Sakit lambung atau maag memang cukup mengganggu. Apabila tidak ditangani dengan benar, penyakit ini bisa menahun dan mengancam nyawa seseorang. Oleh sebab itu, banyak beredar obat maag di pasaran yang bertujuan untuk meminimalisir rasa nyeri atau asam lambung bagi para penderita maag. Obat maag yang tersedia umumnya berupa tablet kunyah atau sirup (cair). Salah satu obat maag yang direkomendasikan adalah Polysilane.
Ketika seseorang menderita penyakit maag di mana lambung memproduksi asam lambung (HCl) secara berlebihan, maka diobati dengan obat maag yang mengandung senyawa basa, seperti Mg(OH)2 atau AI(OH)3 yang bereaksi dengan asam lambung dan menetralkannya hingga rasa mual si penderita hilang. Obat maag harus diminum sebelum makan agar keadaan lambung netral terlebih dahulu, sehingga ketika makanan masuk ke lambung akan dicerna secara normal dalam keadaan netral.[1]
Sebagai informasi, Polysilane adalah obat maag yang diproduksi oleh PT Pharos Indonesia serta sudah terdaftar di BPOM, sehingga cukup aman dikonsumsi. Obat maag satu ini mengandung 3 zat aktif seperti Dimetilpolisiloksan, Aluminium Hidroksida, dan Magnesium Hidroksida. Polysilane hadir dalam beberapa varian, yakni tablet kunyah, suspensi (cair), dan granul yang bisa dikonsumsi oleh anak-anak. Berikut ulasan lengkap tentang Polysilane.
Dosis & Aturan Minum Polysilane
- Polysilane Granul: 4-6 kali sehari 1-2 kapsul. Cara penyajiannya, 1-2 kapsul dikeluarkan isinya kemudian dicampurkan pada susu atau makanan saat setiap kali makan.
- Polysilane Cair (Suspensi): Dewasa diberikan 1-2 sendok takar 3-4 kali sehari / Anak 6-12 tahun diberikan 1/2-1 sendok takar 3-4 kali setiap sebelum makan atau 1-2 jam setelah makan dan menjelang tidur.
- Polysilane Kaplet: Dewasa diberikan 3-4 kali sehari 1-2 tablet / Anak >4tahun diberikan 2 tablet per hari saat makan.
- Polysilane Chew: Dewasa diberikan 3-4 kali sehari 1-2 tablet / Anak >4tahun diberikan 2 tablet per hari sebelum makan, pada saat perut dalam kondisi kosong (dikunyah).
- Polysilane Max: Dewasa dan anak > 12 tahun diberikan 1 tablet kunyah, maksimal 2 tablet kunyah per hari sebelum makan, pada saat perut dalam kondisi kosong (dikunyah).
Efek Samping Polysilane
- Kelemahan otot (gejala kekurangan fosfat).
- Kejang.
- Tamping bingung sampai hilang kesadaran.
- Reaksi alergi obat beras, misalnya wajah bengkak, jantung berdebar, pusing, pucat, atau sesak napas.
- Diare.
- Mual.
- Aritmia.
- Ruam kulit.
- Konstipasi.
Peringatan & Perhatian Penggunaan Polysilane
- Jangan gunakan Polysilane pada pasien dengan hipersensitivitas terhadap satu atau lebih zat yang terkandung dalam obat ini.
- Polysilane tidak boleh diberikan kepada anak-anak yang berusia di bawah 6 tahun, kecuali dengan anjuran dokter.
- Jangan diberikan pada pasien dengan kondisi fosfor rendah dalam tubuh untuk menghindari risiko efek samping kekurangan fosfat.
- Jangan menggunakan Polysilane bersamaan dengan obat tukak lambung lain, seperti antibiotik tetrasiklin atau simetidin. Sebaiknya beri jeda waktu 1 hingga 2 jam untuk menggunakannya. Penggunaan obat secara bersamaan dapat menghambat proses penyerapan obat.
- Harap berhati-hati mengonsumsi Polysilane apabila mengalami gangguan fungsi ginjal.
- Jangan mengonsumsi obat ini lebih dari 2 minggu, kecuali mendapatkan anjuran dari dokter.
Daftar Harga Polysilane
Varian Obat Polysilane | Harga |
Polysilane Chew Tab 2S | Rp1.423 per strip |
Polysilane Max Peppermint Tab 40S | Rp8.083 per strip |
Polysilane Max Blueberry Tab | Rp8.083 per strip |
Polysilane Chew Tablet 8S | Rp9.469 per strip |
Polysilane Caplet 20S | Rp12.177 per strip |
Polysilane Suspensi Syrup 100 ml | Rp26.840 per botol |
Polysilane Syrup 180 ml | Rp38.918 per botol |
Polysilane Granul Tab 60s | Rp46.992 per dos |
Informasi harga Polysilane di atas diperoleh dari situs resmi Apotek K24. Perlu Anda ingat bahwa harga Polysilane dapat mengalami perubahan sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya. Selain itu, harga Polysilane yang berlaku di setiap apotik atau toko obat juga bisa berbeda-beda, tergantung dari penawaran pihak penjual.
[1] Salirawati, D dkk. 2007. Belajar Kimia Secara Menarik untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Grasindo.