Ketika sedang malas untuk pergi membeli makan, saat ini Anda sudah bisa memanfaatkan jasa delivery makanan dari beragam aplikasi yang bisa Anda unduh di smartphone, seperti GrabFood, ShopeeFood, dan GoFood. Namun, banyak orang bertanya, mengapa harga makanan yang ada di platform tersebut lebih mahal daripada saat memesannya secara langsung di lokasi?
Sebelum menjawab kebingungan Anda mengenai perbedaan harga di restoran dan aplikasi, sebaiknya Anda memahami sedikit tentang layanan GrabFood, ShopeeFood, dan GoFood. Tiga fitur tersebut termasuk fasilitas yang diberikan aplikasi ojek online dan situs jual beli online. Tentunya, setiap layanan memiliki keunggulannya masing-masing.
Keunggulan GrabFood
Dilansir dari website resminya, GrabFood merupakan layanan pesan makanan yang tersedia di aplikasi Grab. produk ini diklaim telah menyaring sejumlah lapak kuliner atau restoran yang menyajikan hidangan berkualitas baik untuk membantu Anda memilih hidangan dengan mudah dan cepat.
Selain itu, GrabFood telah menyediakan beragam pilihan restoran favorit yang ada di setiap daerah di seluruh indonesia. Anda hanya perlu memesan makanan secara online, maka hidangan yang Anda inginkan akan segera datang dan tentunya diantar oleh driver Grab profesional.
Cara memesan makanan lewat GrabFood sangat mudah, karena Anda hanya perlu memilih restoran favorit dan menu makan yang Anda inginkan. Setelah itu, klik tombol ‘Pesan Sekarang’ dan ketik alamat Anda. Ada dua metode pembayaran yang bisa Anda pilih, yakni menggunakan e-money atau secara langsung. Jika Anda sudah memilih cara pembayaran, klik ‘Checkout’ dan tunggu driver Anda mengantar pesanan Anda di rumah.
Keunggulan GoFood
GoFood merupakan sebuah fitur layanan food delivery yang dikembangkan aplikasi Gojek pada Maret 2015 dengan tujuan untuk membantu perkembangan bisnis kuliner Indonesia.[1] Tak hanya para pebisnis di bidang pangan yang diuntungkan, masyarakat yang merasa kesulitan memesan makanan karena jarak yang jauh diklaim juga merasa dipermudah.
Dilansir dari website resminya, ada lebih dari 550.000 mitra merchant, termasuk lapak minuman dan makanan ringan, yang sudah terdaftar di aplikasi Gojek. Sama seperti Grab Food, untuk memesan makanan di GoFood tidak sulit dan Anda hanya perlu memilih hidangan yang Ada suka di restoran favorit. Setelah itu, masukkan alamat Anda dan tunggu hingga makanan di antar ke rumah. Untuk cara pembayarannya, Anda bisa secara langsung atau menggunakan e-money yang disebut Gopay.
Keunggulan ShopeeFood
Jika GrabFood dan GoFood adalah fitur pesan antara makanan yang dikembangkan aplikasi ojek online, maka ShopeeFood dirilis aplikasi jual beli online. Anda bisa menemukan fitur ini di situs e-commerce Shopee dan letaknya ada di bagian tengah halaman depan. Dilansir dari website resminya, sudah ada ratusan ribu merchant yang tergabung dengan pilihan menu yang beragam. Anda hanya perlu memilih restoran favorit yang sudah tertera dan memesan makanan yang Anda suka.
Telah hadir di berbagai kota di Indonesia, makanan yang dipesan akan langsung diantar oleh driver khusus. Selain proses pengiriman yang diklaim cepat, para driver dibekali dengan box khusus untuk pesan-antar makanan, sehingga makanan akan tetap hangat dan terjaga rasanya saat Anda santap. Namun, beberapa orang kadang merasa rugi jika harus memesan lewat GrabFood, ShopeeFood, dan GoFood. Pasalnya, tak jarang harga yang tertera di aplikasi lebih mahal daripada membelinya langsung di restoran.
Harga Makanan di GrabFood, ShopeeFood, dan GoFood
Harga makanan yang tertera di GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood bisa lebih mahal daripada di restoran, karena penjual harus membagi keuntungan sebagai mitra aplikasi Gojek, Grab, dan Shopee. Sebelumnya, GoFood menerapkan ketentuan bagi hasil sebanyak 20%, tetapi per Maret 2021, berubah menjadi 20% + Rp1.000. Disusul dengan GrabFood yang menerapkan bagi hasil lebih besar daripada GoFood, yakni 30%. Sementara itu, ShopeeFood menerapkan komisi sebesar 20%. Besaran komisi yang ditarik masing-masing platform masih belum mengalami perubahan sampai tahun 2022.
Supaya tidak rugi dalam menjual dagangannya, ada dua pilihan yang harus diambil oleh para pelapak, yakni dengan menaikkan harga produk di aplikasi terkait, tetapi omzet stagnan atau tidak menaikkan harga produk, tetapi omzet bisa berlipat. Umumnya, para produsen pangan akan memilih cara pertama, yakni menaikkan harga produk, sehingga mereka tidak perlu menutupi jika terjadi kerugian.
Sebagai contoh, jika Anda bekerja sama dengan GoFood dan memiliki bisnis minuman dengan harga Rp5.000 di restoran, maka Anda bisa menaikkan harganya menjadi Rp7.000. Kenaikan harga tersebut sudah termasuk biaya 20% yang harus Anda bayarkan sebagai mitra Gojek di setiap penjualan produk.
Nah, jika Anda adalah mitra GrabFood dan memiliki usaha kuliner dengan produk seharga Rp5.000 di restoran, maka Anda bisa menaikkannya menjadi Rp6.500. Ini diperoleh dari harga produk + 30%, sehingga Anda tidak perlu membayar biaya kemitraan Grab menggunakan modal atau dana lainnya.
Sementara itu, jika Anda menggunakan jasa ShopeeFood, Anda bisa menggunakan rumus harga jual + 20% untuk menentukan harga produk yang akan Anda tampilkan pada platform. Sebagai contoh, jika Anda memiliki produk minuman dengan harga Rp10.000, maka bisa dijual dengan harga Rp11.000 di ShopeeFood. Dengan cara ini, Anda tidak perlu mengambil uang dari sumber lain untuk membayar biaya kemitraan.
[Update: Dian]
[1]Prapti, Rr. Lulus & Rahoyo. 2018. Dampak Bisnis Kuliner Melalui GoFood Bagi Pertumbuhan Ekonomi di Kota Semarang. Dinamika Sosial Budaya Universitas Semaran, Vo. 20(2): 120-133.
Masih ada lagi MaximFood , itu cukup murah ongkirnya