Sajian laut seperti cumi-cumi memang bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan atau masakan yang begitu menggugah selera. Cumi-cumi bisa diolah dengan cara direbus, ditumis, diasinkan, atau bahkan digoreng dengan tepung untuk menjadi santapan keluarga di rumah. Cumi-cumi pun sangat mudah ditemui di pasaran. Biasanya, cumi-cumi dijual per pack, per sekian gram, atau per kilogram dengan harga variatif untuk memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga atau usaha kuliner seperti usaha cafe, hotel, atau restoran.
Sekilas Tentang Cumi-Cumi
Dilansir dari Wikipedia, cumi-cumi secara taksonomis termasuk kelas Chepalopoda besar atau jenis moluska yang hidup di laut. Nama Cephalopoda sendiri dalam bahasa Yunani memiliki arti “kaki kepala” lantaran bagian kakinya yang terpisah menjadi sejumlah tangan yang melingkari kepala. Seperti halnya semua cephalopoda, cumi-cumi dipisahkan dengan mempunyai kepala yang berbeda. Akson besar cumi-cumi ini memiliki diameter 1 mm.
Cumi-cumi merupakan salah satu sumber daya hayati laut yang memiliki nilai ekonomis penting, dan mengandung nilai gizi yang tinggi dengan cita rasa yang khas. Bagian yang dapat dimakan (edible portion) mencapai hampir 100%, karena termasuk hewan lunak (Phylum Mollusca) dengan cangkang yang sangat tipis pada bagian punggung. Famili Loliginidae mempunyai beberapa genus yang sebagian besar jenisnya hidup di perairan laut daerah tropik. Genera yang mempunyai nilai atau berpotensi ekonomi adalah Loligo, Sepioteuthis, dan Uroteuthis.[1]
Jenis cumi-cumi yang biasa dijadikan konsumsi oleh manusia adalah Loligo Pealei. Jenis satu ini kabarnya tersebar di perairan Laut Tengah, Asia Timur, dan di sepanjang pantai timur Amerika Utara. Biasanya, ada cumi-cumi yang hidup di dekat permukaan air, tetapi ada juga yang lebih memilih hidup di tempat yang sangat dalam atau palung laut.
Berdasarkan data dari Food and Agricultural Organization atau FAO, jumlah moluska yang ditangkap untuk kebutuhan komoditas komersial pada tahun 2002 silam mencapai angka 3.173.272 ton dan sekitar 75,8% dari jumlah tersebut ternyata merupakan cumi-cumi yang kita konsumsi. Kemudian, menurut data US Commercial Fisheries, tahun 2008 saja sudah ada sekitar 8 juta ekor cumi-cumi jenis loligo (yang biasanya kita makan) telah ditangkap di wilayah pesisir pantai California.
Besarnya angka penangkapan cumi-cumi ini bukan hal yang aneh. Pasalnya, cumi-cumi dikenal memiliki kandungan gizi yang bermanfaat untuk manusia, mulai dari selenium, riboflavin, dan vitamin B12. Bahkan kabarnya, tinta pada cumi-cumi disebut bisa mencegah penyakit kanker. Tak heran jika kemudian cumi-cumi begitu banyak dicari oleh masyarakat di berbagai penjuru dunia, termasuk di Indonesia, terlebih karena rasanya yang begitu lezat ketika sudah diolah jadi aneka masakan.
Harga Cumi-Cumi per Kilo
Kota | Harga Cumi Basah per kilo | Harga Cumi Kering per kilo |
Bali | Rp55.000 | Rp150.000 |
Bandung | Rp55.000 | Rp148.000 |
batam | Rp55.000 | Rp150.000 |
Jakarta | Rp55.000 | Rp150.000 |
Karawang | Rp40.000 | Rp135.000 |
Medan | Rp45.000 | Rp135.000 |
Pasaran | Rp42.000 | Rp138.000 |
Semarang | Rp43.000 | Rp142.500 |
Solo | Rp42.250 | Rp137.000 |
Surabaya | Rp45.800 | Rp142.000 |
Bogor | Rp47.000 | Rp145.500 |
Bekasi | Rp47.000 | Rp145.000 |
Depok | Rp47.000 | Rp145.800 |
Jogja | Rp40.000 | Rp135.000 |
Pekanbaru | Rp41.800 | Rp140.000 |
Jawa Timur | Rp44.000 | Rp140.000 |
Perlu Anda ingat bahwa harga cumi-cumi per 1 kilogram di pasaran sifatnya tidak mengikat, dan kemungkinan dapat mengalami perubahan sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya. Sebagai perbandingan, pada tahun lalu, harga cumi-cumi berkisar Rp40 ribu hingga Rp55 ribu per kg.
Sebagai tambahan, dilansir dari radarmojokerto.id, harga cumi-cumi di Mojokerto mengalami kenaikan dari Rp60 ribu per kg menjadi Rp65 ribu per kg. Sementara dikutip dari jabarekspres.com, kenaikan harga cumi juga terjadi di Cimahi, dari Rp50 ribu per kg menjadi Rp70 ribu per kg. Harga cumi-cumi 1 kg di setiap tempat juga bisa berbeda-beda, tergantung dari penawaran pihak penjual dan juga pasokan yang tersedia di pasaran.
Di pasar-pasar tradisional atau di supermarket, makanan laut seperti cumi-cumi umumnya dijual dalam wujud utuh atau masih segar. Namun kini, juga sudah banyak pedagang yang menjual cumi dalam wujud sudah dibersihkan kulit dan bagian organ dalamnya, dalam wujud kupas bersih (tube) yang sudah di-pack, dalam wujud beku (frozen), sampai dalam wujud sudah dikupas bersih dan diiris-iris (ring), sehingga lebih praktis dan mudah untuk dimasak tanpa Anda perlu repot-repot lagi membersihkan sendiri di rumah.
[Update: Almas]
[1] Chodrijah, Umi, Tri W. Budiarti. 2011. Beberapa Aspek Biologi Cumi-Cumi Jamak (Loligo duvauceli) yang Didaratkan di Blanakan, Subang, Jawa Barat. Bawal, Vol.3(6): 357-362.