillo. Mobil ini memiliki desain yang berbeda dengan generasi sebelumnya, yaitu menampilkan bodi yang membulat. Model pertama Karimun Estillo membawa mesin seri F10D, 4 silinder, berkapasitas 1.063cc. Selang dua tahun kemudian, PT SIS meluncurkan generasi terbaru Karimun Estillo yang dinamakan New Karimun Estillo. Perubahan yang terjadi mencakup sektor eksterior, interior, dan yang terutama bagian mesin. Mesin yang digunakan pada generasi terbaru ini adalah mesin seri K10B dengan kapasitas yang lebih kecil, yaitu 998cc, 3 silinder, namun dapat menghasilkan tenaga yang lebih besar.
Lalu, pada tahun 2013, penjualan Suzuki Karimun Estillo dihentikan menyusul kemunculan varian city car Suzuki terbaru yang masuk di kelas lcgc (low cost green car), yaitu Karimun Wagon R. Mobil ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada ajang IIMS 2013 silam. Kehadiran Karimun versi Wagon R sendiri berbarengan dengan lahirnya beberapa unit LCGC dari kompetitor Suzuki lainnya, seperti dute Ayla dan Agya dari Daihtasu-toyota, serta Honda dengan Brio-nya.
Secara tampilan, model ini masih membawa desain platform dari generasi sebelumnya, dengan mempertahankan konsep mobil kota yang kompak, ringkas, dan tampilan fisik boxy yang cukup ikonik. Di bagian depan, terdapat headlamp berkonsep Blue Eyes dengan teknologi LED. Sementara, bagian grill depan didesain dengan bentuk hexagonal memanjang serta akses krom.
Beralih ke sektor samping, kaca mobil dibuat melebar dan lekukan garis body yang tidak terlalu banyak. Sementara, desain belakang Karium Wagon R menganut konsep city car khas Eropa, lewat stop lamp rear combination yang dirancang dengan desain kotak menyempit mengikuti alur lekuk bodi, serta dipermanis dengan rear garnish yang membuatnya tampak mewah.
Pindah ke bagian interior, jika selama ini mobil LCGC cenderung identik dengan ruang kabin yang sempit, maka lainnya halnya dengan Karium Wagon R yang memiliki ruang ekstra longgar. Meski didesain sederharan layaknya LCGC kebanyakan, namun ruang kabin kendaraan ini memiliki citarasa yang cukup modern di kelasnya.
Desain dashboard Karimun Wagon R tampil eye catching dengan komposisi fabric bercorak warna kalem. Sementara, bagian panel instrumen tertata rapi meski tidak banyak panel indikator yang tersedia (kecuali pada tipe GX dan GL). Selain itu, kabin Karimun Wagon R juga telah didukung dengan fitur penunjang seperti AC, headroom yang tinggi dan legroom yang lebar, serta seat belt di semua kursinya.
Nah, untuk bagian jantung pacu, kendaraan ini menggendong mesin yang sama dengan Karimun Estillo, yaitu K10B, DOHC, 3 silinder segaris, 12 katup, berkapasitas 998cc. Dengan modal tersebut, Karimun Wagon R diklaim mampu meletupkan tenaga maksimal 68 PS pada putaran 6.200 rpm dan mencapai torsi puncak di angka 90 Nm pada putaran 3.500 rpm.
Saat ini, PT SIS menghadirkan Karimun Wagon R hanya dalam satu varian, yakni Karimun Wagon R GS. Pilihan warna yang diberikan antara lain Silky Silver, Burgundy Red, Cool Black, Graphite Grey, Pearl White, dan Radiant Red. Berikut kami sajikan informasi terbaru harga resmi Suzuki Karimun Wagon R yang dikutip langsung dari situs resminya.
Harga Suzuki Karimun Wagon R Baru
Tipe Suzuki Karimun Wagon R | Harga |
Karimun Wagon R GS MT | Rp137.500.000 |
Karimun Wagon R GS AGS | Rp146.000.000 |
Harga Suzuki Karimun Bekas
Tahun Produksi | Harga Bekas |
1999 | Rp52.000.000 |
2000 | Rp50.000.000 |
2001 | Rp40.000.000 – Rp60.000.000 |
2002 | Rp48.000.000 – Rp57.000.000 |
2003 | Rp59.000.000 – Rp70.000.000 |
2004 | Rp54.000.000 – Rp75.000.000 |
2005 | Rp61.000.000 – Rp67.000.000 |
2006 | Rp65.000.000 – Rp75.000.000 |
2007 | Rp50.000.000 – Rp75.000.000 |
2008 | Rp51.500.000 – Rp75.000.000 |
2009 | Rp67.500.000 – Rp77.500.000 |
2010 | Rp59.000.000 – Rp75.000.000 |
2011 | Rp63.000.000 – Rp78.000.000 |
2012 | Rp65.000.000 – Rp81.000.000 |
2013 | Rp72.500.000 |
Harga Suzuki Karimun bekas di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk situs jual beli online dan situs jual beli mobil second. Harga Suzuki Karimun bekas tersebut tidak mengikat dan bisa berbeda-beda di masing-masing wilayah, tergantung kondisi kendaraan yang diperjualbelikan serta kesepakatan antara penjual dan pembeli.
(Panca)