Selama ini, rabies identik dengan penyakit yang diderita anjing. Namun, virus rabies ternyata tidak hanya bisa menular dari hewan ke hewan, tetapi juga dari hewan ke manusia. Untuk mencegah munculnya penyakit tersebut, Anda disarankan mendapatkan vaksin rabies. Biasanya disediakan dalam satu paket, harga vaksin rabies untuk manusia memang lumayan mahal, mulai ratusan ribu rupiah, tetapi ada juga yang tidak dikenakan biaya alias gratis.
Apa Itu Rabies?
Pasti banyak yang sering mendengar penyakit rabies? Namun, tahukah Anda bagaimana bentuk penyakit tersebut? Kerap pula disebut penyakit anjing gila, rabies adalah penyakit zoonosis, ketika manusia terinfeksi melalui jilatan atau gigitan hewan yang terjangkit rabies, seperti anjing, kucing, kera, musang, serigala, raccoon, atau kelelawar.[1] Virus masuk melalui kulit yang terluka atau lewat mukosa utuh seperti konjungtiva mata, mulut, anus, genitalia eksternal, atau transplantasi kornea.[2]
Setelah virus rabies masuk melalui luka gigitan, maka selama dua minggu, virus tersebut akan tetap tinggal pada tempat masuk dan di dekatnya. Kemudian, ia bergerak mencapai ujung-ujung serabut saraf tanpa menunjukkan perubahan-perubahan fungsinya. Masa inkubasi virus ini sangat bervariasi, mulai 7 hari sampai lebih dari 1 tahun, tetapi rata-rata 1 sampai 2 bulan. Tingkat infeksi dari kematian paling tinggi pada gigitan di daerah wajah, tingkat menengah di daerah lengan dan tangan, sedangkan paling rendah jika gigitan di tungkai dan kaki.[3]
Seperti dilansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan, gejala rabies pada manusia berkembang secara bertahap, dimulai dengan gejala awal yang mirip flu, lalu berkembang menjadi gangguan neurologis yang parah. Setelah masa inkubasi, orang yang tertular virus rabies akan mengalami gejala mirip flu, otot melemah, kesemutan atau merasa terbakar di area gigitan, sakit atau nyeri kepala, demam, mual dan muntah, merasa gelisah, bingung atau terancam tanpa ada penyebab, hiperaktif, halusinasi, insomnia atau gangguan tidur, kesulitan menelan ketika makan atau minum, serta produksi air liur berlebih.
Varian Vaksin Rabies
Masih menurut referensi yang sama, meskipun bisa berakibat fatal, pasien tetap berpeluang sembuh asal segera diobati setelah terpapar virus rabies. Beberapa cara penanganan luka gigitan hewan penular rabies pada manusia adalah cuci luka gigitan secepatnya dengan air mengalir dan sabun selama 15 menit lalu diberikan antiseptic. Setelah itu, disarankan segera dibawa ke rumah sakit untuk kembali dilakukan pencucian luka dan mendapatkan vaksin.
Di Indonesia, dikutip dari Halodoc, ada dua jenis vaksin rabies yang bisa diberikan pada manusia, yaitu Profilaksis Pra-Pajanan (PrPP) dan Profilaksis Pasca Pajanan (PEP). PrPP diberikan sebelum terpapar virus dan untuk orang-orang yang berisiko tinggi, sedangkan PEP diberikan setelah orang tersebut terpapar virus rabies.
Vaksin PrPP biasanya diberikan kepada orang yang dianggap berisiko tinggi terpapar, misalnya petugas pengawas hewan, dokter hewan, atau orang yang tinggal di atau bepergian ke daerah endemis rabies. Imunisasi booster secara berkala juga direkomendasikan untuk pencegahan ekstra, terutama untuk orang-orang yang pekerjaannya menempatkan mereka pada risiko tinggi terpapar rabies.
Sementara itu, vaksin PEP diberikan untuk menghentikan timbulnya rabies setelah terpapar virus. Pemberian vaksin ini bertujuan untuk melindungi tubuh setelah terkena gigitan binatang. PEP terdiri dari suntikan antibodi terhadap virus rabies (human rabies immune globulin atau HRIG), ke dalam luka dan vaksin rabies yang diberikan pada hari terpapar virus, kemudian dosis vaksin lanjutan diberikan lagi pada hari ke 3, 7, dan 14.
Regimen pengobatan untuk penyakit rabies sebenarnya telah dikembangkan sejak akhir 1800-an, dan belum banyak berubah selama seratus tahun terakhir. Sayangnya, biaya untuk bertahan hidup dari penyakit tersebut naik agak dramatis, hampir 400 persen selama satu dekade terakhir untuk serangkaian ‘tembakan’ guna melindungi manusia dari salah satu virus paling mematikan.
Di Indonesia, satu kali vaksin rabies dikenakan dengan tarif ratusan ribu rupiah, tergantung kebijakan masing-masing rumah sakit. Namun, ada beberapa puskesmas yang menawarkan Vaksin Anti Rabies secara cuma-cuma alias gratis. Meski demikian, apabila pasien perlu mendapatkan pengobatan, akan dikenakan sejumlah biaya dengan besaran sesuai peraturan daerah setempat.
Harga Vaksin Rabies
Nama Rumah Sakit/Klinik | Harga Vaksin Rabies |
UPTD Puskesmas Gunungsitoli Selatan | Vaksin Anti Rabies : Gratis |
RSPI Sulianti Saroso Jakarta | Vaksin Anti Rabies : Gratis |
RSUD Tarakan Jakarta | Vaksin Anti Rabies : Gratis |
Klinik Raisha | Vaksin Verorab : Rp350.000 |
Siloam Hospitals | Rp407.458 |
Prosehat | Paket 4x Vaksin : Rp2.190.000 |
Informasi harga vaksin rabies untuk manusia di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk keterangan resmi pihak institusi kesehatan yang bersangkutan. Perlu Anda catat bahwa biaya vaksin rabies tersebut tidak mengikat dan bisa berubah sewaktu-waktu. Besaran tarif vaksin juga dapat berbeda di masing-masing tempat.
[1] Tanzil, Kunadi. 2014. Penyakit Rabies dan Penatalaksanaannya. E-Journal Widya Kesehatan dan Lingkungan, Vol. 1(1): 61-67.
[2] Ibid.
[3] Jackson, A. C., et al. 2003. Management of Rabies in Humans. Clinical Infectious Diseases, Vol. 36(1): 60-63.