Info Terbaru Harga Gramoxone (250 ml, 500 ml, 1 L, 5 L, 20 L)

Bagi beberapa kalangan petani di Indonesia, cara yang tergolong efektif untuk membasmi rumput liar atau gulma adalah dengan menggunakan langkah kimiawi, yakni memanfaatkan herbisida. Herbisida merupakan senyawa kimia yang bisa digunakan untuk mematikan atau menekan pertumbuhan gulma, baik secara selektif maupun non selektif. Saat ini, sudah banyak herbisida atau pembasmi gulma yang dijual di pasaran dengan harga cukup terjangkau, mulai dari Roundup hingga yang paling populer, Gramoxone.

Ilustrasi: menyemprot cairan pembersih gulma (sumber: ensia.com)
Ilustrasi: menyemprot cairan pembersih gulma (sumber: ensia.com)

Dalam dunia perkebunan atau pertanian, gulma termasuk musuh utama selain hama. Gulma sendiri adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian karena dapat menurunkan hasil panen yang dapat dicapai oleh produksi. Penurunan kuantitas hasil pertanian tersebut disebabkan adanya kompetisi antara gulma dengan tanaman dalam memperebutkan air tanah, cahaya matahari, unsur hara, ruang tumbuh, dan udara, sehingga menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat. Selain itu, kandungan alelopati pada gulma juga bisa menekan pertumbuhan tanaman utama.

Bacaan Lainnya

Gulma bisa dikelompokkan dalam empat jenis, yakni teki-tekian, rumput-rumputan, gulma daun lebar, dan gulma pakis-pakisan. Kehadiran gulma pun sebenarnya bisa dikendalikan baik secara fisik, biologis, maupun kimiawi. Langkah pengendalian secara fisik bisa dilakukan dengan cara pengolahan tanah menggunakan cangkul, garu, bajak, traktor, dan sebagainya. Kemudian, bisa juga dengan cara manual seperti pemangkasan yang dilakukan secara berkala, penggenangan, hingga pembakaran. Sementara, langkah biologis bisa dengan memanfaatkan organisme lain seperti fungi, bakteri, dan sebagainya.

Review dan Manfaat Gramoxone

Nah, untuk langkah kimiawi, petani bisa memakai herbisida, seperti Gramoxone yang mengandung bahan aktif Paraquat diklorida. Herbisida parakuat diklorida diklaim mampu memperbaiki sifat kimia tanah, meningkatkan persentase pengendalian gulma, menurunkan bobot kering gulma, dan meningkatkan komponen hasil tanaman ubi kayu.[1]

Ada banyak merk parakuat diklorida, salah satunya Gramoxone. Gramoxone adalah herbisida purna tumbuh yang bersifat kontak dan berbentuk larutan warna hijau tua serta diproduksi oleh Syngenta di banyak negara, termasuk Indonesia. Sifat kontak yang dimaksud pada Gramoxone adalah, bagian yang tersemprot Gramoxone akan mati atau gosong dalam waktu yang singkat. Hanya satu hari gulma akan terlihat gosong dan dalam waktu tiga hari gulma diklaim bisa mati sempurna.

Fungsi Gramoxone cukup banyak, yakni mengendalikan anakan sawit liar, gulma berdaun lebar dan sempit, teki di lahan tanpa tanaman, hutan tanaman industri, tanaman perkebunan, tanaman pangan, padi, jagung, tanaman sayuran, anak kayu, pakis, hingga -pakuan yang mengganggu kebun atau pekarangan rumah.

Dosis & Cara Pemakaian Gramoxone

Cara pemakaian Gramoxone pun cukup mudah, pengguna tinggal melarutkan sekitar 100-150 cairan Gramoxone ke dalam 15 liter air, kemudian semprotkan pada gulma yang mengganggu. Dalam jangka waktu 1-3 hari, gulma dijanjikan akan mengering dengan sendirinya. Dosis yang perlu diperhatikan untuk penggunaan Gramoxone dalam rangka menyingkirkan gulma berdaun lebar bisa dengan memakai dosis atau takaran 1,5 liter hingga 3 liter hektar. Sementara itu, untuk gulma berdaun sempit, takaran penyemprotannya bisa dengan dosis 2,5 liter hingga 5 liter per hektar.

Gramoxone diklaim tak akan menimbulkan efek negatif pada tanaman yang mempunyai batang keras seperti tanaman kakao, karet, kapas, ubi kayu, atau sejenisnya. Selain itu, Gramoxone juga dapat dimanfaatkan untuk penyemprotan dengan tinggi pada lahan tanpa tanaman. Namun, produk pembasmi gulma ini dikategorikan dalam klasifikasi bahaya WHO kelas II, sehingga sangat berbahaya bila tertelan oleh makhluk hidup, karena dapat menyebabkan keracunan lewat mulut, kulit, dan pernapasan.

Harga Gramoxone

Gramoxone (youtube: Oxs Channel)
Gramoxone (youtube: Oxs Channel)
Kemasan Gramoxone Harga
Gramoxone Kemasan 250 ml (/4 liter) Rp30.000 – Rp45.000
Gramoxone Kemasan 500 ml (1/2 liter) Rp51.000 – Rp65.000
Gramoxone Kemasan 1 liter (1.000 ml) Rp72.800 – Rp94.000
Gramoxone Kemasan 5 liter Rp485.000 – Rp506.000
Gramoxone Kemasan 20 liter Rp1.300.000 – Rp2.200.000

Informasi harga Gramoxone di atas didapatkan dari berbagai sumber, termasuk toko pertanian dan situs jual beli online dalam negeri. Perlu diketahui bahwa harga Gramoxone bisa mengalami perubahan sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya. Sebagai perbandingan, tahun lalu Gramoxone kemasan 1 liter dijual dengan harga mulai Rp25 ribuan, sedangkan harga Gramoxone kemasan 5 liter mulai Rp435 ribuan.

Produk Gramoxone bisa Anda temukan dengan mudah di toko-toko perlengkapan pertanian. Apabila Anda kesulitan untuk menemukannya di toko terdekat, Anda juga bisa membeli Gramoxone secara online. Pasalnya, saat ini sudah banyak distributor atau pedagang yang menjual Gramoxone secara online di sejumlah situs e-commerce yang ada di Indonesia.

Herbisida semacam Gramoxone sebenarnya cukup berbahaya. Oleh sebab itu, pihak menyarankan Gramoxone untuk digunakan hanya oleh pengguna yang sudah bersertifikat. Untuk meminimalkan hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya simak petunjuk keamanan penggunaan Gramoxone berikut ini.

Petunjuk Keamanan Penggunaan Gramoxone

Pada waktu menggunakan, jangan makan, minum, atau merokok. Pada waktu membuka wadah, mencampur/mengencerkan dan menyemprot, pakailah sarung tangan, muka, pakaian lengan panjang, celana panjang, penutup kepala/topi, dan sepatu boot karet. Sebelum makan, minum/merokok dan setelah bekerja, cucilah tangan dan kulit yang terkena.

Setelah digunakan, cuci dan bersihkan pakaian pelindung dan semua alat untuk menakar, mengencerkan dan menyemprot. Jangan mengotori kolam, perairan/saluran air dengan produk/wadah bekasnya. Jangan membawa ternak masuk ke daerah yang diperlakukan dengan herbisida ini. Simpan dalam wadah aslinya, tertutup rapat, di tempat sejuk, terkunci, serta di luar jangkauan anak-anak, jauh dari bahan makanan dan api. Cuci dan rusak wadah bekasnya dan pendamlah sekurang-kurangnya 0,5 meter dalam tanah di tempat yang jauh dari sumber air.

[1] Murti, D. A., dkk. 2016. Efikasi Herbisida Parakuat Diklorida terhadap Gulma Umum pada Tanaman Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz.). Jurnal Agrotek Tropika, Vol. 1(1): 7-10.

Pos terkait