Luka bakar tidak bisa ditangani dengan sembarangan. Pasalnya, jika Anda menanganinya secara sembrono, justru akan berpotensi untuk membuat luka bakar tersebut semakin parah atau bahkan berisiko terinfeksi bakteri. Untungnya, saat ini sudah ada banyak produk obat luka bakar, termasuk salep Burnazin Cream dan Burnazin Plus yang dijual dengan harga cukup lumayan.
Pengertian dan Jenis Luka Bakar
Anda mungkin sudah familiar dengan luka bakar. Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas, seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi.[1] Luka bakar ini dapat merusak jaringan otot, tulang, pembuluh darah, dan jaringan epidermis. Jenis luka dapat beraneka ragam, luka bakar tetapi dapat menyebabkan komplikasi di antaranya shock, infeksi, ketidakseimbangan elektrolit, dan masalah distress pernapasan.[2]
Setidaknya, ada empat jenis luka bakar yang kerap dialami masyarakat. Pertama adalah luka bakar termal, disebabkan terpapar atau kontak dengan api, cairan panas, atau objek-objek panas lainnya. Kemudian, ada luka bakar kimia, yakni disebabkan kontak jaringan kulit dengan asam atau basa yang kuat, luka bakar elektrik karena panas yang digerakkan dari energi listrik yang dihantarkan melalui tubuh, dan luka bakar radiasi yang disebabkan terpapar sumber radioaktif.[3]
Efek Samping Luka Bakar
Luka bakar tidak dapat disepelekan. Pasalnya, jika dibiarkan, dapat menimbulkan sejumlah efek samping yang sangat berbahaya untuk kesehatan. Pada kulit, luka bakar tentunya dapat menimbulkan bekas dan kerusakan jaringan. Kemudian, luka bakar juga bisa memengaruhi sistem kardiovaskular, mengurangi peredaran darah ke ginjal dan menurunnya GFR (glomerular filtration rate), serta membuat sistem imun tubuh mengalami depresi.[4]
Dengan segala efek sampingnya, penanganan terhadap luka bakar memang perlu dilakukan secepatnya. Namun, penanganan luka bakar bisa berbeda-beda, tergantung lokasi dan tingkat keparahan luka. Luka bakar yang ringan biasanya dapat ditangani sendiri di rumah. Namun, untuk luka bakar yang parah atau luas, dibutuhkan penanganan khusus di fasilitas kesehatan.
Gangguan kulit seperti ini memiliki beberapa derajat atau tingkat keparahan. Pertama adalah luka bakar derajat satu yang hanya menyebabkan kerusakan di lapisan luar kulit (epidermis). Kemudian, luka bakar derajat dua yang menyebabkan kerusakan di lapisan kulit yang lebih dalam (dermis), dan yang terakhir luka bakar derajat tiga kerusakannya mencapai lapisan lemak serta merusak saraf dan pembuluh darah.
Indikasi Burnazin
Obat pertama yang sering digunakan untuk penanganan luka bakar adalah salep. Di pasaran sendiri, sudah tersedia sejumlah merk obat yang diklaim cukup membantu, salah satunya Burnazin. Burnazin adalah salep produksi Darya Varia yang di dalamnya memiliki kandungan Silver sulfadiazine yang merupakan topical antibiotic golongan sulfonamide.
Obat ini secara umum digunakan untuk mengobati atau mencegah infeksi pada luka bakar yang rentan terhadap infeksi sekunder. Burnazin cream bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri yang dapat menginfeksi luka terbuka sehingga membantu untuk menurunkan risiko bakteri menyebar ke kulit di sekitarnya atau yang menyebabkan infeksi darah yang serius.
Silver sulfadiazine sendiri adalah antibiotik topikal yang mempunyai aksi antimikroba yang tinggi, terutama terhadap bakteri gram negatif serta beberapa ragi dan jamur. Silver sulfadiazine bekerja dengan cara mengganggu integritas dinding sel dan membran sehingga memungkinkannya untuk merusak enzim esensial, DNA bakteri, dan RNA yang menyebabkan kematian sel. Biasa digunakan untuk mencegah infeksi pada luka bakar, kelarutan senyawa kimia ini kurang baik, dan penetrasinya ke kulit sangat terbatas.
Komposisi Burnazin
Setiap 1 gram Burnazin cream mengandung zat aktif (nama generik) Silver sulfadiazine 10 mg.
Dosis dan Aturan Pakai Burnazin
Setelah luka dibersihkan, gunakan krim dengan kasa steril pada permukaan kulit yang terbakar, 1 sampai 2 kali sehari dengan ketebalan 2 mm. Terapi dilanjutkan sampai sembuh betul atau sampai bagian yang terbakar siap untuk pencangkokan kulit. Dosis pemakaian Burnazin cream harus sesuai dengan petunjuk dokter.
Kontraindikasi Burnazin
- Kontraindikasi untuk pasien dengan riwayat alergi antibiotik Silver sulfadiazine atau obat golongan sulfonamida lainnya.
- Tidak boleh digunakan untuk pasien dengan porfiria.
- Sebaiknya tidak diberikan untuk bayi prematur atau bayi berumur kurang dari 2 bulan.
Efek Samping Burnazin
- Hipersensitif
- Gatal
- Beberapa orang menunjukkan reaksi alergi antibiotik ini seperti ruam atau eritema multiforme.
- Kumpulan ion perak dapat menyebabkan argyria lokal (perubahan warna pada kulit), terutama jika area yang dirawat terkena sinar ultraviolet. Argyria umum yaitu terjadinya akumulasi perak di ginjal, hati, dan retina jika digunakan jangka panjang dan berlebihan, atau penggunaan berulang pada luka bakar parah dan sangat meradang. Konsekuensi yang mungkin timbul dari argyria umum misalnya nefritis interstisial dan anemia. Apabila efek samping menetap dan memburuk, segera hentikan pemakaian obat dan konsultasikan ke dokter.
Peringatan & Perhatian Pemakaian Burnazin
- Waspadai reaksi alergi terutama bagi orang yang peka.
- Jangan berbagi obat untuk mengurangi risiko infeksi silang.
- Bersihkan area kulit yang luka sebelum dilakukan pengobatan.
- Hindari paparan sinar matahari langsung selama pengobatan. Area luka bisa dibalut dengan menggunakan kasa steril.
- Hindari kontak dengan mata.
- Jangan ditelan.
- Meskipun penetrasinya ke dalam kulit sangat terbatas, obat-obat yang mengandung Silver sulfadiazine sebaiknya tidak digunakan untuk ibu hamil yang mendekati persalinan.
Interaksi Obat Burnazin
- Enzim protease seperti tripsin dan enzim clostridium peptidase, yang biasanya terkandung dalam salep yang digunakan untuk menghilangkan kulit mati pada luka, dapat dihambat oleh ion perak jika diaplikasikan secara bersamaan.
- Bila Silver sulfadiazine diserap dalam jumlah yang banyak, maka dapat meningkatkan efek dan efek samping dari beberapa obat seperti antagonis vitamin K.
Varian Burnazin Plus
Selain Burnazin cream, saat ini juga telah tersedia Burnazin Plus. Dipasarkan oleh perusahaan yang sama, Burnazin Plus, seperti dikutip dari K24Klik, dapat digunakan untuk manajemen lesi kulit, menutupi luka akut dan kronis, memberikan area luka bebas mikroba lembap, dan membantu mencegah infeksi luka yang terinfeksi dan tidak terinfeksi.
Masih menurut referensi yang sama, dosis pemberian Burnazin Plus adalah sekali atau dua kali sehari, tergantung tingkat keparahan masing-masing luka, sampai penyembuhan sempurna. Caranya, setelah membersihkan dan mendegradasi luka, Anda bisa mengoleskan lapisan tipis pada permukaan luka, kemudian tutup dengan perban steril.
Tidak sulit mendapatkan Burnazin cream maupun Burnazin Plus. Pasalnya, Anda sudah bisa membelinya di berbagai apotek, toko obat, atau bahkan memesan lewat sejumlah situs jual beli online. Harga yang ditawarkan bervariasi, tetapi umumnya Burnazin Plus punya harga yang lebih mahal dibandingkan Burnazin cream. Sebagai referensi, berikut harga salep Burnazin di pasaran saat ini.
Harga Burnazin
| Kemasan Salep Burnazin | Harga |
| Burnazin Cream 35 gr | Rp89.926 per tube |
| Burnazin Cream 500 gr | Rp661.529 per pcs |
| Burnazin Plus 25 gr | Rp145.199 per tube |
Informasi harga salep Burnazin di atas kami rangkum dari salah satu situs apotek online. Jika dibandingkan penawaran sebelumnya, harganya tidak jauh berbeda. Harga Burnazin cream 35 gr misalnya, awalnya dijual Rp88 ribu dan sekarang sedikit naik menjadi Rp89 ribuan per tube. Sementara itu, harga Burnazin Plus 25 gr sedikit naik dari Rp143 ribu menjadi Rp145 ribuan per tube. Perlu Anda catat bahwa harga di masing-masing tempat bisa saja berbeda, tergantung penawaran pihak penjual.
[Update: Panca]
[1] Moenadjat, Yefta. 2003. Luka Bakar: Pengetahuan Klinik Praktis Edisi V. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI, hlm. 1-7.
[2] Rismana, Eriawan, et al. 2013. Efektivitas Khasiat Pengobatan Luka Bakar Sediaan Gel Mengandung Fraksi Ekstrak Pegagan Berdasarkan Analisis Hidroksiprolin dan Histopatologi pada Kulit Kelinci. Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 41(1): 45-60.
[3] Rahayuningsih, Tutik. 2012. Penatalaksanaan Luka Bakar (Combustio). Profesi, Vol. 8: 1-13.
[4] Ibid.
