Info Terbaru Biaya Kuliah & Biaya Hidup di Malaysia

Selain Jepang dan Korea Selatan, merupakan salah satu negara di kawasan Asia yang kerap dirujuk pelajar asal Indonesia yang ingin melanjutkan kuliah di luar negeri. Ada beberapa kenapa negara yang masih satu rumpun dengan Indonesia tersebut menjadi lokasi tujuan kuliah, di antaranya rata-rata kuliah di memiliki durasi yang lebih pendek dibandingkan kuliah di Indonesia dan punya biaya yang cukup affordable.

Mahasiswa di sebuah kampus di Malaysia (sumber: easyuni.co.id)
Mahasiswa di sebuah kampus di Malaysia (sumber: easyuni.co.id)

Keunggulan lain kuliah di adalah banyaknya perguruan tinggi atau universitas yang menjalin kerja sama dengan universitas internasional dari Australia, Amerika Serikat, Inggris, Selandia Baru, dan negara lain. Hal ini memungkinkan para mahasiswa untuk mendapatkan dua ijazah sekaligus ketika lulus kuliah.

Bacaan Lainnya

Di luar itu, kondisi ekonomi yang relatif stabil mahasiswa yang kuliah di tak perlu terlalu sibuk memikirkan hal-hal di luar studi. Masyarakat dan budaya Malaysia yang multikultural juga dapat membantu mahasiswa untuk memperkaya pengetahuan. Di Malaysia, mahasiswa pun diperkenankan untuk bekerja secara part time (paruh waktu) 20 jam per minggu ketika libur.

Untuk biaya kuliah, seperti di dalam negeri, memang sangat tergantung dari universitas tempat menempuh studi dan jurusan atau program studi yang diambil. Namun, menurut berbagai konsultan pendidikan, biaya kuliah di termasuk lebih rendah jika dibandingkan negara-negara seperti Singapura dan Australia. 

Umumnya, mahasiswa yang mengambil program S1 Bisnis, IT, dan Pariwisata akan menjalankan waktu studi selama 3 tahun, sedangkan program studi S1 Teknik bisa diambil hingga 4 tahun. Berbeda dengan jenjang S2 yang rata-rata dapat ditempuh selama 2 tahun saja. Berikut info terbaru kisaran biaya kuliah di per tahun..

Biaya Kuliah di Malaysia

Program Studi Biaya Kuliah Universitas Biaya Kuliah Universitas Swasta
S1 Bisnis Rp44 juta – Rp150 juta Rp200 juta – Rp350 juta
S1 Teknik Rp65 juta – Rp344 juta Rp203 juta – Rp600 juta
S1 IT Rp70 juta – Rp150 juta Rp227 juta – Rp450 juta
S1 Pariwisata & Perhotelan  Rp40 juta – Rp150 juta Rp186 juta – Rp300 juta
S2 Bisnis Rp120 juta – Rp160 juta Rp130 juta – Rp400 juta
S2 Teknik Rp150 juta – Rp209 juta  Rp200 juta – Rp418 juta
S2 IT Rp150 juta – Rp200 juta Rp216 juta – Rp460 juta
S2 Pariwisata & Perhotelan Rp99 juta – Rp150 juta Rp342 juta – Rp550 juta

Jika dibandingkan regulasi sebelumnya, biaya kuliah di Malaysia saat ini cenderung naik. Sebagai contoh, kuliah S1 jurusan Teknik di universitas yang semula berkisar Rp50 juta hingga Rp150 juta, kini bisa mencapai Rp65 juta hingga Rp344 juta per tahun. Biaya kuliah di Malaysia pada tabel di atas tentunya tidak terikat dan dapat berubah sewaktu-waktu.

Layaknya tinggal di negara lainnya, selain biaya kuliah, Anda juga harus memikirkan dan memperhitungkan biaya selama hidup di Malaysia. Komponen biaya yang perlu Anda pikirkan antara lain biaya tempat tinggal, biaya makan sehari-hari, biaya transportasi, biaya telekomunikasi, serta biaya lain-lain seperti hiburan dan keperluan belajar. Berikut kisaran biaya hidup di Malaysia.

Biaya Hidup di Malaysia – timesofindia.indiatimes.com

Biaya Hidup di Malaysia

Komponen Biaya Kisaran Biaya
Sewa Tempat Tinggal Kondominium: 1.282 ringgit – 3.000 ringgit per bulan
Flat/rumah susun: 600 ringgit per bulan
Apartemen: 800 ringgit
Makanan 4 ringgit – 7 ringgit sekali makan
Telekomunikasi 32 ringgit – 70 ringgit per bulan
Transportasi 3,5 ringgit per perjalanan
Taksi: 4,5 ringgit per kilometer
Internet 69 ringgit per bulan
Biaya Lain-lain Tiket bioskop: 15 ringgit
Buku pelajaran: 50 ringgit – 250 ringgit
Pengobatan standar: 100 ringgit
Laundry: 60 ringgit per bulan

Ketika artikel ini ditayangkan, kurs 1 ringgit Malaysia setara dengan Rp3.325,46. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, biaya hidup di Malaysia saat ini cenderung naik. Sebagai contoh, sewa kondominium di Malaysia yang semula ditaksir mulai 1.000 ringgit per bulan, kini naik mencapai 1.282 ringgit hingga 3.000 ringgit per bulan.

[Update: Ditta]

Pos terkait