Update Harga Kopi Robusta per Kilo di Tingkat Petani

Saat ini, kopi bukan lagi sebagai minuman penghilang kantuk, melainkan telah menjadi bagian dari gaya hidup, sehingga permintaan kopi pun semakin melonjak. Dari sekian banyak jenis kopi yang ada di pasaran, jenis kopi robusta memang memiliki penggemar yang tidak sedikit. Selain rasanya yang nikmat, harganya pun relatif terjangkau, apalagi jika Anda membelinya langsung dari petani.

Harga, kopi, robusta, di, tingkat, petani, jenis, varietas, arabica, arabika, per, kg, kilo, perbedaan, rasa,
Ilustrasi seduhan kopi robusta

Cita rasa kopi tidak hanya terbatas pada kata ‘pahit’, karena rasa kopi lebih kompleks dan kaya. Rasa kopi umumnya ditentukan oleh banyak hal, mulai dari jenis atau varietasnya, lokasi penanamannya, lingkungan sekitar, serta pengolahan bijinya. Itu sebabnya, meski berjenis sama, rasa kopi tetap memiliki aroma yang berbeda.

Bacaan Lainnya

Ciri Kopi Robusta

Jenis kopi arabica dan robusta sendiri adalah varietas terbesar yang ada di Indonesia dan digunakan di sebagian besar kedai kopi. Namun ternyata, tidak sedikit yang belum mengetahui karakteristik dari kedua varietas tersebut.  Pada varietas robusta, biji kopinya berbentuk lebih bulat dan seringkali lebih besar. Kopi robusta bisa ditanam pada ketinggian di bawah 1.000 meter permukaan laut dengan suhu antara 24 hingga 30 derajat Celcius. Tanaman kopi jenis ini lebih kuat serta tahan penyakit.

Kopi robusta konon ditemukan pertama kali di Kongo pada tahun 18981 oleh ahli botani asal Belgia. Robusta merupakan tanaman asli Afrika yang meliputi daerah Kongo, Sudan, Liberia, dan Uganda. Kop tersebut mulai dikembangkan secara besar-besaran di awal abad ke-20 oleh pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia.

Hingga saat ini, perkebunan-perkebunan kopi di Indonesia didominasi jenis robusta. Dalam perdagangan komoditas kopi global, Indonesia merupakan penghasil kopi robusta terbesar dunia setelah Vietnam dan Brasil. Lebih dari 80% perkebunan kopi di Indonesia ditanami robusta, sekitar 17% ditanami arabika, dan sebagian kecil sisanya ditanami liberika dan excelsa.

Nama robusta diambil dari kata ‘robust’, istilah dalam bahasa Inggris yang artinya kuat. Sesuai dengan namanya, minuman yang diekstrak dari biji kopi robusta memiliki citarasa yang kuat dan cenderung lebih pahit dibanding arabika. Jika dibandingkan dengan arabica, robusta memiliki tingkat kafein yang lebih tinggi, antara 1,7% hingga 4% sehingga rasanya lebih pahit, dan tingkat keasamannya lebih rendah.

Ilustrasi: Kopi Robusta (credit: Blackout Coffee)
Ilustrasi: Kopi Robusta (credit: Blackout Coffee)

Biji kopi robusta banyak digunakan sebagai bahan baku kopi siap saji (instan) dan pencampur kopi racikan (blend) untuk menambah kekuatan citarasa kopi. Selain itu, biasa juga digunakan untuk membuat minuman kopi berbasis susu seperti cappuccino, cafe latte, dan macchiato, karena harganya relatif lebih murah.

Secara umum, biji kopi robusta memang dianggap inferior dan dihargai lebih rendah dibanding arabika. Secara global, produksi robusta menempati urutan kedua setelah arabika. Robusta bisa tiga kali panen dalam satu tahun, hal ini karena ditanam di suhu rendah. Beberapa daerah yang terkenal dengan kopi robusta di Indonesia antara lain Lampung, juga beberapa wilayah penghasil kopi di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Kopi robusta cenderung memiliki variasi rasa yang netral, terkadang juga memiliki rasa atau aroma seperti gandum. Sebelum disangrai, biji kopi ini memiliki aroma kacang-kacangan. Yang disayangkan, amat jarang untuk menemukan robusta berkualitas tinggi di pasaran. Orang biasanya akan menjumpai rasa yang lebih menyerupai cokelat. Bau yang dihasilkan juga manis. Sementara itu, tekstur dari kopi ini cenderung kasar dan memiliki warna yang bervariasi.

Untuk pohonnya, pohon robusta lebih rentan diserang serangga. Pohon Robusta tumbuh pada dataran rendah yaitu sekitar 700 m dpl, dengan jumlah biji kopi yang dihasilkan juga lebih tinggi. Untuk proses berbunga, diperlukan waktu hingga 10 bulan yang nantinya menjadi buah. Jenis kopi ini berbuah pada suhu udara yang lebih hangat.

Harga Kopi Robusta

Untuk harganya sendiri, saat ini harga kopi untuk jenis arabica dan robusta yang dijual oleh petani bervariasi, tergantung kualitasnya. Pada tahun 2020 lalu, kopi robusta di tingkat petani daerah Pangandaran misalnya, dijual dengan harga Rp18 ribuan per kg, sedangkan varian super harganya Rp45 ribuan per kg.

Kemudian, pada November , harga biji kopi kering jenis robusta di Temanggung berkisar Rp24 ribu per kg. Dibandingkan Oktober 2021, harganya mengalami kenaikan sekitar Rp2.200 dari semula Rp21.800 per kg. Sementara itu, di kawasan BPD AEKI Sumatra Utara, harga kopi robusta di tingkat petani menembus angka Rp29 ribu per kg. Lalu, berapa harganya untuk saat ini?

Ilustrasi Kopi Robusta Mentah (sumber: ft.com)
Ilustrasi Kopi Robusta Mentah (sumber: ft.com)

Harga Kopi Robusta Tingkat Petani

WilayahHarga Kopi Robusta
BPD AEKI Sumatra UtaraRp35.000 per kg
LampungRp22.500 per kg
Rp25.000 per kg

Informasi harga kopi robusta di tingkat petani tersebut kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk keterangan resmi Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI). Perlu Anda catat bahwa biji kopi robusta di atas tidak mengikat dan dapat berubah sewaktu-waktu, biasanya dipengaruhi harga di pasaran global dan permintaan.

(Update: Panca)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *