Mata uang virtual Bitcoin yang sempat meredup, kini kembali populer. Hal tersebut tidak lepas dari serangan virus ransomware WannaCry. Pembuat malware WannaCry meminta mata uang buatan Satoshi Nakamoto tersebut sebagai tebusan kepada para pengguna komputer yang ingin membebaskan data mereka yang dienkripsi.
Bitcoin sendiri merupakan mata uang digital yang tidak terikat kepada bank atau pemerintah dan memungkinkan para pengguna untuk berbelanja tanpa mengungkapkan jati diri mereka. Koin ini diciptakan oleh para pengguna yang “menambang” mata uang mereka dengan meminjamkan kekuatan komputasi untuk memverifikasi transaksi pengguna lainnya. Mereka menerima Bitcoin sebagai imbalannya. Koin ini juga bisa dibeli dan dijual dengan menukarkan mata uang dolar AS dan mata uang lainnya.
Kehadiran awal Bitcoin kabarnya ditandai oleh 50 Bitcoin pertama di dunia yang dihasilkan melalui sistem yang dibuat Satoshi Nakamoto pada tahun 2009, yaitu 31.000 baris kode pemrograman yang lantas dikenal sebagai “Genesis Block”. Karena tidak berbentuk koin, uang kertas, perak, apalagi emas, mata uang ini sepenuhnya dikendalikan oleh perangkat lunak. Setiap sepuluh menit atau lebih, Bitcoin akan didistribusikan kepada mereka yang melakukan “penambangan”.
Pada awalnya, Bitcoin populer di kalangan kriptografer, yaitu mereka yang berkecimpung dalam penelitian penyandian (kriptografi), dan Satoshi pun aktif di komunitas ini. Ia dilaporkan cukup rajin membalas postingan di berbagai forum kriptografi. Satoshi pun sempat melarang Wikileaks untuk menggunakan Bitcoin guna menerima sumbangan. Pasalnya, dirinya beralasan pada saat itu, Bitcoin adalah komunitas beta yang masih balita dan masih butuh tumbuh perlahan.
Namun, seiring dengan waktu, popularitas mata uang digital ini makin menanjak dan makin banyak dilirik untuk transaksi digital. Hal tersebut pun otomatis membuat nilai Bitcoin meningkat. Ketika pertama kali diluncurkan, satu Bitcoin hanya bernilai kurang dari 1 dolar AS. Tetapi, di pertengahan desember 2013, nilai satu Bitcoin sudah berada pada kisaran 710 dolar AS.
Memang, layaknya mata uang konvensional lainnya, nilai tukar Bitcoin bergerak fluktuatif, bisa turun dan bisa naik. Di bulan Mei 2017, nilai satu Bitcoin setara dengan 1.734,65 dolar AS menurut Coinbase, perusahaan yang membantu menukar mata uang ini, atau lebih tinggi dibandingkan harga satu ounce emas yang berada di kisaran 1.230 dolar AS. Sebelumnya, di tahun 2016, nilai Bitcoin masih sekitar 457,04 dolar AS.
Nilai Bitcoin
Setiap Bitcoin (BTC) dapat dibagi ke posisi desimal kedelapan, sehingga setiap Bitcoin dapat dibagi menjadi 100.000.000 unit. Setiap unit Bitcoin, atau 0,00000001 Bitcoin, disebut sebagai Satoshi. Satoshi adalah unit terkecil Bitcoin. Jadi, jika Anda saat ini memiliki 1 Bitcoin, nilainya sama dengan 100.000.000 Satoshi.
Sekadar informasi, beberapa badan usaha saat ini telah ikut serta dalam tren Bitcoin ini, di tengah maraknya liputan media. Mata uang ini menjadi cukup populer sehingga dikabarkan terjadi lebih dari 300.000 transaksi harian pada pertengahan 2017. Meski demikian, kepopuleran Bitcoin masih belum bisa mengalahkan penggunaan uang kas dan transaksi berbasis kartu.
