Info Biaya Cuci Darah (Hemodialisis) Terbaru di Rumah Sakit

Ginjal merupakan salah satu organ tubuh yang sangat penting. Ginjal bertugas untuk mengatur tekanan darah, pH darah, memproduksi sel darah merah, serta mengeluarkan sisa metabolisme protein berupa ureum, kreatinin, dan ammonia.Sayangnya, seiring bertambahnya umur maka kinerja ginjal seseorang akan mengalami penurunan. Apalagi jika seseorang menjalani gaya yang tidak sehat, maka penurunan fungsi ginjal bisa menjadi sesuatu yang tak terelakkan lagi. Jika sudah pada taraf yang parah, maka prosedur darah (hemodialisis) dengan biaya yang mahal tentu perlu disiapkan pasien.

Ilustrasi: Prosedur Cuci Darah (sumber: nursebuff)
Ilustrasi: Prosedur Cuci Darah (sumber: nursebuff)

Bagi orang yang mengalami gagal ginjal atau penurunan fungsi ginjal, maka salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan menjalani cuci darah atau yang dalam istilah kedokteran disebut hemodialisa (HD). Hemodialisis digunakan bagi klien dengan gagal ginjal akut atau gagal ginjal yang sudah tidak dapat diperbaiki serta ketidakseimbangan cairan dan elektrolit. Hemodialisis biasanya menjadi pilihan pengobatan ketika zat toksin seperti barbiturat setelah overdosis, perlu dihilangkan dari tubuh dengan cepat.[1]

Bacaan Lainnya

Hemodialisis atau cuci darah biasanya berlangsung sekitar 5 jam setiap sesi dan per minggu dilakukan antara 2-3 kali. Sayangnya, meski rutin melakukan cuci darah, ginjal sang tak akan sembuh. Proses cuci darah dilakukan hanya untuk menggantikan fungsi ginjal yang sudah melemah dan membuat sang penderita bisa bertahan hidup lebih lama. Tak heran jika Anda kerap menemukan para penderita sakit ginjal yang akan terus melakukan cuci darah hingga akhir hayatnya. Sebagai gambaran, berikut ini kami rangkum biaya cuci darah pada 2022 di sejumlah rumah sakit seperti dilansir dari Alodokter.

Ilustrasi: Biaya Cuci Darah di Rumah Sakit (credit: healio)
Ilustrasi: Biaya Cuci Darah di Rumah Sakit (credit: healio)

Biaya Cuci Darah

Lokasi Rumah Sakit Biaya Cuci Darah Mulai dari (Rp)
RS Menteng Mitra Afia 950.000
Klinik Nusantara Dialysis Center Jakarta 1.000.000
Klinik Hemodialisis Raycare Tangerang 1.050.000
RS St. Carolus Salemba 1.078.000 – 1.701.000
RS Sentra Medika Cikarang 1.224.000
RS Anna Pekayon Bekasi 1.350.000
Rumah Sakit Umum YARSI 1.350.000
RS EMC Tangerang 1.396.000
RS Mitra Keluarga Bekasi 1.450.000 – 3.360.000
Primaya Hospital Pasar Kemis 1.488.000
Mandaya Royal Hospital Puri Tangerang 1.550.000
RS Hermina Arcamanik, Bandung 1.656.000
Pondok Indah Medical Centre 2.000.000

Selain harus dilakukan secara rutin dan terus menerus, biaya cuci darah pun terkenal sangat mahal. Sebagai bahan perbandingan, tahun 2020 lalu biaya sekali cuci darah bisa berkisar antara Rp800 ribuan hingga lebih dari Rp2 jutaan, tergantung di rumah sakit mana Anda menjalaninya. Biaya cuci darah tahun 2022 tak terlalu jauh berbeda dari tahun 2019, 2020, dan 2021. Coba hitung saja berapa pengeluaran yang harus dikeluarkan oleh penderita penyakit ginjal per bulannya dengan cuci darah yang dilakukan 2 kali seminggu seumur hidupnya. Sangat mahal bukan?

Namun sebagian besar masyarakat kini sudah beralih menggunakan BPJS Kesehatan untuk meng-cover seluruh kebutuhan perawatan kesehatannya, termasuk untuk cuci darah. Beruntung BPJS ternyata juga menanggung keperluan para BPJS, baik kelas 1, kelas 2, maupun kelas 3 untuk cuci darah.

Cuci Darah (Hemodialisis) (sumber: pjnhk.go.id)
Cuci Darah (Hemodialisis) (sumber: pjnhk.go.id)

Menurut para pasien yang melakukan cuci darah dengan BPJS, mereka tak ditarik biaya apapun untuk cuci darah termasuk ketika dirawat inap di rumah sakit. Pasien BPJS kelas 1, 2, dan 3 tak akan mendapatkan perawatan dan perlakuan yang berbeda ketika menjalani cuci darah. Perbedaannya hanya ada pada fasilitas kamar untuk rawat inap saja.

Tahun 2019, para pasien sakit ginjal cukup membayar iuran BPJS Kesehatan sebesar Rp25.500 hingga Rp81.000 per bulan untuk dapat menikmati fasilitas cuci darah secara gratis. Namun per Juli 2020 iuran BPJS Kesehatan bagi peserta mandiri mengalami kenaikan cukup signifikan. Jika sebelumnya peserta mandiri kelas I tarifnya Rp80 ribu, tahun 2020 naik jadi Rp150 ribu per peserta. Lalu iuran peserta mandiri kelas II juga naik dari Rp51 ribu jadi Rp100 ribu per bulan. Sedangkan untuk peserta mandiri kelas III iurannya naik dari Rp25 ribu jadi Rp35 ribu per peserta per bulan.

Per Januari 2021, tarif iuran BPJS Kesehatan juga kembali dinaikkan. Khusus untuk kelas III, kini besaran iuran naik menjadi Rp42 ribu per bulan. Namun, karena pemerintah memberi subsidi sebesar Rp7.000, maka peserta tetap hanya perlu membayar sebesar Rp35 ribu per bulan. Dengan demikian, hingga tahun 2022 besaran iuran BPJS kelas 1 Rp150 ribu per bulan, kelas 2 Rp100 ribu per bulan, dan kelas 3 Rp35 ribu per orang per bulan.

[Update: Dian]

[1] Black, JM & Jane HH. 2021. Keperawatan Medikal Bedah: Gangguan Eliminasi, Ginjal dan Perkemihan 9th Indonesia Edition. Hilman S & Tutiany, editor. Singapura: Elsevier, hlm 202.

Pos terkait