
Sekilas Tentang Keyboard
Sebelum membahas mengenai Yamaha PSR S750, kita kulik sedikit mengenai instrumen keyboard. Sejarah keyboard bisa ditarik mundur ke abad ke-14, ketika susunan deret kunci yang chromatic (mencakup 12 nada) muncul di Eropa. Di awal kehadirannya, bilah-bilahnya masih dalam ukuran yang sangat lebar, sehingga tidak banyak nada harmoni yang bisa dihasilkan. Lalu, di abad ke-20, keyboard elektronik pertama kali muncul. Keyboard jenis ini pertama kali dipasarkan oleh Laurens Hammond di Amerika Serikat pada tahun 1935. Sejak saat itu, mulai berkembang instrumen yang sekarang ini bisa disebut sebagai “rajanya musik”. Suara orkes simfoni pun, dengan puluhan instrumen, bisa dihasilkan oleh satu buah keyboard saja. Pada tahun 1962, seorang insinyur Italia bernama Paolo Ketoff mengeluarkan instrumen yang disebut Synket. Alat ini menghasilkan musik eksperimental yang bagi pendengar awam tidak musikal. Dua tahun kemudian, di AS muncul alat musik yang diciptakan Donald Buchla dan satunya oleh Robert Moog. Alat Donald Buchla tidak menggunakan keyboard sebagai perangkat untuk memainkannya, melainkan dengan permukaan yang sensitif terhadap sentuhan. Sementara, Robert Moog membuat alat yang menggunakan keyboard sebagai perangkat pengolahan. Di sisinya pun dipasang alat pengontrol yang konvensional seperti tombol putar untuk mengeraskan dan memelankan suara, maupun untuk mengatur tinggi rendahnya nada yang dihasilkan. Ciptaan Robert Moog ini lebih memudahkan penggunaannya untuk mengalunkan musik tradisional dalam tatanan suara baru. Meski demikian, baru di tahun 1980, synthesizer dapat mengeluarkan suara yang harmonis. Peralatan pertama yang terkenal adalah Yamaha DX-7 yang meluncur tahun 1983. Peralatan ini menggunakan pengembangan synthesizer dari zaman Robert Moog dengan frequency modulation synthesis yang dirancang oleh John Chowning dari Stanford University di Palo Alto, California.Review dan Spesifikasi Yamaha PSR S750
Secara tampilan, Yamaha PSR S750 mirip dengan Yamaha PSR S950 dalam banyak hal, kecuali bahwa PSR S950 memiliki lebih banyak fitur. Misalnya, model ini memiliki lebih banyak suara, fitur suara, gaya, dan drum kit, serta dilengkapi dengan berbagai efek yang tidak ditemukan di PSR S750. Di samping itu, fitur yang dimiliki kedua keyboard berbeda dalam hal suara dan kemampuan. Produk ini tidak seperti workstation 61 key kebanyakan. Kadang-kadang, workstation mengisi seluruh frame piano digital yang mungkin, dan bahkan, agak besar dan kuat. Untungnya, tidak demikian halnya dengan PSR S750, karena keyboard yang diperkecil dan teknik minimal pada papan membuatnya menjadi mesin kecil dan kompak, beratnya kurang dari 24 pon. Mesin ini adalah keyboard sempurna bagi siapa saja yang ingin membawanya ke suatu lokasi, yang banyak dilakukan orang dengan workstation. Anda tidak pernah tahu kapan inspirasi akan menghantam Anda, jadi bisa membawa-bawa mesin seperti ini sangat berguna.
Harga Yamaha PSR S750
Meski merupakan produk yang lumayan lama, tetapi tidak sulit mendapatkan keyboard ini di pasaran Indonesia. Di beberapa toko musik dan situs jual beli online, produk baru Yamaha PSR S750 saat ini ditawarkan dengan harga Rp10 juta hingga Rp11 jutaan di tahun 2021, naik menjadi Rp12,4 jutaan tahun 2022. Sementara, produk bekas mesin ini, bisa Anda dapatkan dengan harga mulai Rp7.120.000 hingga Rp9.700.000 tahun 2021, berubah menjadi Rp6 jutaan hingga Rp9 jutaan tahun 2022, tergantung kondisi barang. Sebagai perbandingan, tahun 2020, Yamaha PSR S750 dilepas Rp9,7 juta hingga Rp10 jutaan. [Update: Almas]Kategori: Lain-lain
Tag: alat musik, audio, elektronik, hobi, instrumen, keyboard, musik, musisi, piano, Yamaha