Info Terkini Pengertian dan Contoh Biaya Komisi

Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah komisi. Komisi bisa digunakan untuk menyebut sekelompok orang yang ditunjuk atau diberikan wewenang oleh pemerintah atau rapat guna menjalankan fungsi atau tugas tertentu. Namun, pada artikel kali ini, kita tidak berbicara mengenai komisi dalam sebuah struktural perusahaan atau lembaga, melainkan komisi dalam sistem pembiayaan atau biaya komisi.

Biaya Komisi - medmanagement.co.uk
Biaya Komisi โ€“ medmanagement.co.uk

Sebelum berbicara lebih jauh mengenai biaya komisi, lebih baik kita mengenal terlebih dulu mengenai biaya. Biaya dapat didefinisikan sebagai pengorbanan ekonomis yang dibuat untuk memperoleh barang atau jasa. Biaya juga bisa berarti suatu pengorbanan yang dapat mengurangi kas atau lainnya untuk mencapai tujuan, baik yang dapat dibebankan pada saat ini maupun pada saat yang akan datang.

Bacaan Lainnya

Biaya dalam perspektif konsumen adalah pengorbanan yang harus dikeluarkan untuk mengonsumsi sejumlah produk, baik barang ataupun jasa. Sementara itu, biaya dalam perspektif produsen atau supplier adalah semua beban yang harus ditanggung oleh produsen untuk menghasilkan suatu produksi (bisa berupa barang atau jasa).

Dalam praktiknya, biaya sering diklasifikasikan, yang bertujuan untuk membantu pihak manajemen dalam mengambil keputusan. Berdasarkan fungsi misalnya, biaya bisa dibedakan menjadi biaya tetap atau fixed cost yang berarti biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran perubahan volume kegiatan tertentu. Ada juga biaya tidak tetap atau variable cost yang berarti biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.

Baca juga  Perbedaan Tembaga Baru dan Bekas

Di samping itu, terdapat pula biaya langsung yang terjadi ketika penyebab satu-satunya adalah karena ada sesuatu yang harus dibiayai, biaya tidak langsung yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai, biaya operasional, biaya overhead , biaya perawatan, biaya diferensial yang meliputi semua biaya yang akan dikeluarkan yang terpengaruh pengambilan keputusan, hingga biaya komisi.

Apa Itu Biaya Komisi?

Nah, biaya komisi ini secara sederhana memiliki pengertian sebagai imbalan (bisa berbentuk uang atau barang lainnya) dalam persentase atau jumlah tertentu yang dibayarkan karena jasa yang telah diberikan, biasanya dalam transaksi . Komisi sendiri berasal dari kata sales commission, yang dapat diartikan sebagai bentuk pendapatan lain atau upah atas penjualan produk yang dilakukan sales.

Sebagai ilustrasi contoh, seseorang, katakanlah bernama A, membantu tetangganya yang bernama B untuk menjual rumah milik B dengan harga tertentu. Ketika A mendapatkan calon pembeli, A langsung mempertemukan calon pembeli tersebut dengan B. Nah, saat B dan calon pembeli mencapai kata sepakat mengenai harga rumah, maka A akan menerima komisi dari si B. Besaran komisi yang diberikan si B kepada A ini bervariasi, tergantung kesepakatan di awal, biasanya dihitung dalam hitungan persen.

Dalam suatu perusahaan, biaya komisi bisa merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membayar marketing/pemasaran yang dilakukan oleh manajemen. Pada umumnya, besaran biaya komisi dihitung berdasarkan harga beli barang dan jasa yang berhasil dijual. Namun, ada juga perusahaan yang menggunakan dasar perhitungan komisi yang berbeda, misalnya berdasarkan laba bersih atau biaya perolehan barang yang dibayar oleh perusahaan.

Ilustrasi: contoh perhitungan biaya komisi (sumber: aapfb.com)
Ilustrasi: contoh perhitungan biaya komisi (sumber: aapfb.com)

Umumnya, besaran komisi yang dibayarkan oleh perusahaan dihitung menggunakan persentase. Contohnya, pembayaran komisi ditentukan sebesar 5 persen dari harga jual semua produk yang terjual. Persentase komisi bisa juga ditentukan berdasarkan jenis produk. Contohnya, perusahaan mungkin akan membayar komisi 6 persen untuk produk yang sulit laku dan hanya 4 persen untuk produk yang mudah terjual.

Baca juga  Perbedaan Tembaga Baru dan Bekas

Jenis Biaya Komisi

  • Gaji dan komisi. Ketika tim penjualan atau sales berhasil mencapai target penjualan, bahkan melebihi target, maka uang komisi yang diterima juga semakin besar. Jika tidak mencapai target, sales tidak akan menerima komisi, tetapi tetap menerima gaji pokok bulanan.
  • Straight commission. Merupakan jenis komisi yang diberikan kepada sales dengan jumlah 100%. Komisi ini menjadi penghasilan penuh bagi sales karena akan diterima setelah mendapatkan penjualan. Agar tidak ada kesalahpahaman, sebaiknya perusahaan harus memiliki aturan yang jelas mengenai komisi ini, karena sales tidak menerima gaji pokok yang membuat penghasilan yang diperoleh tidak menentu.
  • Revenue commission. Jumlah komisi yang didapatkan sales biasanya sekian persen dari total penjualan yang sudah dilakukan. Besarnya persentase komisi dari revenue tergantung kebijakan dari perusahaan.
  • Tiered commission. Komisi yang memiliki tingkat persentase berbeda. Semakin besar target penjualan yang bisa dicapai, sales akan memperoleh komisi semakin besar. Jenis komisi ini akan memotivasi sales untuk bisa mencapai target penjualan.
  • Gross margin. Hampir sama dengan komisi revenue. Bedanya, komisi gross margin diberikan dengan dasar total profit dari suatu penjualan produk atau jasa.
  • Commission draw. Merupakan komisi yang diterima sales berupa adanya jaminan pembayaran setiap bulannya. Biasanya komisi yang diperoleh dalam sebulan jumlahnya lebih sedikit dari komisi yang sudah ditargetkan.
Baca juga  Perbedaan Tembaga Baru dan Bekas

Contoh Biaya Komisi

Misalnya, jika komisi Anda dihitung berdasarkan harga beli produk yang terjual sejak 1 Januari sampai 15 Januari, dengan total adalah Rp30.000.000, komisi Anda akan dihitung dari jumlah tersebut. Apabila perusahaan Anda memberikan komisi sebesar 5 persen, maka Anda akan mendapatkan komisi sebesar Rp1.500.000 dari total barang yang berhasil Anda jual selama periode tersebut.

Jika persentase komisi berubah sesuai jumlah produk yang berhasil dijual, kalikan masing-masing persentase komisi dengan total penjualan di rentang tersebut, kemudian jumlahkan hasilnya. Misalnya, Anda berhasil menjual produk senilai Rp30.000.000 dengan komisi 4 persen untuk Rp25.000.000 pertama, kemudian 6 persen untuk sisanya. Berarti, komisi yang Anda terima untuk rentang pertama adalah Rp1.200.000 dan Rp300.000 untuk rentang berikutnya. Dengan demikian, total komisi Anda adalah Rp1.500.000. (Panca)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *