Manfaat dan Update Harga Pupuk Kompos Organik Berbagai Merk

Selain pupuk buatan pabrik, banyak petani yang memilih menggunakan pupuk organik untuk menyuburkan tanaman mereka, seperti pupuk kompos. Pasalnya, selain tidak mengandung banyak kimia yang mungkin berbahaya bagi tumbuhan dan tanah, harga pupuk ini pun jauh lebih terjangkau. Bahkan, jika Anda terampil, Anda bisa membuatnya sendiri di rumah.

Ilustrasi: Cara Membuat Pupuk Kompos Organik (credit: Merdeka)
Ilustrasi: Cara Membuat Pupuk Kompos Organik (credit: Merdeka)

Seperti diketahui, tanah merupakan unsur paling penting jika Anda ingin membudidayakan tanaman. Meski sekarang sudah ada metode hidroponik, menanam tumbuhan di tanah masih menjadi pilihan utama banyak orang. Pasalnya, sebagai media tumbuh, tanah memiliki kemampuan untuk menyediakan unsur hara yang sangat diperlukan tanaman.

Bacaan Lainnya

Namun, kemampuan tanah dalam menyediakan unsur hara, sangat ditentukan oleh kandungan bahan organik tanah (BOT) dan kelengasan tanah. Tanah yang bertekstur pasir atau pasir lempung misalnya, umumnya memiliki kandungan BOT rendah, sehingga kemampuannya untuk menyimpan air juga relatif rendah, yang bisa berdampak pada perkembangan tanaman.[1]

Untuk mengatasi hal tersebut, salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan menambahkan pupuk organik ke dalam tanah. Pupuk organik dikatakan dapat meningkatkan kandungan BOT, berfungsi sebagai buffer (penyangga) dan penahan lengas tanah.[2] Penambahan bahan organik ini diharapkan dapat memperbaiki kualitas fisika tanah, meningkatkan ketersediaan hara dalam tanah, meningkatkan kemampuan tanah menahan air, dan mampu memperbaiki pertumbuhan tanaman.

Berbagai hasil juga telah menunjukkan bahwa aplikasi pupuk organik pada lahan pertanian memberikan dampak positif terhadap ketersediaan hara, pertumbuhan, dan produksi tanaman. Sebuah studi menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik berpengaruh terhadap perbaikan komponen pertumbuhan, komponen produksi, dan estimasi produksi kopi. Sementara itu, molesta dan pupuk kandang berpengaruh nyata dalam meningkatkan parameter pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai.[3]

Pengertian Pupuk Kompos

Nah, bagi mereka yang tidak memiliki bujet besar untuk membeli pupuk organik, bisa menjatuhkan pilihan pada pupuk kompos. Pupuk kompos merupakan salah satu pupuk organik yang dibuat dengan cara menguraikan sisa-sisa tanaman dan hewan dengan bantuan hidup. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, pengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.

Manfaat Pupuk Kompos

Sebagai salah satu pupuk organik, kompos dikatakan memiliki banyak manfaat untuk tanaman. Bahan ini dikatakan dapat meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki karakteristik dan struktur tanah, membantu meningkatkan aktivitas mikroba pada tanah, meningkatkan daya serap air tanah, menyediakan unsur hara pada tanah, menjadikan tanah lebih gembur dan tidak keras, menekan pertumbuhan penyakit tanaman, serta meningkatkan kualitas hasil panen.

Ilustrasi: Memberikan Pupuk Organik (credit: garden.lovetoknow)
Ilustrasi: Memberikan Pupuk Organik (credit: garden.lovetoknow)

Sudah banyak penelitian yang dilakukan untuk menguji manfaat pupuk kompos. Salah satu analisis menyebutkan bahwa pemberian kompos eceng gondok dan mulsa organik Mucuna bracteata berpengaruh terhadap parameter bibit, jumlah daun, diameter bonggol, volume akar, berat kering, dan jumlah kelapa bibit kelapa sawit umur 3 sampai 8 bulan.[4]

Selain menyediakan nutrisi bagi tanaman, pupuk kompos bekerja dengan cara memperbaiki struktur fisik, kimia, dan biologi tanah. Secara fisik, kompos meningkatkan kemampuan tanah untuk menyimpan air sebagai cadangan di saat kekeringan. Pada tanah tipe pasir sekalipun, material kompos berguna menjadi perekat sehingga tanah menjadi lebih solid. Sementara, pada tanah liat atau tanah lempung, kompos berfungsi menggemburkan tanah agar tidak terlalu solid.

Cara Membuat Pupuk Kompos

Sediakan alat berupa keranjang dengan lubang kecil, kardus seukuran keranjang, dan tempat untuk mengompos, seperti keranjang, gentong, atau batako. Sementara itu, bahan yang dibutuhkan adalah sampah rumah tangga organik dan sekam. Jangan lupa, siapkan juga dekomposer atau starter berupa EM4. Starter ini bisa ditemukan dengan mudah di toko pertanian.

Langkah pertama yang harus dilakukan ialah memilah sampah organik seperti sisa sayuran, sisa buah-buahan, daun kering, dan rumput, yang kemudian dipotong menjadi bagian-bagian kecil agar mempercepat proses pembusukan sehingga pupuk kompos bisa segera digunakan. Menambahkan pupuk kandang seperti sapi atau kambing juga bisa meningkatkan kualitas pupuk.

Selanjutnya, keranjang dengan lubang kecil yang sudah disiapkan perlu ditempatkan pada area yang teduh dan tidak terkena air hujan. Setelah itu, beri penyangga pada bagian bawah supaya aliran udaranya lancar. Jika sudah, letakkan sekam pada dasar keranjang tersebut. Langkah berikutnya adalah meletakkan kardus bekas di atas sekam untuk menampung sampah organik.

Poin paling penting adalah dengan menempatkan sampah organik yang sudah dipilah. Potong sampah rumah tangga organik menjadi beberapa bagian kecil. Semakin kecil potongannya, semakin baik untuk membuat pupuk kompos. Setelah sudah terpotong semua, campurkan sampah tadi dengan starter hingga merata. Pada tahap ini, starter akan mulai mengurai sampah. Apabila adonan pupuk kompos terlalu basah, tambahkan sekam atau serbuk kayu.

Sebagai pemula, terkadang kita kurang yakin apakah prosedur membuat pupuk kompos yang dilakukan sudah tepat atau tidak. Cara mengeceknya adalah dengan mencelupkan jari sedalam dua centimeter pada kompos. Jika terasa hangat, maka proses pengomposan sedang berlangsung. Sebaliknya, kompos yang tidak hangat menandakan campurannya terlalu kering. Jika demikian, berikan sedikit air untuk memicu kinerja mikroorganisme.

Setelah pupuk siap, cobalah untuk menggunakan pupuk setidaknya dua pertiga bagian saja dan memberikannya kepada tanaman. Sementara, sisa pupuk kompos lainnya bisa digunakan sebagai pengganti EM4 atau starter pembuatan pupuk kompos berikutnya. Ciri-ciri pupuk kompos yang berkualitas baik di antaranya berwarna cokelat tua hingga hitam mirip dengan tanah, tidak larut di dalam air, berefek baik pada tanah, suhunya kurang lebih sama dengan suhu lingkungan, serta tidak berbau.

Sebenarnya, membuat sendiri pupuk kompos tidak terlalu sulit. Namun, bagi mereka yang tidak memiliki bahan pembuatnya atau merasa kurang telaten, mungkin akan agak kesusahan memproduksi pupuk ini. Nah, jika Anda juga demikian, Anda tidak perlu khawatir. Karena, sudah ada banyak pedagang yang menawarkan bahan ini dengan harga yang relatif terjangkau.

Harga Pupuk Kompos

Pupuk kompos organik (sumber: diadona)
Pupuk kompos organik (sumber: diadona)
Merk & Kemasan Pupuk Kompos Harga
Pupuk Kompos Poepoes 250 gr Rp500
Pupuk Kompos Poepoes 1 kg Rp2.000
Pupuk Kompos Cap Pak Tani Repack 1 kg Rp5.000
Pupuk Kompos SF 1 kg Rp5.000
Pupuk Kompos Improbio Repack 1 kg Rp5.500
Pupuk Kompos YPM Tunas Mekar 1 kg Rp9.000
Pupuk Kompos Organik One Home Farm 1 kg Rp9.500
Pupuk Kompos Zuper Compost 4 kg Rp19.900
Pupuk Kompos MABAR 5 kg Rp20.000
Pupuk Kompos Raja Tanaman 5 kg Rp20.000
Pupuk Kompos 8 Daun 13,5 kg Rp23.500
Pupuk Kompos Kocor BMW 1 kg Rp25.000
Pupuk Kompos Green Lembang 6 kg Rp30.000
Pupuk Kompos Ichisan 1 kg Rp32.800
Pupuk Kompos Bless Repack 1 kg Rp35.000
Pupuk Kompos Taspu Super Premium 13 kg Rp37.500
Pupuk Kompos BMW 11,25 kg Rp43.000
Pupuk Kompos Bless 10 kg Rp44.000
Pupuk Organik SAN (Sari Alam Nusantara) 800 gr Rp80.000
Pupuk Kompos Improbio 50 kg Rp275.000

Informasi harga pupuk kompos di atas kami rangkum berbagai sumber, termasuk toko bahan pertanian dan situs jual beli online. Jika dibandingkan penawaran sebelumnya, harga pupuk kompos di pasaran saat ini terpantau fluktuatif. Misalnya, pupuk kompos organik One Home Farm yang semula dijual seharga Rp7.500, sekarang naik menjadi Rp9.500 per kilogram. Sementara itu, harga pupuk kompos SF justru turun dari Rp6 ribu menjadi Rp5 ribu per kilogram. Untuk info lebih lanjut, tak ada salahnya mengunjungi toko pertanian terdekat.

[Update: Ditta]

[1] Zulkarnain, Maulana, dkk. 2013. Pengaruh Kompos, Pupuk Kandang, dan Custom-Bio terhadap Sifat Tanah, Pertumbuhan dan Hasil Tebu (Saccharum officinarum L.) pada Entisol di Kebun Ngrangkah-Pawon, Kediri. Indonesian Green Technology Journal, Vol. 2(1): 45-52.

[2] Ibid.

[3] Kumalasari, P. 2011. Pemberian Beberapa Dosis Bokashi Salvinia molesta terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max L.) pada Tanah Ultisol (Skripsi). Fakultas MIPA Universitas Andalas Padang.

[4] Toruan, Octaviana Lumban dan Tengku Nurhidayah. 2017. Pengaruh Pupuk Kompos Eceng Gondok dan Mulsa Organik Mucuna bracteata terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Pembibitan Utama. JOM FAPERTA Universitas Riau, Vol. 4(2): 1-15.

Pos terkait