Dalam proses pembangunan atau renovasi sebuah rumah maupun bangunan, kayu menjadi salah satu elemen yang penting dan paling banyak digunakan. Selain dijadikan pondasi sebuah rumah, kayu juga kerap dimanfaatkan untuk membuat perabotan atau furniture rumah tangga lainnya seperti kusen, pintu, jendela, kursi, meja, lemari, dipan, dan masih banyak lagi. Karena memiliki peranan yang penting, pemilihan kayu pun tak boleh sembarangan. Sebagian akhirnya memilih kayu Kalimantan karena dianggap kuat meski harga jualnya memang relatif mahal.
Seperti yang kita ketahui, kayu merupakan produk biologi yang serbaguna dan telah lama digunakan, baik untuk alat rumah tangga, senjata, maupun sebagai bahan bangunan. Sebagai bahan bangunan, kayu masih digunakan karena harganya memang relatif murah dibandingkan bahan bangunan lainnya.[1] Selain itu, kayu mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuan teknologi dan punya penampilan dekoratif.[2][3]
Di Indonesia sendiri, sudah ada banyak jenis kayu yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, salah satunya kayu yang berasal dari hutan pulau Kalimantan. Kualitas kayu yang dihasilkan dari Pulau Borneo ternyata tidak kalah kuat jika dibandingkan dengan kayu jati yang dihasilkan hutan Pulau Jawa dan sumatera. Bahkan, kualitas kayu hutan Kalimantan dikenal kokoh dan tahan lama.
Ada beberapa jenis kayu khas Kalimantan yang populer sebagai bahan bangunan atau untuk membuat perabotan rumah. Kayu-kayu tersebut adalah kayu meranti, kayu bengkirai, kayu ulin, kayu merbau, kayu kruing, dan kayu kamper. Masing-masing kayu tentu punya kelebihan dan kekurangan tersendiri. Berikut sedikit uraian mengenai kelebihan kayu-kayu tersebut.
Kayu Meranti
Ini merupakan kayu asal Kalimantan yang sangat populer di Indonesia. Masih terbagi lagi menjadi kayu meranti putih, kayu meranti merah, dan kayu meranti kuning, material ini umumnya punya permukaan berwarna merah. Kayu meranti dikatakan punya struktur yang kuat, sehingga bentuk dan ukurannya tidak mudah berubah. Kayu ini juga tidak mudah rusak ketika terendam air serta lebih tahan terhadap rayap.
Kayu Bengkirai
Dikenal dengan benuas dan juga anggelan, kayu ini punya warna kuning ketika sudah dikeringkan, sedangkan gubalnya berwarna coklat kekuningan. Warna terang yang dimiliki kayu bengkirai membuatnya terlihat sangat unik. Kayu bengkirai sering digunakan untuk bahan pembuatan jembatan, perkapalan, bahan bangunan, maupun bantalan tiang listrik.
Kayu Ulin
Kayu ini sering pula disebut dengan nama kayu besi, merujuk sifatnya yang berat, kuat, keras, tahan banting, dan tahan terhadap rayap. Kayu ini memiliki karakteristik yang awet dan tahan lama sehingga sering digunakan sebagai material pondasi bangunan, atap rumah, bahan kusen dan juga pintu.
Kayu Merbau
Seperti kayu ulin, kayu merbau juga punya karakteristik keras sehingga cocok untuk bahan pembuatan bodi truk dan konstruksi rumah. Selain itu, kayu merbau diklaim tahan terhadap berbagai kondisi cuaca, tahan terhadap serangan rayap, serta tahan terhadap jamur.
Kayu Kruing
Juga dikenal dengan nama ansurai, andri, atau tempurau, kayu kruing memiliki warna teras cokelat merah atau cokelat kelabu. Kayu ini pun cukup awet dan berkualitas baik, sehingga cocok digunakan untuk bahan rangka lantai atau konstruksi bangunan dan dinding. Sayangnya, memang kayu kruing kurang begitu populer.
Kayu Kamper
Punya nama ilmiah Cinnamomum camphora, ini adalah bahan utama yang kerap digunakan dalam dunia konstruksi. Dikatakan berasal dari Kalimantan Timur, kayu kamper adalah jenis kayu yang masuk ke dalam golongan kayu keras (hardwood) dengan kualitas tinggi. Kayu ini memiliki serat yang halus yang membuatnya sangat mudah diolah.
Nah, setelah mengetahui berbagai jenis kayu Kalimantan, lalu berapa harga bahan baku tersebut di pasaran saat ini? Harga kayu Kalimantan bervariasi, tergantung ukuran dan jenisnya. Berikut kami sajikan informasi terbaru harga kayu Kalimantan di pasaran Tanah Air, seperti yang kami kutip dari berbagai sumber.
Harga Reng Borneo
Ukuran Reng Borneo | Harga |
Reng Borneo 2 x 3 x 4 | Rp9.000 per batang |
Reng Borneo 3 x 4 x 4 | Rp18.000 per batang |
Informasi harga reng borneo di atas kami rangkum dari berbagai sumber. Apabila dibandingkan penawaran sebelumnya, harga reng borneo saat ini terpantau mengalami penurunan. Harga reng borneo ukuran 3 x 4 misalnya, semula Rp20 ribuan per batang dan sekarang menjadi Rp18 ribuan per batang.
Harga Kaso Borneo
Ukuran Kaso Borneo | Harga |
Kaso Borneo 4 x 6 x 4 | Rp40.000 per batang |
Kaso Borneo 5 x 7 x 4 | Rp44.000 per batang |
Informasi harga kaso borneo di atas kami rangkum dari berbagai sumber. Apabila dibandingkan penawaran sebelumnya, harga kaso borneo saat ini terpantau relatif stabil. Harga kaso borneo ukuran 3 x 4 misalnya, semula Rp42 ribuan per batang dan sekarang menjadi Rp43 ribuan per batang, sedangkan harga ukuran 4 x 6 masih tetap Rp40 ribuan per batang.
Harga Balok Borneo
Ukuran Balok Borneo | Harga |
Balok Borneo 6 x 12 x 4 | Rp120.000 per batang |
Balok Borneo 8 x 12 x 4 | Rp150.000 – Rp167.500 per batang |
Daftar harga balok borneo di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk sejumlah situs e-commerce. Jika dibandingkan penawaran sebelumnya, harga balok borneo saat ini terpantau fluktuatif. Harga balok borneo ukuran 6 x 12 x 4 misalnya, sedikit turun dari Rp125 ribu menjadi Rp120 ribu per batang, sedangkan harga balok borneo 8 x 12 x 4 yang semula Rp145 ribu menjadi Rp150 ribu sampai Rp167 ribuan per batang.
Harga Reng Meranti
Ukuran Reng Meranti | Harga |
Reng Meranti 2 x 3 x 4 | Rp21.000 per batang |
Reng Meranti 3 x 4 x 4 | Rp21.000 per batang |
Informasi harga reng meranti di atas kami rangkum dari berbagai sumber. Jika dibandingkan penawaran sebelumnya, harga reng Meranti saat ini terpantau fluktuatif. Harga reng meranti 3 x 4 x 4 misalnya, semula Rp25 ribu dan sekarang turun menjadi Rp21 ribuan per batang. Namun, harga ukuran 2 x 3 x 4 naik dari Rp18 ribu menjadi Rp21 ribuan per batang.
Harga Kaso Meranti
Ukuran Kaso Meranti | Harga |
Kaso Meranti 4 x 6 x 4 | Rp40.000 per batang |
Kaso Meranti 5 x 7 x 4 | Rp55.000 per batang |
Daftar harga kaso meranti di atas kami dapatkan dari berbagai toko bahan bangunan. Apabila dibandingkan penawaran sebelumnya, harga kaso meranti ukuran 4 x 6 x 4 masih tetap Rp40 ribuan per batang, sedangkan harga kaso meranti ukuran 5 x 7 x 4 mengalami kenaikan dari Rp45 ribu menjadi Rp55 ribuan per batang.
Harga Balok Meranti
Ukuran Balok Meranti | Harga |
Balok Meranti 6 x 12 x 4 | Rp110.000 per batang |
Balok Meranti 8 x 12 x 4 | Rp198.000 per batang |
Informasi harga balok meranti di atas kami peroleh dari berbagai sumber, termasuk toko bahan bangunan. Jika dibandingkan penawaran sebelumnya, harganya saat ini cenderung naik. Harga balok meranti ukuran 8 x 12 x 4 misalnya, semula Rp125 ribu dan sekarang naik menjadi Rp198 ribuan per batang.
Harga Reng Kamper
Ukuran Reng Kamper | Harga |
Reng Kamper 2 x 3 | Rp15.000 per batang |
Reng Kamper 3 x 4 | Rp20.000 per batang |
Daftar harga reng kamper di atas kami kutip dari berbagai sumber, termasuk toko bahan bangunan dan situs jual beli online. Apabila dibandingkan penawaran sebelumnya, harganya saat ini terpantau mengalami sedikit penurunan. Harga reng kamper ukuran 3 x 4 misalnya, semula Rp25 ribu dan sekarang menjadi Rp20 ribuan per batang.
Harga Balok Kamper
Ukuran Balok Kamper | Harga |
Balok Kamper 6 x 12 | Rp203.000 per batang |
Balok Kamper 8 x 12 | Rp253.800 per batang |
Daftar harga balok kamper di atas kami kutip dari berbagai sumber, termasuk toko bahan bangunan dan situs jual beli online. Apabila dibandingkan penawaran sebelumnya, harganya saat ini terpantau mengalami kenaikan. Harga balok kamper ukuran 6 x 12 misalnya, awalnya Rp188 ribu dan sekarang menjadi Rp203 ribuan per batang.
[1] Hadjib, Nurwati, Mohammad Muslich, Ginuk Sumarni. 2006. Sifat Fisis dan Mekanis Kayu jati Super dan Jati Lokal dari Beberapa Daerah Penanaman. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, Vol. 24(4): 359-369.
[2] Ibid.
[3] Anugraini, Arif Seswi, Rida Safuan Selian, Ramdiana. 2017. Kerajinan Kayu Gerupel dalam Konteks Masyarakat Gayo. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah, Vol. II(1): 13-19.