Beternak ayam petelur memang tergolong menguntungkan. Selain bisa dimanfaatkan dagingnya, telur yang dihasilkan juga memiliki nilai jual yang tinggi. Namun, dalam beternak ayam petelur ada sejumlah aspek yang perlu diperhatikan, mulai dari kandang, sanitasi, hingga urusan vaksinasi. Ada beberapa vaksin yang bisa diberikan pada ayam petelur. Harga vaksin ayam petelur tersebut dipatok variatif, tergantung jenis dan mereknya.
Ayam petelur dikenal oleh sebagian masyarakat dengan nama ayam negeri yang mempunyai kemampuan bertelur jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan ayam-ayam lokal. Ayam ras petelur sangat diminati karena memiliki keunggulan antara lain laju pertumbuhannya relatif cepat, mencapai dewasa kelamin pada umur 5 bulan, produktivitas tinggi, dapat mencapai produksi 280 butir per tahun dengan bobot sekitar 60 g per butir, efisien dalam penggunaan pakan, dan tidak memiliki sifat pengeram sehingga dapat berproduksi dalam waktu relatif panjang.[1]
Pemberian vaksin pada ayam petelur bertujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta memberikan kekebalan dari serangan penyakit. Terdapat beberapa vaksin yang dibedakan berdasarkan atas nama sasaran penyakitnya. Seperti vaksin ND untuk mencegah penyakit ND atau NCD, vaksin gumboro untuk mencegah penyakit gumboro, dan lain sebagainya.
Pemberian vaksin pada ayam petelur merupakan program wajib yang harus dilakukan oleh setiap kegiatan peternakan ayam. Terlambatnya pelaksanaan vaksinasi dapat membuat serangan penyakit menjadi lebih sukar ditangani.[2]
Program Vaksinasi pada Ayam Petelur[3]
Usia Ayam Petelur | Nama Vaksin |
1 hari | Gumboro |
4 hari | NCD |
7 hari | IB |
11 hari | Gumboro |
21 hari | Gumboro |
21-28 hari | NCD |
30 hari | IB |
8 minggu | NCD |
3-4 bulan sekali | NCD |
18 minggu | NCD, IB, EDS 76 |
Program vaksinasi sangat ditentukan oleh kondisi masing-masing lokasi peternakan karena satu program vaksinasi tertentu cocok untuk satu lokasi, tetapi belum tentu cocok untuk lokasi yang lain. Demikian juga jenis-jenis vaksin yang digunakan, terkadang satu lokasi peternakan sudah cukup aman dengan hanya menggunakan beberapa vaksin tertentu. Namun, lokasi peternakan lain memerlukan tambahan beberapa jenis vaksin.[4] Agar Anda memperoleh gambaran yang jelas mengenai bujet yang dibutuhkan untuk vaksinasi, simak informasi harga berbagai jenis vaksin untuk ayam petelur yang ada di pasaran saat ini!
Harga Vaksin Ayam Petelur
Nama Vaksin Ayam Petelur | Harga (Rp) |
Vaksin tetes ayam ND LASOTA dosis 100 + pelarut | 15.000 |
Vaksin ayam Gumboro A dosis 100 ekor | 21.500 |
Vaksin ayam ND Hitchner HB1 dosis 50 | 22.000 |
Vaksin ayamMedivac ND Clone 45 | 24.500 |
Vaksin ayam Medivac AI 2.3 50 dosis 25 ml | 45.000 |
Vaksin ayam ND IB dosis untuk 1000 ekor ayam | 52.725 |
Vaksin ayam Gumboro A dosis 500 ekor | 52.725 |
Vaksin ayam Gumboro B dosis 100 ekor | 55.500 |
Vaksin ayamMedivac AI H5N1 & H9N2 isi 25 ml | 68.200 |
Vaksinasi ayam Medivac ND Emulsion pencegahan tetelo 100ml | 85.500 |
Vaksin ayam Medivac ND-AI (tetelo & flu burung) 100 ml | 166.725 |
Vaksin ayaminaktifMedivacCoryza T 250 ml | 210.000 |
Vaksin ayaminaktifMedivac Gumboro Emulsion 500 ml | 550.000 |
Informasi harga vaksin ayam petelur di atas dirangkum dari berbagai sumber. Perlu Anda ingat bahwa harga vaksin ayam petelur dapat mengalami perubahan sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya. Selain itu, harga vaksinasi ayam petelur yang berlaku di setiap tempat bisa saja berbeda-beda, tergantung dari penawaran pihak penjual.
Apabila Anda sedang mencari produk vaksin ayam petelur tertentu, Anda bisa membelinya di toko perlengkapan peternakan terdekat. Namun, jika sulit menemukannya di toko terdekat, tak ada salahnya membeli vaksin ayam petelur secara online melalui sejumlah marketplace.
ย
ย
[1]Pratiwi, W & Fajar W. 2017. Manajemen Pencegahan dan Penanganan Penyakit pada Ayam Petelur di PT. REHOBAT Desa Sringin, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Skripsi. Fakultas Peternakan Dan Pertanian. Semarang: Universitas Diponegoro.
[2] SM, Alif. 2017. Kiat Sukses Beternak Ayam Petelur. Yogyakarta: Bio Genesis, hlm 31.
[3]Ibid., hlm 32.
[4]Setyono, DJ dkk. 2013. Sukses Meningkatkan Produksi Ayam Petelur. Jakarta: Penebar Swadaya, hlm 125.