Harga Teripang Susu dan Teripang Putih

Apakah Anda pernah mendengar teripang? Ini merupakan biota laut, sering juga dikatakan sebagai hewan invertebrata, yang menjadi salah satu komoditas unggulan Indonesia untuk diekspor. Mempunyai bentuk yang mungkin tidak menarik, teripang ternyata kaya akan kandungan gizi. Hadir dalam berbagai jenis, seperti teripang susu dan teripang pasir, harganya di pasaran sebenarnya tidak dapat dikatakan murah.

Teripang untuk dikonsumsi (sumber: detik)
Teripang untuk dikonsumsi (sumber: detik)

Apa Itu Teripang?

Dilansir dari keterangan resmi Balai Pengelolaan SD Pesisir dan Laut Makassar Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, teripang merupakan anggota dari timun laut (sea cucumbers atau Holothuroidea), tetapi tidak semua jenis timun laut merupakan teripang. Kelompok timun laut (Holothuroidea) yang ada di dunia ini lebih dari 1200 jenis, dan sekitar 66 jenis di antaranya adalah kelompok teripang.

Bacaan Lainnya

Di Indonesia, terdapat 400 jenis timun laut dan 56 jenis di antaranya adalah kelompok teripang yang diperdagangkan. Namun dari 56 jenis tersebut, baru 46 jenis yang sudah divalidasi penamaannya (taksonomi), sedangkan 10 di antaranya masih memerlukan klasifikasi lebih lanjut terkait dengan perubahan sistematika taksonomi dan distribusi alaminya di perairan Indonesia.

Masih menurut referensi yang sama, ciri-ciri umum teripang atau timun laut dari Ordo Aspidochirotida adalah tubuh berbentuk silindris, memanjang dari ujung mulut ke arah anus (orally-aborally) seperti buah timun, memiliki duri lunak hampir di seluruh tubuhnya (di bagian dorsal disebut papilla, sedangkan di bagian ventral disebut kaki tabung). Di bagian interior, terdapat mulut yang dikelilingi oleh tentakel berjumlah 10-30 buah, sedangkan posteriornya terdapat anus.

Tubuh teripang berbentuk simetri lima belahan menjari (pentamerous radial symmetry) dengan sumbu aksis mendatar (horizontal). Bentuk simetri tersebut termodifikasi oleh lempeng tegak (dorsoventral plane) sehingga tampak sebagai belahan simetri (bilateral symmetry). Selain radial simetri tersebut, karakteristik lain adalah adanya bentuk skeleton dan sistem saluran air (water-vascular system). Skeleton pada teripang termodifikasi dalam bentuk spikula yang mikroskopis dan tersebar dalam seluruh dinding tubuh. Bentuk spikula tersebut sangat penting dalam identifikasi jenis teripang.

Saat ini teripang telah menjadi salah satu komoditas unggulan budidaya karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Hal tersebut tidak terlepas dari nilai nutrisi yang terkandung di dalamnya. Teripang dalam kondisi kering dikatakan mengandung protein sebanyak 82 persen, sebanyak 1,7 persen, kadar air sebanyak 8,9 persen, kadar abu sebanyak ,6 persen, dan karbohidrat sebanyak 4,8 persen.[1] Tidak cuma itu, teripang juga punya mineral yang cukup lengkap, termasuk kalsium, natrium, fosfor, kromium, mangan, zat besi, kobal, seng, dan vanadium.[2]

Seperti disinggung di atas, ada banyak jenis teripang yang dapat ditemukan di perairan Indonesia, dan salah satu yang mungkin paling populer adalah teripang pasir. Dikutip dari keterangan Balai Pengelolaan SD Pesisir dan Laut Padang Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, teripang pasir dalam nama lokal juga disebut sebagai teripang gosok, teripang buang kulit, teripang kamboa, dan teripang putih.

Secara singkat, ciri teripang pasir atau teripang putih ini adalah bertubuh gemuk, berdaging tebal, berlipat, dan keras. Warna tubuhnya cokelat abu seperti pasir dengan garis-garis hitam terputus dan tersusun melintang di permukaan dorsal. Warna di permukaan ventral lebih pucat daripada dorsal. Papilla kecil dan pendek, tersebar rapat di permukaan dorsal. Kaki tabung kecil dan tersebar rapat di permukaan ventral.

Jenis ini dapat dijumpai di padang lamun dan . Teripang putih terpapar di atas pasir dan di antara lamun, terkadang menguburkan diri di dalam pasir. Pada perdagangan jenis ini, dibagi menjadi dua kategori ukuran, yaitu ukuran kecil dan ukuran besar. Ukuran kecil memiliki nilai ekonomi murah, sedangkan ukuran besar memiliki nilai ekonomi mahal.

Varian lainnya yang juga sering dicari adalah teripang susu atau teripang bissawa. Bernama latin Holothuria microthele pucogilva, tubuhnya padat, berdaging tebal dan sangat keras. Warna dasar tubuhnya putih dengan area hitam yang membujur di bagian tengah dorsal. Papilla kecil dan jarang, tersebar di permukaan dorsal. Kaki tabung kecil dan rapat tersebar di permukaan ventral. Jenis ini memiliki ciri tubuh yang mirip dengan H. nobilis dan H. whitmaei, hanya saja perbedaannya ada pada corak dan warna tubuh.

Apabila Anda tertarik mengonsumsi teripang, baik yang jenis susu atau putih, hewan tersebut ternyata sudah dijual bebas di pasaran dalam . Anda dapat membelinya di supermarket atau memesan lewat situs jual beli online. Berikut kami sajikan informasi terkini kisaran harga teripang susu dan teripang putih saat ini.

Teripang susu (kiri) dan teripang putih/teripang pasir (kanan)
Teripang susu (kiri) dan teripang putih/teripang pasir (kanan)

Harga Teripang Susu

Teripang Susu Harga
Teripang Susu 250 gr Rp320.000 – Rp500.000
Teripang Susu 500 gr Rp1.000.000 – Rp1.596.000
Teripang Susu Kering 1 kg Rp1.800.000 – Rp3.000.000

Daftar harga teripang susu di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk sejumlah situs jual beli online dalam negeri. Perlu Anda catat bahwa teripang susu tersebut tidak mengikat dan dapat berubah sewaktu-waktu. Selain itu, harga di masing-masing penjual bisa saja berbeda, ada yang lebih murah dan ada yang lebih mahal.

Harga Teripang Putih

Berat Teripang Putih Harga
Teripang Putih Basah 100 gr Rp147.000
Teripang Putih Kering 100 gr Rp400.000
Teripang Putih 250 gr Rp800.000
Teripang Putih 500 gr Rp1.200.000
Teripang Putih Kering 1 kg Rp1.782.000 – Rp2.500.000

Informasi harga teripang putih di atas juga kami peroleh dari berbagai sumber, termasuk sejumlah situs jual beli online dalam negeri. Perlu Anda catat bahwa teripang putih tersebut tidak mengikat dan dapat berubah sewaktu-waktu. Selain itu, harga di masing-masing penjual bisa saja berbeda, ada yang lebih murah dan ada yang lebih mahal.

[1] Martoyo, J., N. Aji, T. Winanto. 2006. Budidaya Teripang (Edisi Revisi). Jakarta: Penebar Swadaya.

[2] Kordi, M. G. 2010. A to Z Budi Daya Biota Akuatik untuk Pangan, Kosmetik, dan Obat-obatan. : Penerbit Andi.

Pos terkait