Info Terbaru Kandungan & Harga Obat Mycoral

Anda sudah pernah mendengar penyakit seperti histoplasmosis, blastomikosis, atau sistemik? Penyakit-penyakit tersebut disebabkan jamur. Sebut saja histoplasmosis, yang adalah penyakit infeksi jamur pada paru-paru yang disebabkan menghirup spora jamur Histoplasma capsulatum. Spora jamur ini bisa ditemukan di tanah atau pada kotoran burung dan kelelawar, dan paling sering ditularkan melalui udara.

Ilustrasi: Pemeriksaan Kesehatan Paru-Paru (credit: ucsfhealth.org)
Ilustrasi: Pemeriksaan Kesehatan Paru-Paru (credit: ucsfhealth.org)

Sebagian besar kasus histoplasmosis tidak memerlukan perawatan. Meski demikian, orang dengan daya tahan tubuh rendah dapat mengalami masalah serius, karena penyakit ini bisa berkembang dan menyebar ke bagian tubuh yang lain.

Bacaan Lainnya

Ada lagi blastomikosis atau disebut juga penyakit gilchrist, yaitu infeksi yang disebabkan oleh blastomyces dermatitidis. Blastomikosis terutama menyerang paru-paru, tetapi kadang menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Penyakit ini dibawa oleh jamur blastomyces dermatitidis dan spora dari jamur blastomyces dermatitidis. Spora itu masuk ke dalam tubuh manusia melalui sistem pernapasan karena terhirup pada saat proses pernapasan masuk melalui udara yang terhirup.

Apa Itu Mycoral?

Untungnya, penyakit di atas bisa diatasi dengan konsumsi obat seperti Mycoral. Obat tersebut mengandung ketoconazole 200 mg. Harga jual obat Mycoral tahun 2020 sekitar Rp4.536 hingga Rp 5.494 tablet, tidak jauh berbeda dari tahun 2019. Berikut harga Mycoral tahun 2021.

Harga Mycoral

Varian Mycoral Harga
Mycoral 200 mg Rp6.033 per tablet
Mycoral 200mg blister isi 10 tablet Rp40.000 – Rp47.000 per strip
Mycoral 2% Cream 5 gr salep Rp19.148 per tube

Mycoral bisa Anda di apotek terdekat. Meskipun bisa dibeli di apotek, namun harus dengan resep dokter. Hal itu mungkin karena tergolong obat hipersensitif, sehingga tidak bisa sembarangan dikonsumsi.

harga, mycoral, kandungan, ketoconazole, obat, oral, krim, kemasan, anjuran, dokter, infeksi, antijamur, 200mg, dewasa, anak-anak, berat, badan, hamil, menyusui, jamur, reaksi, alergi, apotik, di
obat Mycoral tablet (sumber: kalbemed.com)

Dosis Mycoral

Obat anti-jamur itu bisa dikonsumsi oleh orang dewasa dan anak-anak. Obat Mycoral tablet sebaiknya diminum dengan dosis 200 mg per hari. Dosis ini bisa ditingkatkan oleh dokter hingga 400 mg apabila dibutuhkan. Khusus untuk anak-anak, takaran ketoconazole oral akan disesuaikan dengan pasien.

Anda juga bisa mengikuti dosis yang dianjurkan untuk orang dewasa yaitu 1 tablet. Pada infeksi berat atau tidak memberi respons yang adekuat, sebanyak 2 tablet. Anak di atas usia 2 tahun bisa konsumsi 3,3-6,6 mg/kg berat badan per hari. Apabila berat badan anak ada di kisaran 0-15 kg, maka dosisnya 50 mg, 15-30 kg sebanyak 100 mg, dan untuk berat lebih dari 30 kg, bisa konsumsi 200 mg. Seluruh dosis diberikan 1 kali sehari sesudah makan.

Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya selama mengonsumsi ketoconazole oral. Usahakan untuk meminumnya pada jam yang sama setiap harinya guna memaksimalkan efek obat. Bagi pasien yang lupa mengonsumsi ketoconazole oral, disarankan segera melakukannya jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.

Efek Samping Mycoral

Mycoral apabila dikonsumsi mungkin memiliki efek samping seperti mual, muntah, nyeri abdomen, pruritus, sakit kepala, pusing, mengantuk, diare, konstipasi, demam, menggigil, fotofobia, parestesia, perdarahan gusi, trombositopenia, hepatotoksik, dan efek endokrin (ginekomastia). Namun, mungkin efek samping ini tidak terjadi pada setiap orang yang mengonsumsinya.

Kandungan Ketoconazole dalam Mycoral

Dalam obat Mycoral, terdapat kandungan ketoconazole. Kandungan itu memang umum ditemukan di obat-obat antijamur. Ketoconazole adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi jamur pada kulit. Misalnya kurap pada kaki, badan, atau lipat paha, panu, dermatitis seboroik, serta ketombe. Obat antijamur ini mampu membunuh jamur penyebab infeksi, sekaligus mencegahnya tumbuh kembali.

Ilustrasi: Kandungan Ketoconazole dalam Mycoral (credit: Healthline)
Ilustrasi: Kandungan Ketoconazole dalam Mycoral (credit: Healthline)

Kandungan itu ada di dalam berbagai merek dagang obat antara lain Formyco, Formico Cream, Nizol, Nizoral Cream, Nizoral-SS, Solinfec, Solinfec Cream, okasid, Tokasid Cream, Zoloral Cream, Zoloral-SS. Selain pada obat, kandungan itu juga bisa ditemukan pada produk sampo.

Kandungan ketoconazole memang bisa dikonsumsi, baik oleh orang dewasa maupun anak-anak, apabila sesuai anjuran dokter atau apoteker. Namun, tidak bagi wanita yang sedang menyusui. Untuk wanita yang sedang merencanakan kehamilan atau sedang mengandung, sebaiknya konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi.

Selain wanita hamil, berencana hamil, dan ibu menyusui, penggunaan obat dengan kandungan ketoconazole juga perlu diperhatikan bagi beberapa orang yang mungkin alergi dengan kandungan obat tertentu. Penting bagi pasien untuk menggunakan obat dengan kandungan ketoconazole sesuai jangka waktu yang disarankan oleh dokter guna memastikan jamur penyebab infeksi musnah seluruhnya, serta mencegahnya tumbuh kembali.

Selain tablet, obat dengan kandungan ketoconazole juga tersedia dalam bentuk obat oles, yang hanya boleh digunakan sebagai obat . Jangan mengoleskannya pada kulit yang luka, tergores, atau terbakar. Diharapkan berhati- jika menderita detak jantung yang tidak teratur (aritmia), alergi terhadap obat antijamur lain, gangguan hati, kadar testosteron yang rendah, gangguan kelenjar adrenal, serta asam lambung yang rendah.

Sebaiknya, hindari konsumsi minuman keras selama menggunakan ketoconazole oral karena dapat meningkatkan risiko gangguan hati. Selama menggunakan ketoconazole, Anda juga sebaiknya memberitahu dokter tentang kondisi atau riwayat kesehatan sebelum menjalani pengobatan medis apapun. Jika terjadi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Lalu, untuk dosis, sebenarnya sudah dibahas, hanya saja itu untuk obat dengan bentuk tablet. Sementara, untuk krim dan sampo ketoconazole, yang disarankan adalah dengan kandungan 2%. Krim ketoconazole umumnya dioleskan sebanyak 1-2 kali sehari pada bagian yang terinfeksi dan sampo ketoconazole dapat digunakan sebanyak 1 kali sehari selama maksimal 5 hari.

Sebaiknya gunakan obat dengan kandungan ketoconazole sesuai anjuran dokter dan jangan lupa untuk membaca keterangan pada kemasan. Jangan berhenti menggunakan obat sebelum jangka waktu yang ditentukan oleh dokter. Walau infeksi terlihat sudah sembuh, jamur tetap berpotensi tumbuh kembali.

[Update: Dian]

Pos terkait