Stok Langka, Harga Bibit Pepaya di Boyolali Melambung

Tingginya permintaan bibit pohon papaya di wilayah Boyolali membuat stok bibit menjadi langka. Kondisi ini berdampak pada melonjaknya harga bibit, satu pohon mencapai Rp 5 ribu.

Salah satu petani pepaya asal Dusun Slembi, Desa Karangnongko, Mojosongo Maryudi Anwar,33, mengatakan, sejak beberapa pekan terakhir dia ksulitan mencari bibit pepaya. Sudah empat tempat pembibitan yang didatangi namun tidak membuahkan hasil.

Bacaan Lainnya
RYANTONO P.S/RASO
RYANTONO P.S/RASO

“Memang stok masih ada, namun bibit tersebut sudah dipesan petani. Sehingga pemilik kebun pembibitan tidak berani menjual ke orang lain. Terpaksa saya membeli bibit pepaya yang agak besar, harganya mencapai Rp 5 ribu perpohon,” ungkapnya.

Pemilik kebun bibit pepaya di Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo Suryono ,32, mengatakan, kelangkaan bibit terjadi karena saat ini memasuki musim tanam pepaya. Pohon pepaya paling baik ditanam di akhir musim kemarau agar pohonnya tetap kecil sehingga saat berbuah tanaman menjadi lebat.

“Saya memiliki 40 ribu bibit pepaya. Sebagian besar sudah dipesan petani, jadi tidak dapat dialihkan lagi. Biasanya berumur tujuh minggu, karena masih relatif kecil. Saat ini harga Rp 500 perpohon untuk bibit umur empat minggu,” papar dia.

Banyak pembeli yang antre pesan jauh hari. Kebanyakan petani memang biasanya menanam pohon pepaya sebelum musim hujan. Waktu yang bersamaan membuat permintaan bibit tinggi dan akhirnya menjadi langka. “Saya tidak hanya melayani petani asal Boyolali. Banyak petani luar daerah yang mencari bibit pohon di tempat saya,” imbuhnya. (yan/oh/radarsolo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *