Update Tarif dan Endorse Medsos Artis di Indonesia

Menjadi seorang artis merupakan impian sebagian masyarakat Indonesia, terutama mereka yang masih berusia remaja. Pasalnya, selain memperoleh ketenaran maupun popularitas, dengan menjadi seorang artis, mereka juga berkesempatan mendapatkan bayaran atau honor yang cukup tinggi, terlebih jika artis tersebut sudah memiliki banyak penggemar sehingga tarif penampilan mereka juga otomatis naik. Bahkan, sekarang selebritas Indonesia bisa menerima pendapatan tambahan dari endorse di media sosial alias medsos.

Ilustrasi: endorse media sosial artis Indonesia
Ilustrasi: endorse media sosial artis Indonesia

Apakah atau siapa itu artis? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, artis disebutkan sebagai seorang ahli seni, seniman, seniwati (seperti penyanyi, pemain film, pelukis, pemain drama). Jadi, siapa saja yang menggeluti kesenian, dapat dikategorikan sebagai artis. Namun, bagi sebagian masyarakat di Indonesia, artis sering diidentikkan dengan pemain film dan sinetron, penyanyi atau band, atau mereka yang sering nongol di acara televisi atau media massa.

Bacaan Lainnya

Menjadi artis sebenarnya tidak mudah. Selain harus menguasai bidang seni yang digeluti, mereka juga harus memahami citra dirinya, termasuk di depan wartawan media massa. Artis cenderung sangat berhati-hati dalam mengelola citra diri mereka di depan jurnalis karena akan memengaruhi kesan yang ditampilkan di media massa.[1] Artis berusaha menampilkan citra dirinya sesuai dengan realita kehidupan sehari-hari, karena jika citra diri yang ditampilkan cuma rekaan, cepat atau lambat publik akan mengetahui realita tersebut.[2]

Lalu, apa efek citra diri tersebut? Tentu saja kesempatan yang lebih besar untuk tampil di hadapan publik, termasuk lewat media seperti televisi, majalah dan koran, hingga yang sekarang sedang , konten di YouTube. Seperti diketahui, publik masih menyukai artis yang punya citra diri yang baik, tidak senang berpura-pura, dan sepi dari gosip miring. Memang, ada artis yang terkenal karena mengumbar sensasi belaka, tetapi namanya sering tidak bertahan lama di dunia hiburan Tanah Air.

Dengan semakin seringnya diundang ke media massa, maka pamor artis yang bersangkutan otomatis akan meningkat. Ini tentu saja juga akan mengerek tarif atau honor penampilan mereka, yang akhirnya dapat menaikkan pendapatan mereka. Tidak heran jika kemudian artis-artis ini dapat menghasilkan pendapatan hingga ratusan juta rupiah per bulan.

Tidak hanya di media massa seperti televisi, di era digital seperti sekarang, pendapatan artis juga dapat berasal dari endorse produk, terutama lewat medsos. Melalui akun medsos mereka, terutama Instagram, artis-artis ini menerima beragam endorse produk, mulai kecantikan hingga makanan, yang bertujuan mempromosikan produk tersebut. Sebagai imbalannya, artis-artis ini akan mendapatkan honor dari produsen atau pengiklan yang menggunakan jasa mereka.

Seiring waktu, muncul apa yang dinamakan dengan selebgram. Selebgram adalah perpaduan antara selebritas dan Instagram, yang dapat membantu penjualan produk dengan cara endorsement. Selebgram tidak terbatas pada artis yang sudah terkenal, tetapi siapa saja yang memiliki akun Instagram dengan jumlah follower yang banyak karena ketenarannya atau memberikan pengaruh dengan kemampuan yang mereka miliki.[3]

Pertanyaannya, berapa tarif yang dipasang artis-artis ini jika ada yang ingin memakai jasa mereka, entah untuk tampil di atas panggung, sinetron, atau memasarkan produk lewat medsos? Besaran tarif artis tentu saja bervariasi, biasanya tergantung popularitas artis yang bersangkutan serta jumlah pengikut mereka di medsos. Sebagai gambaran, berikut kisaran tarif artis Indonesia untuk saat ini.

tarif, gaji, honor, pendapatan, penghasilan, raffi ahmad, ayu ting ting, syahrini, agnez mo, krisdayanti, cita citata, via vallen, afgan, aurel hermansyah, artis, selebriti, selebritis, penyanyi, presenter, luna maya
Syahrini & Afgan (tribunnews.com)

Tarif Artis Indonesia

Nama Artis Kisaran Tarif
Slank Rp500 juta sekali tampil
Noah Rp400 juta sekali tampil
Sheila On 7 Rp370 juta sekali tampil
Ungu Band Rp350 juta sekali tampil
Dewa 19 Rp300 juta – Rp450 juta sekali tampil
Rossa Rp300 juta sekali tampil
Luna Maya Rp250 juta sekali tampil
JKT48 Rp250 juta sekali tampil
Raffi Ahmad Rp200 juta sekali tampil
Via Vallen Rp150 juta sekali tampil
Denny Caknan Rp130 juta sekali tampil
Agnez Mo Rp100 juta sekali tampil
Ayu Ting Ting Rp100 juta sekali tampil
Ivan Gunawan Rp80 juta per episode
Nikita Willy Rp75 juta per episode
Sule Rp75 juta per episode
Nella Kharisma Rp40 juta sekali tampil

Informasi daftar tarif sejumlah artis di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk bocoran sejumlah pihak yang pernah mendatangkan artis yang bersangkutan. Perlu Anda catat bahwa besaran tarif para selebritas tersebut tidak mengikat dan dapat berubah sewaktu-waktu, tergantung tingkat popularitas mereka. Tarif Raffi Ahmad misalnya, jika sebelumnya ‘cuma’ Rp50 jutaan, sekarang melonjak hingga Rp200 jutaan dalam sekali tampil.

Akun instagram (sumber: oneedm.com)
Akun instagram (sumber: oneedm.com)

Tarif Endorse Medsos Artis

Nama Artis Tarif Endorse
Raditya Dika Rp1,6 miliar sekali endorse
Syahrini Instagram : Rp150 juta sekali posting
Raffi Ahmad Instagram Foto : Rp40 juta – Rp60 juta
Instagram Video : Rp60 juta – Rp85 juta
Instagram TV : Rp125 juta
YouTube : Rp200 juta – Rp250 juta
Ayu Ting Ting Instagram : Rp17 juta sekali posting
Luna Maya Instagram : Rp11,2 juta sekali posting
Rachel Vennya Instagram : Rp2,6 juta sekali posting
Anya Geraldine Instagram Foto : Rp1,5 juta sekali endorse
Instagram Video : Rp4,5 juta sekali endorse
Instagram Story : Rp750 ribu sekali promo

Daftar tarif endorse medsos artis di atas kami himpun dari berbagai sumber. Perlu Anda ingat bahwa besaran biaya endorse artis-artis tersebut tidak mengikat dan dapat berubah sewaktu-waktu. Biasanya, semakin banyak pengikut si artis dan semakin tinggi popularitasnya, maka tarif endorse yang mereka patok akan lebih mahal.

[1] Pattipeilohy, Esther Meilany. 2015. Citra Diri dan Popularitas Artis. Jurnal Kajian Komunikasi, Vol. 3(1): 22-32.

[2] Ibid.

[3] Hardilawati, Wan Laura, Intan Diane Binangkit, Riky Perdana. 2019. Endorsement: Media Pemasaran Masa Kini. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Putera Batam, Vol. 7(1): 88-98.

Pos terkait