Informasi Terbaru Harga Kopra per Kg

Kopra, mungkin sebagian dari Anda masih asing dengan produk ini. Ini adalah buah kelapa yang dikeringkan, menjadi salah satu produk turunan kelapa yang sangat penting. Pasalnya, kopra menjadi baku minyak kelapa dan turunannya. Layaknya komoditas lainnya, harga kopra memang cenderung fluktuatif, tergantung persediaan serta permintaan pasar.

Kopra (sumber: tirto.id)
Kopra (sumber: tirto.id)

Seperti diketahui, tanaman kelapa (Cocos nucifera L) merupakan tanaman serbaguna yang memiliki nilai ekonomi . Pasalnya, seluruh bagian tanaman ini, mulai batang, daun, hingga buahnya, dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia, sehingga sering disebut sebagai pohon kehidupan atau tree for life.[1]

Bacaan Lainnya

Serabut atau sabut kelapa misalnya, dapat digunakan menjadi produk industri, seperti keset, sapu, dan matras, sedangkan daging buah muda bisa dipakai sebagai bahan pembuat kue dan es. Sementara itu, daging buah yang tua dapat dimanfaatkan dan diambil santan, kelapa parutan kering, minyak kelapa, serta dibuat menjadi kopra.[2]

Kopra

Kopra sendiri merupakan buah kelapa bagian dalam yang segar, yang dapat dikeringkan dengan metode konvensional menggunakan sinar matahari (sun drying), pengasapan atau mengeringkan di atas api terbuka (smoke drying or drying over an open fire), pengeringan dengan pemanasan secara tidak langsung (indirect drying), dan pengeringan dengan udara vakum (vacuum drying).[3] Pengolahan kopra meliputi proses penguapan air dari daging buah kelapa, dengan kadar air awal yang mencapai 50 persen diturunkan menjadi 5 hingga 7 persen saja.[4]

Manfaat utama kopra adalah sebagai bahan baku minyak kelapa. Minyak mentah atau CCO (crude coconut oil) kemudian diolah kembali menjadi beberapa produk turunan. Di antara produk turunan kopra yang paling sering dipasarkan termasuk minyak goreng, biodiesel, mentega, kosmetik (termasuk lotion dan pelembut kulit), sabun, serta pakan untuk ternak.

Menurut sebuah penelitian, untuk meningkatkan mutu minyak kelapa yang berasal dari pengepresan kopra asap, bisa menggunakan adsorben arang aktif dan bentonit.[5] Adsorben arang aktif dan bentonit dengan konsentrasi 1 persen, 2 persen, dan 3 persen diklaim dapat menyerap warna merah minyak kelapa, akan tetapi warna kuning minyak kelapa akan efektif diserap oleh bentonit 2 persen dan 3 persen. Sementara itu, arang aktif 3 persen disebutkan lebih efektif menurunkan kandungan bilangan peroksida dan kadar kotoran dalam minyak kelapa dibandingkan bentonit pada konsentrasi yang sama.

Tahapan pembuatan kopra diawali dengan pemetikan buah, pengangkutan, pengupasan, pembelahan untuk pemisahan daging buah, serta yang terakhir pengasapan untuk kopra asap atau penjemuran untuk kopra jemur. Seperti disinggung di atas, setidaknya ada empat metode yang bisa dilakukan untuk mengeringkan kopra.

Kopra (sumber: adacoco.com)
Kopra (sumber: adacoco.com)

Metode Pengeringan Kopra

  • Penjemuran matahari, cara ini memakan waktu cukup lama, lima sampai tujuh hari (seminggu), sangat bergantung pada kondisi cuaca. Karena itu, kualitas kopra pun sering tidak stabil, berjamur, dan kadar air sering kurang maksimal jika menggunakan teknik ini.
  • Penjemuran bertudung plastik, bisa dikatakan sebagai modifikasi dari penjemuran sinar matahari, tetapi memanfaatkan tudung plastik. Kopra dijemur dalam areal plastik. Panas yang masuk ke dalam areal plastik akan bertahan lama sehingga penjemuran bisa lebih cepat dari penjemuran biasa. Teknik penjemuran ini lebih baik dari cara penjemuran matahari langsung.
  • Pengasapan, cara ini adalah teknik yang banyak berkembang di petani kopra. Daging kelapa dimasukkan ke dalam para-para tungku pengasapan dengan membakar sabut kelapa atau tempurung di bawahnya. Teknik ini membutuhkan waktu sekitar tiga hari.
  • Pengovenan, teknik pengeringan kopra ini dikatakan sebagai yang terbaik untuk menghasilkan kopra. Teknik yang dipakai adalah model Lade oven. Prosesnya adalah kelapa basah disusun dalam lemari oven yang telah tersedia, kemudian dipanasi dalam kondisi tertutup. Ke dalam ruangan ini, dialirkan panas dengan suhu 40 derajat Celcius sampai 80 derajat Celcius. Panas dihasilkan dari pembakaran biomassa yang menghasilkan asap dan panas, kemudian dialirkan oleh untuk mengaliri oven pengering kopra.

Berbicara mengenai harga, seperti komoditas lainnya, harga kopra di pasaran memang sangat fluktuatif. Jika stok banyak tetapi permintaan rendah, harganya bisa sangat murah. Sementara, apabila persediaan tipis tetapi permintaan tinggi, maka harganya bisa menjulang tinggi. Sebagai referensi, berikut kami sajikan informasi terbaru kisaran harga kopra di berbagai daerah di .

Harga Kopra

Daerah Penghasil Kopra Harga per Kg
Jakarta Rp1.000
Konawe Kepulauan Rp6.000
Sawangan Minut Rp6.000
Halmahera Rp6.300
Sitaro Rp6.500
Ternate Rp7.400
Bitung Rp7.500
Pekanbaru Rp9.300

Harga kopra di atas telah kami rangkum dari berbagai macam sumber. Perlu Anda ingat, harga kopra tidak terikat dan bisa berubah sewaktu-waktu. Jika dibandingkan dengan tahun 2021, harga kopra per kg tahun 2022 mengalami penurunan.

Pada tahun 2021, kopra dibanderol Rp2.500 hingga Rp15.220 per kg, turun menjadi Rp1.000 hingga Rp9.300 per kg di tahun 2022. Sebagai perbandingan, kopra dijual dengan harga Rp2.000 hingga Rp15.000 per kg tahun 2020, tergantung stok dan lokasi.

Kopra (sumber: dekochi.com)
Kopra (sumber: dekochi.com)

Harga kopra di setiap daerah di Indonesia memang tidak sama. Ada banyak hal yang memengaruhi, salah satunya kualitas atau mutu kopra. Kopra produksi Maluku Utara misalnya, harganya jauh lebih rendah daripada kopra asal Utara. Hal tersebut dikarenakan petani di Maluku Utara masih banyak yang melakukan pengeringan kopra dengan cara diasap, yang membuat hasil kopra berwarna cokelat kehitaman.

Selain itu, penyebab lainnya yang membuat kopra Maluku Utara kalah saing adalah banyak petani yang belum terlalu memperhatikan usia buah kelapa yang menjadi bahan baku kopra. Seperti diketahui, apabila buah kelapa yang digunakan masih terlalu muda, maka kopra yang dihasilkan akan lebih lunak dan mudah mengalami kerusakan selama proses pengolahan akibat aktivitas mikroba atau yang sangat kecil ukurannya.

Ada beberapa kendali mutu dan pemasaran yang perlu dilakukan di industri kecil untuk meningkatkan kualitas kopra. Petani dan pengusaha perlu mengenal potensi dan mutu bahan kopra yang akan dikerjakan, mengumpulkan bahan kopra di lapangan, penyortiran bahan kopra yang berasal dari kelapa yang sesuai dengan jenis dan ukurannya, membersihkan kopra dari kotoran yang ada, pengirisan jenis kopra dengan bentuk cincangan yang lebih sempurna dan terjamin mutunya, penyempurnaan kopra melalui belahan kopra, cungkilan kopra dan cincangan kopra, penyimpanan pada gudang yang aman, pengolahan akhir finishing kopra yang akan dikerjakan yang menarik dan diminati pelanggan, serta penyimpanan hasil produk kopra yang siap dipasarkan.

Walaupun kopra memiliki dampak ekonomis untuk masyarakat, sayangnya produk ini membawa limbah yang dapat merusak lingkungan berupa sabut kelapa yang tidak dimanfaatkan secara baik oleh masyarakat. Limbah sabut kelapa yang dapat dihasilkan sekitar satu hingga dua ton dalam waktu satu minggu.

Buah kelapa terdiri dari 45 persen sabut kelapa sehingga sabut kelapa yang ditimbang akan lebih berat dari batok dan daging kelapa. Limbah sabut kelapa memang biasa dimanfaatkan warga untuk pengasapan ikan. Namun, masih banyak sabut kelapa yang hanya ditumpuk dan akhirnya menjadi sumber sarang nyamuk.

[Update: Almas]

[1] Siloto, Neprianus, Welson M. Wangke, Theodora M. Katiandagho. 2017. Perbandingan Pendapatan Petani Kopra Jemur dan Kopra Asap (Studi Kasus Desa Paslaten Satu Kecamatan Tatapaan). Agri-SosioEkonomi UNSRAT, Vol. 13(2A): 317-322.

[2] Ibid.

[3] Wijaya, Hengki Prastio, Soetoro, Tito Hardiyanto. 2016. Analisis Pemasaran Kopra (Studi Kasus di Desa Sindangsari Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran). Agroinfo Galuh: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Galuh, Vol. 3(1).

[4] Amin, Sarmidi. 2009. Cocopreneurship, Aneka Peluang Bisnis dari Kelapa. Yogyakarta: Lily Publisher.

[5] Polii, Fahri Ferdinand. 2016, Pemurnian Minyak Kelapa dari Kopra Asap dengan Menggunakan Adsorben Arang Aktif dan Bentonit. Jurnal Riset Industri, Vol. 10(3): 115-124.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *