Info Spesifikasi & Harga Kompor Listrik Induksi Philips

Jenis kompor yang dapat digunakan untuk memasak ada bermacam-macam, mulai dari kompor gas LPG hingga kompor listrik yang lebih mahal buatan brand terkenal seperti Philips. Kini bahkan ada jenis kompor yang tidak akan mengeluarkan api sama sekali. Kompor itu dikenal dengan nama kompor induksi.

Ilustrasi: Kompor Induksi (credit: uakc.net)
Ilustrasi: Kompor Induksi (: uakc.net)

Pada kompor listrik biasa, panas dihasilkan dari kumparan yang dialiri listrik. Adapun pada kompor induksi, panas dihasilkan dari medan magnet yang menginduksi . Sehingga, pada kompor induksi, panci yang digunakan harus panci khusus yang bersifat ferromagnetik dengan ciri magnet dapat menempel pada panci tersebut.[1]

Bacaan Lainnya

Kompor induksi berbeda dari kompor listrik dalam hal sebagai berikut: kompor listrik membangkitkan panas melalui hambatan listrik logam (burner coil atau elemen), sedangkan kompor induksi membangkitkan panas melalui hambatan magnetik logam, yakni logam dalam alat memasak sendiri.[2]

Cara kerja kompor induksi sama seperti cara kerja induksi magnetik pada motor listrik dan generator. Ketika konduktor listrik ditempatkan pada daerah bermedan magnet, akan dihasilkan listrik pada konduktor tersebut.

Bagaimana hal tersebut digunakan untuk memasak? Pada kompor induksi, elektromagnet ditempatkan di bawah masak. Ketika arus bolak-balik (arus AC) mengalir dalam elektromagnet, medan magnet terbentuk secara cepat. Arus Eddy akan dihasilkan di atas pelat logam yang dijadikan elektromagnet menimbulkan resistensi panas. Tidak seperti kompor listrik, resistensi panas timbul di dalam alat masak saja, tidak memanaskan elemen pemanas.

Ilustrasi: Memasak Menggunakan Kompor Induksi (credit: vsuggestu)
Ilustrasi: Memasak Menggunakan Kompor Induksi (credit: vsuggestu)

Selain elemen pemanas tidak panas, kompor induksi memiliki keunggulan lain. Derajat suhu pemanasan kompor bisa diatur lebih baik daripada kompor-kompor lainnya. Hal itu terjadi karena ketika mengubah besar kuat elektromagnetik, panas yang dihasilkan kompor hampir segera berubah.

Kompor induksi juga memiliki efisiensi panas yang tinggi, yaitu hampir semua energi listrik diubah menjadi kalor dan tidak hilang ke lingkungan. Hal ini menyebabkan cepatnya proses memasak, ruangan panas yang lebih dingin. Menurut penelitian, kompor induksi berefisiensi sekitar 80%, kompor listrik biasa sekitar 50%, dan kompor gas sekitar 30%. Dalam hal ini dapat menyingkat waktu memasak hingga setengahnya.

Akan tetapi, salah satu kerugian dari kompor induksi adalah keharusan untuk menggunakan alat masak berbahan besi. Dengan demikian, alat masak dari aluminium, tembaga, keramik, atau gelas akan tetap dingin jika diletakkan di atas kompor induksi. Selain itu, daya listrik yang diperlukan minimal 800 watt.[3]

Philips sebagai salah satu produsen alat elektronik terkenal di dunia sejauh ini baru memiliki satu jenis kompor listrik induksi, yakni seri Viva Collection HD4932/30. Berikut informasi spek lengkapnya.

Ilustrasi: Phillips Induction Cooker HD4932 (credit: Lazada)
Ilustrasi: Phillips Induction Cooker HD4932 (credit: Lazada)

Spesifikasi Kompor Listrik Induksi Philips

Spesifikasi Kompor Induksi Philips
Bahan bodi utamaPanel kaca penuh grade A
Ukuran dimensi65 x 290 x 360 mm
Berat (termasuk kemasan)4,4 kg
Voltase220 V
Frekuensi50 Hz
Watt2.100 W
kabel1,2 meter
Fitur–    Sensor touch

–    6 level daya

–    Desain kunci yang aman untuk anak-anak

–    Tampilan digital

–    Setelan waktu memasak 1-120 menit

–    Setelan timer 24 jam

–    5 menu masakan sehat

–    Fungsi mati otomatis

–    Memasak cepat

–    Permukaan yang sejuk disentuh

Harga Kompor Listrik Induksi Philips

Produk Philips Induction Cooker atau kompor induksi Philips dijual dengan harga berkisar antara Rp1 juta hingga Rp1,9 jutaan per unit. Di beberapa biasanya pembelian kompor induksi listrik Philips ini sudah termasuk panci induksi untuk memudahkan Anda dalam memasak. Harga kompor listrik induksi Philips dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya dan harga yang berlaku di setiap tempat bisa saja berbeda-beda.

[1] Fayeldi, T dkk. 2012. Teknologi Modern: Pemikiran Fenomenal Menuju Modernisasi ke Masa Depan (hlm 56). Dede A, editor. Jakarta: Bestari Kids.

[2] Wolke, RL. 2006. Kalo Einstein Jadi Koki: Sains di Balik Urusan Dapur (hlm 323). Terjemahan oleh: Alex TKW. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

[3] Mundilarto, dkk. 2007. Fisika 3 SMP Kelas IX (hlm 128). Saepul Q dkk, editor. Jakarta: Yudhistira.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *