Pengertian, Gejala, dan Kisaran Biaya Operasi Pengangkatan Lipoma Terbaru

Beberapa dari Anda mungkin sudah pernah mendengar tentang penyakit lipoma. Ini adalah benjolan pada tubuh yang disebabkan adanya timbunan lemak di antara lapisan otot dan kulit. Beberapa orang juga kerap menyebutnya dengan istilah daging tumbuh. Walaupun tak terasa sakit saat ditekan dan tak berpotensi menimbulkan bahaya, kemunculan lipoma dianggap bisa sangat mengganggu penampilan. Karena itu, tidak sedikit yang akhirnya memilih melakukan operasi meski biaya penanganannya memang cukup mahal.

Daging tumbuh atau lipoma (sumber: allure.com)
Daging tumbuh atau lipoma (sumber: allure.com)

Lipoma bisa muncul di area-area tubuh tertentu seperti ketiak, punggung, dahi, lengan atas, paha atas, dan bagian tubuh lainnya. Sebagian penderita biasanya memutuskan memilih metode operasi pengangkatan lipoma untuk menghilangkan benjolan ini selamanya. Sampai saat ini penyebab pasti lipoma masih belum diketahui, tetapi diperkirakan berkaitan dengan faktor-faktor sebagai berikut.

Bacaan Lainnya

Penyebab Lipoma

  • Keturunan (genetik). Faktor genetik disebut-sebut cukup berpengaruh terhadap timbulnya lipoma. Apabila orang tua atau saudara kandung Anda ada yang memiliki lipoma, maka bisa jadi Anda juga menderita lipoma.
  • Usia lanjut. Walaupun lipoma tak memandang umur dan bisa terjadi pada siapa saja, tetapi dalam sebagian besar kasus, biasanya lipoma terjadi pada orang-orang lanjut usia sekitar 40-60 tahun. Pasien dari kalangan anak-anak pun ada meski jumlahnya tidak sebanyak kalangan lansia.
  • Selain faktor keturunan dan usia lanjut, siapa saja dapat menderita lipoma karena memiliki riwayat penyakit tertentu seperti sindrom Cowden, sindrom Gardner, atau adiposis dolorosa.

Ciri Lipoma

  • Lipoma umumnya mempunyai ukuran sebesar kurang lebih 5 cm. Namun benjolan ini bisa berpotensi untuk membesar ukurannya karena juga bisa tumbuh.
  • Lipoma biasanya muncul di area bahu, perut, lengan, leher, dahi, serta punggung.
  • Lipoma memiliki tekstur yang lembek dan akan berpindah posisi jika Anda menyentuh atau menekannya dengan jari.
  • Jika sang penderita merasa lipoma yang ia derita ukurannya bertambah besar, maka benjolan tersebut bisa saja menimbulkan rasa sakit. Hal ini disebabkan benjolan dalam jaringan kulit tersebut sudah mengandung banyak pembuluh darah, sehingga menekan dan memengaruhi saraf yang ada di sekitarnya.

Selama ini banyak orang yang menyalahartikan bahwa lipoma adalah limfoma. Padahal jelas sangat berbeda. Sepintas namanya memang terdengar mirip, akan tetapi gejala dan penanganan kedua penyakit ini ternyata berbeda dan apabila salah dalam diagnosis, bisa berakibat sangat fatal.

Untuk diketahui, limfoma merupakan kanker yang berasal dari kelenjar getah bening, sedangkan lipoma hanya tumor jinak dari sel lemak. Jika penanganannya keliru, justru akan berpotensi untuk membahayakan nyawa pasien itu sendiri. Apabila limfoma salah dianggap lipoma dan kemudian tidak mendapatkan penanganan yang sesuai seperti kemoterapi atau radiasi, maka nyawa pasien itu bisa terancam.

Ilustrasi: prosedur operasi (sumber: legalfinders.com)
Ilustrasi: prosedur operasi (sumber: legalfinders.com)

Metode Operasi Lipoma

Diagnosis adanya lipoma biasanya dilakukan dengan pemeriksaan fisik secara saksama atau dengan melakukan pemeriksaan tambahan seperti biopsi FNAB atau USG. Pasalnya, dalam kondisi tertentu, gejala dan ciri-ciri yang ditunjukkan oleh lipoma bisa sangat mirip dengan beberapa penyakit lainnya seperti kista, melanoma, atau infeksi kulit. Penanganan lipoma sendiri bisa dilakukan lewat beberapa cara, yakni sedot lemak, injeksi steroid, atau operasi eksisi lipoma.

Pada metode operasi pengangkatan lipoma, umumnya akan melaksanakan operasi kecil atau bedah minor dengan menyayat bagian kulit di atas benjolan tersebut supaya lipoma atau sel-sel lemak yang menumpuk dan menimbulkan benjolan bisa keluar. Karena termasuk operasi minor, efek samping yang ditimbulkan dari operasi ini sebenarnya hampir tidak ada.

Meski demikian, risiko dalam setiap prosedur operasi tetap saja tidak bisa sepenuhnya dihindari. Dalam beberapa kasus, ada juga yang mengalami efek samping berupa infeksi dalam tubuh pasca-operasi lipoma. Infeksi di bagian yang dibedah bisa saja meningkatkan potensi lipoma menjadi kanker akibat persebaran virus dan kuman dalam tubuh. Selain itu, bekas luka dan memar dari lipoma kemungkinan juga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa sembuh seperti semula.

Biaya Operasi Lipoma

Lalu berapa kira-kira biaya yang dibutuhkan untuk menjalani operasi pengangkatan lipoma? Sebenarnya, operasi pengangkatan lipoma sangat bervariasi, tergantung ukuran lipoma dan kebijakan masing-masing penyedia jasa kesehatan.

Di RSUD Bari Palembang misalnya, biaya operasi kecil berkisar Rp800 ribu, sedangkan biaya operasi sedang sekitar Rp3.850.000, dan biaya untuk ekstirpasi tumor jinak di kulit mulai Rp8 jutaan. Besaran biaya tahun 2021 tersebut rupanya masih belum banyak berubah hingga tahun 2022. Sebagai perbandingan, tahun 2020, biaya operasi lipoma berkisar Rp6 juta hingga Rp20 jutaan.

Tak hanya menggunakan biaya pribadi, jika Anda termasuk pasien yang terdaftar dalam BPJS Kesehatan, Anda juga bisa memanfaatkan kartu BPJS Anda untuk mengobati lipoma. Beberapa pasien yang menderita lipoma di luar sana ternyata mengaku tak mengeluarkan biaya sepeser pun alias gratis karena operasi pengangkatan lipoma mereka sepenuhnya ditanggung oleh BPJS Kesehatan, lengkap dengan obat-obatannya.

Namun agar operasi lipoma bisa ditanggung 100% oleh BPJS Kesehatan, Anda disarankan untuk menjalani pemeriksaan terlebih dahulu di fasilitas kesehatan (faskes) I yang tertera di kartu BPJS Anda. Apabila berdasar hasil pemeriksaan dokter ternyata Anda positif menderita lipoma, maka Anda bisa meminta rujukan dari dokter untuk menjalani operasi lipoma menggunakan BPJS. Meskipun urusan administrasinya cukup rumit dan membutuhkan waktu, setidaknya inilah cara yang paling masuk akal untuk menekan biaya Anda saat hendak melakukan operasi lipoma.

Pos terkait