Kebutuhan komunikasi melalui internet saat ini begitu penting bagi setiap orang. Tak heran, jika banyak provider yang juga menawarkan sejumlah pilihan paket internet dengan beragam jumlah kuota. Seperti Telkomsel yang memberikan banyak varian paket internet, baik berupa pulsa elektrik maupun voucher fisik dengan harga berbeda.
Berbicara soal industri pasar seluler yang semakin banyak di Indonesia, terdata banyak provider yang terus bersaing untuk menguasai pangsa pasar. Persaingan yang terjadi pada seluruh provider di Indonesia umumnya dalam bentuk harga layanan, kualitas, jangkauan jaringan, jenis layanan, fitur yang ditawarkan, pelayanan pelanggan, hingga teknologi baru yang terkonvergensi. Dari sekian banyak provider yang beroperasi sejak lama, pada Maret 2006 Telkomsel mampu menduduki pangsa pasar hingga 54% dibandingkan provider lainnya.
Untuk menghadapi iklim persaingan usaha yang semakin kompetitif, Telkomsel pun berupaya mempertahankan dan mendapatkan pelanggan baru dengan mulai menggarap potensi pelanggan di low end market. Bahkan, Telkomsel juga meluncurkan produk kartu prabayar baru yaitu kartu AS dengan starter pack seharga Rp25 ribu dan gratis pulsa sebesar Rp25 ribu. Pulsa isi ulang untuk kartu AS ini pun dijual dengan denominasi rendah yakni Rp20 ribuan. Hasilnya, dalam waktu 6 bulan sejak peluncurannya, jumlah pelanggan kartu AS dapat mencapai lebih dari 3 juta orang.[1]
Setidaknya selama 2005, Telkomsel telah memperkenalkan 22 program serta fitur baru seperti program diskon, tarif telepon, fitur baru call me, push mail dan sebagainya. Telkomsel terus meluncurkan berbagai layanan serta program baru yang menarik bagi pelanggannya. Telkomsel merupakan salah satu provider pertama yang memperkenalkan jenis kartu prabayar GSM melalui produknya, kartu Simpati.
Meski telah banyak memiliki produk-produk yang cukup populer. Pihak Telkomsel mengambil langkah meleburkan tiga merek layanan prabayar andalannya, yakni Simpati, Kartu As, dan Loop, menjadi Telkomsel Prabayar. Sementara brand pascabayar kartu Halo berubah menjadi Telkomsel Halo. Dengan adanya perubahan yang diberlakukan pada Juli 2021 tersebut, pihak Telkomsel menegaskan tidak ada layanannya yang berubah dan memengaruhi pelanggan yang sudah ada.
Untuk Telkomsel Prabayar, tersedia beberapa paket internet pilihan yang dapat disesuaikan kebutuhan Anda. Sebagai referensi, kami sajikan info harga paket internet dari Telkomsel Prabayar saat ini.
Harga Voucher Kuota Elektrik Telkomsel Prabayar

Pilihan Kuota | Harga (Rp) |
Paket Data Combo Sakti | |
Combo Sakti Unlimited 23 GB | 57.000 |
Combo Sakti Unlimited 32 GB | 74.000 |
Combo Sakti Unlimited 45 GB | 100.000 |
Paket Data OMG | |
OMG Chat 5 GB | 45.000 |
OMG Sosmed 9 GB | 67.000 |
OMG Nonton 15 GB | 94.000 |
OMG Nonton 20 GB | 106.000 |
OMG Nonton 35 GB | 166.000 |
OMG Nonton 65 GB | 216.000 |
Paket Data Ketengan | |
Ketengan Utama 500 MB (Masa Aktif 1 Hari) | 3.200 |
Ketengan Utama 3 GB (Masa Aktif 1 Hari) | 13.000 |
Ketengan Utama 5 GB (Masa Aktif 1 Hari) | 14.200 |
Ketengan Utama 500 MB (Masa Aktif 3 Hari) | 10.200 |
Ketengan Utama 1 GB (Masa Aktif 3 Hari) | 16.000 |
Ketengan Utama 2 GB (Masa Aktif 3 Hari) | 22.000 |
Ketengan Utama 3 GB (Masa Aktif 3 Hari) | 27.000 |
Ketengan Utama 7 GB (Masa Aktif 3 Hari) | 37.000 |
Ketengan Utama 15 GB (Masa Aktif 3 Hari) | 47.000 |
Ketengan Utama 20 GB (Masa Aktif 3 Hari) | 49.200 |
Ketengan Utama 500 GB (Masa Aktif 7 Hari) | 19.200 |
Ketengan Utama 1 GB (Masa Aktif 7 Hari) | 27.000 |
Ketengan Utama 2 GB (Masa Aktif 7 Hari) | 34.000 |
Ketengan Utama 3 GB (Masa Aktif 7 Hari) | 39.000 |
Ketengan Utama 5 GB (Masa Aktif 7 Hari) | 48.000 |
Ketengan Utama 15 GB (Masa Aktif 7 Hari) | 58.000 |
Ketengan Utama 35 GB (Masa Aktif 7 Hari) | 67.200 |
Tarif paket data internet dari Telkomsel tentu mengalami perubahan hampir setiap tahun, tergantung kebijakan pihak provider. Pada 2020 lalu, tercatat Paket Data Omg 2,5GB ditawarkan mulai harga Rp13.000, Paket Data Combo 10GB seharga Rp100 ribu, dan Paket Data Ketengan 2GB (masa berlaku 3 hari) seharga Rp22 ribu.
Tak hanya voucher data elektrik, Anda pun dapat membeli voucher internet fisik dari Telkomsel dengan harga bervariasi. Berikut kami sajikan info harga terkini voucher fisik Telkomsel Prabayar yang beredar di pasaran saat ini.
Harga Voucher Kuota Fisik Telkomsel Prabayar

Pilihan Voucher | Masa Aktif | Harga (Rp) |
Voucher Internet 1,5 GB | 3 Hari | 5.000 |
Voucher Internet 2,5 GB | 5 Hari | 8.000 |
Voucher Internet 3,5 GB | 7 Hari | 15.000 |
Voucher Internet 4 GB (Internet 0,5 GB + internet lokal 1,5 GB + OMG 2 GB) | 30 Hari | 28.000 |
Voucher Internet 10 GB (Internet 2 GB + internet lokal 6 GB + OMG 2 GB) | 30 Hari | 55.000 |
Voucher Internet 10 GB (Internet 3 GB + internet lokal 9 GB + OMG 2 GB) | 30 Hari | 68.000 |
Pada 2020 lalu, harga voucher fisik dari Telkomsel ditawarkan mulai harga Rp16 ribu untuk jumlah kuota 1 GB yang berlaku selama 3 hari. Selain itu, ada pula paket kuota 4 GB tanpa seharga Rp38 ribu, dan 6 GB seharga Rp56.500. Pada 2021 ini, paket kuota fisik dari Telkomsel Prabayar tertera seperti tabel di atas.
Harga di atas kami rangkum dari situs resmi Telkomsel. Harga voucher kuota Telkomsel tersebut dapat mengalami perubahan sewaktu-waktu tergantung kebijakan pihak penjual. Anda dapat membeli voucher telkomsel sesuai kebutuhan di counter terdekat atau memesannya secara online melalui sejumlah marketplace terpercaya.
Sebagian orang memilih voucher fisik karena harganya yang lebih murah dengan proses yang cepat. Kemungkinan kesalahan pada voucher kuota minim karena kode yang diperoleh dapat langsung didaftarkan. Jika salah memasukkan kode voucher, Anda bisa memasukkannya lagi. Namun karena Anda harus repot membelinya di luar, tak ada salahnya memilih paket internet dari Telkomsel dalam bentuk pulsa elektrik.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membeli voucher kuota Telkomsel yaitu pilih paket lengkap dengan jangka waktu yang panjang. Untuk menghindari biaya pengeluaran untuk membeli paket data internet, maka kuota inject dapat digunakan sebagai solusi terbaik. Tak jarang jika sebagian orang juga banyak beralih membeli kartu perdana yang baru, sebab harga yang ditawarkan bisa berbeda.
[Update: Ditta]
[1] Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2008. Cases in Management Seri 2. Jakarta: Salemba. Hlm 3.