Harga Sedotan Plastik (Kecil, Besar, Bening, Warna) Terbaru

Meski kerap disalahkan karena menjadi salah satu sumber utama limbah, sedotan plastik masih digunakan oleh banyak orang karena dinilai lebih praktis dan higienis. Hadir dalam beragam jenis, termasuk ukuran, sedotan plastik ini biasanya dijual per pack atau bungkus dengan harga yang sangat ramah di kantong, cocok untuk mereka yang menggeluti usaha kuliner minuman.

 Sedotan Plastik (sumber: wideopeneats.com)
Sedotan Plastik (sumber: wideopeneats.com)

Dilansir dari Wikipedia, sedotan adalah sebuah tabung yang dimaksudkan untuk mentransfer minuman dari wadah ke mulut peminum, dengan penerapan kekuatan mengisap. Masih menurut referensi yang sama, sedotan pertama konon dibuat oleh bangsa Sumeria dan digunakan untuk minum bir (untuk menghindari produk sampingan padat fermentasi).

Bacaan Lainnya

Menurut catatan Derek Thompson di The Atlantic, sedotan tertua ditemukan di makam bangsa Sumeria dari masa 3.000 SM dan berwarna dengan lapisan batu lazuli berwarna biru. Penduduk Argentina pada zaman logam mengembangkan teknik sedotan sama dengan sebutan ‘bombilia’, yang cukup baik sebagai jerami dan saringan untuk teman minum teh.

Tirto menulis, pada 1800-an, sedotan dari jerami mulai populer karena murah dan lembut, namun masalahnya gampang larut dalam minuman. Untuk mengatasinya, Marvin C. Stone mematenkan sedotan minuman modern yang terbuat dari kertas pada 1888. Idenya muncul saat sedang minum julep mint di hari yang sangat panas di Washington DC. Ia gulung kertas di pensil, mengeluarkan pensilnya, dan ia satukan dengan lem. Ia sempurnakan temuannya dengan mesin produksi yang bisa menyatukan kertas dengan lapisan lilin sehingga lem tak larut dalam minuman jenis bourbon.

Memasuki abad ke-20, Joseph Friedman menciptakan sedotan yang bisa ditekuk ujungnya. Kemudian, ada sedotan yang bisa berubah warnanya jika minuman terlalu panas, sedotan yang keras untuk permen lolipop, sedotan mini dan biasa disertakan sepaket dalam minuman kotak kemasan, sampai sedotan berlubang besar untuk minuman jenis ‘bubble tea’ atau teh dengan mutiara tapioka.

Di zaman modern, sedotan rata-rata dibuat dari material plastik jenis polypropylene, polystyrene, dan beberapa campuran kimia lainnya yang berkembang di tiap zaman sesuai kebutuhan. Material ini dipilih lantaran selain punya harga relatif murah, serta lebih praktis dan higienis, walau di lain sisi punya dampak negatif bagi lingkungan.

Jenis Sedotan Plastik

  • Sedotan biasa, biasanya berbentuk tegak lurus dan panjang.
  • Sedotan bengkok, adalah sedotan yang dapat dibengkokkan ujung bagian atas, yang gunanya untuk kenyamanan.
  • Crazy straw, adalah sedotan yang terbuat dari bahan plastik dan memiliki beberapa liukan. Ketika minuman Anda sedot, maka cairan akan mengikuti liukan dari sedotan tersebut.
  • Spoon straw, adalah sedotan yang membentuk sendok pada salah satu ujung sedotan, biasanya berguna untuk meminum es krim.
  • Sedotan mini, biasanya ditemukan di kotak minuman.
  • Sanitary straw, adalah sedotan yang dibungkus terpisah untuk menghindari kontaminasi. Sedotan ini awalnya dipasarkan sebagai sarana bagi masyarakat untuk mengurangi risiko tertular penyakit dari gelas atau cangkir.
  • Extendo-straw, adalah sedotan yang dibungkus plastik seperti halnya sedotan mini dan dapat diperpanjang untuk menjangkau bagian bawah dari minuman kotak.
Sedotan plastik (sumber: mcall.com)
Sedotan plastik (sumber: mcall.com)

 

Manfaat Sedotan Plastik

Umumnya, sedotan plastik memang digunakan sebagai media untuk menyeruput minuman. Tidak hanya itu, sedotan plastik juga dapat Anda gunakan untuk menahan bunga agar bunga yang mulai kurang segar tidak lagi tampak menjuntai. Alat ini juga bisa Anda pakai untuk mencabut daun strawberry, memudahkan Anda mengambil sari stroberi untuk membuat jus.

Manfaat lainnya sedotan plastik adalah sebagai pemisah kabel sehingga tidak ada lagi kabel terlilit-lilit di belakang komputer atau televisi. Jika Anda tidak bisa membeli vacuum sealer, Anda bisa membuat versi DIY dengan cara menyedot udara sebisa mungkin dari kemasan ziplock bag menggunakan sedotan. Apabila udara sudah tersedot semua, segera tarik sedotan dari kemasan sambil segera menutup ziplock bag. Kemasan vacuum membuat makanan yang disimpan menjadi lebih awet karena ketiadaan kontaminasi udara.

Tidak sulit mendapatkan sedotan plastik karena alat ini sudah tersedia di berbagai toko, , atau swalayan. Bahkan, Anda bisa membeli sedotan plastik melalui sejumlah situs jual beli online dalam . Biasanya dijual per pack, harga sedotan plastik ini relatif terjangkau. Berikut kami sajikan informasi kisaran harga sedotan plastik di pasaran.

Harga Sedotan Plastik

Varian/Kemasan Sedotan Plastik Harga
Sedotan Plastik Modomodi Besar Isi 50 Rp2.000
Sedotan Plastik 6 mm Isi 50 Rp2.349
Sedotan Plastik Kopi 12 cm Isi 50 Rp4.000
Sedotan Plastik Steril Bengkok warna neon 100 pcs bungkus plastik Rp5.100
Sedotan Plastik Warna Warni Isi 125 Rp6.500
Sedotan Plastik 19 cm Isi 150 Rp10.000
Sedotan Plastik Bening 12 mm Isi 250 Rp34.000
Sedotan Plastik 6 mm Isi 250 Rp12.500
Sedotan Plastik Bubble Hitam 12 mm x 21 cm isi 100 Rp13.000
Sedotan Plastik Bening 11 mm Isi 100 Rp15.600
Sedotan Plastik 6 mm Hitam Isi 500 Rp26.600
Sedotan Plastik Hitam 6 mm Isi 300 Rp14.900
Sedotan Plastik Big Love Isi 100 Rp30.000
Sedotan Plastik Bubble Besar Hitam Isi 250 Rp48.000
Sedotan Plastik Bubble Besar Warna-Warni 12 mm Isi 200 Rp56.240
Sedotan Plastik Cap Menara 1 Ikat (10 Pack) Rp131.500

Harga sedotan plastik di atas kami rangkum dari sejumlah sumber, termasuk beberapa situs jual beli online domestik. Perlu diingat bahwa harga sedotan plastik tersebut tidak mengikat dan dapat berubah sewaktu-waktu.

Jika dibandingkan dengan tahun 2020 lalu, harga sedotan plastik tahun 2021 terbilang stabil, namun banyak berubah pada 2022. Sebagai contoh, sedotan plastik 6 mm isi 250 yang semula dibanderol Rp14 ribu, sedikit naik menjadi Rp15 ribu, kemudian turun jadi Rp12 ribuan pada 2022. Jika membutuhkan informasi lebih lengkap, Anda bisa mendatangi toko kelontong, pasar, atau swalayan terdekat di sekitar rumah Anda.

Minum pakai sedotan plastik (sumber: teenvogue.com)
Minum pakai sedotan plastik (sumber: teenvogue.com)

Kekurangan Sedotan Plastik

Walau dinilai lebih praktis dan higienis, ternyata sedotan plastik punya dampak negatif yang cukup besar bagi lingkungan. Berdasarkan data yang dimiliki Divers Clean Action, seperti dilansir dari National Geographic, pemakaian sedotan plastik di Indonesia mencapai lebih dari 93 juta batang setiap harinya, sekaligus membuat Indonesia menduduki peringkat keempat dunia dalam menghasilkan sampah sedotan plastik.[1] Sedotan plastik sekali pakai ini merupakan salah satu penyumbang polusi di laut.

Perlu diketahui bahwa sedotan plastik sekali pakai membutuhkan waktu yang lama agar dapat terurai. Tidak hanya itu, ketika material plastik ini tercacah di lautan dan menjadi mikro plastik, maka penghuni laut dan manusia yang pada akhirnya akan dirugikan. Mungkin saat ini Anda sudah pernah mengonsumsi plastik yang ada di dalam tubuh hewan laut.

Karena itu, sekarang bermunculan gerakan dan aksi publik yang berupaya untuk mengurangi, bahkan menghapuskan, pemakaian sedotan plastik. Salah satu gerakan sosial yang aktif menggencarkan pengurangan penggunaan sampah plastik adalah gerakan sosial stop penggunaan sedotan plastik, atau yang lebih dikenal sebagai gerakan #NoStrawMovement.[2]

Sebagai permulaan, gerakan ini berhasil menggandeng satu perusahaan waralaba makanan cepat saji terbesar di Indonesia untuk berkomitmen tidak menyediakan lagi sedotan plastik di jaringan gerai mereka. Hingga tahun 2018 lalu, sudah ada empat perusahaan multinasional lain yang ikut bergabung selain pemilik usaha kecil dan menengah lokal yang mereka edukasi di sejumlah tempat.

Sebenarnya, daripada dibuang, limbah plastik, termasuk sedotan plastik, dapat diolah lagi menjadi barang yang berguna. Sampah plastik dapat diolah lagi, salah satunya menjadi bahan bakar cair, salah satunya menggunakan pyrolysis. Dengan metode pyrolysis, yang dihasilkan memang masih lebih rendah daripada minyak tanah, tetapi di atas solar berdasarkan massa jenis, lama pembakaran, temperatur air, dan volume air yang menguap.[3]

[Update: Dian]

[1]Fatia, Dara dan Yogi Suprayogi Sugandi. 2019. Gerakan Tanpa Sedotan: Hindari Kerusakan Lingkungan. Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi, Vol. 3(2): 66-75.

[2] Ibid.

[3]Wahyudi, Jatmiko, dkk. 2018. Pemanfaatan Limbah Plastik sebagai Bahan Baku Pembuatan Bahan Bakar Alternatif. Jurnal Litbang, Vol. XIV(1): 58-67.

Pos terkait