Manfaat dan Update Harga Tanaman Lidah Buaya

Lidah buaya, atau bisa disebut dengan aloe vera, merupakan salah satu jenis tanaman hias sekaligus konsumsi yang banyak diperjualbelikan. Meski jumlah peminat tanaman ini, baik sebagai tanaman hias maupun konsumsi, cukup banyak, harganya di pasaran ternyata relatif terjangkau.

Manfaat Lidah Buaya

Lidah buaya telah dikenal sebagai tanaman herbal atau toga. Secara tradisional, tanaman tersebut bisa dijadikan sebagai obat kulit dan obat penyakit ringan seperti demam atau flu. Untuk mengobati penyakit kulit, lidah buaya diambil lendirnya dan dioleskan ke permukaan kulit yang bermasalah.

Sementara itu, untuk mengobati penyakit dalam, lidah buaya bisa diolah menjadi beragam hidangan yang nikmat. Biasanya, jenis lidah buaya yang dipakai untuk membuat obat adalah lidah buaya herbal. Lidah buaya tersebut diambil daging buahnya dan dijadikan sebagai campuran jamu atau minuman herbal.

Selain ada lidah buaya hias dan obat, ada juga lidah buaya jumbo atau gajah yang sering dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat minuman. Untuk membuat minuman lidah buaya tidaklah sulit, karena Anda hanya perlu menyiapkan 1 pelepah lidah buaya sebanyak 1 kg, 6 buah siwalan atau 150 gr nata de coco, air, 1 sendok makan kapur sirih, 1 sendok teh garam, 350 gr gula pasir, 1/2 sendok teh vanili, 2 lembar daun pandan, dan sirup.^[1]

Setelah bahan siap, cuci dan bersihkan pelepah lidah buaya. Belah bagian tengahnya dan pisahkan daging dengan kulitnya. Potong daging lidah buaya dengan pola dadu sesuai selera. Siapkan wadah baskom dan tuang air, garam, serta kapur sirih ke dalam wadah tersebut, lalu aduk hingga rata. Masukkan daging lidah buaya potong ke dalam baskom tersebut dan biarkan selama 30 menit. Ini bertujuan untuk menghilangkan getah dan lendir lidah buaya.

Siapkan panci dan masukkan air sebanyak 750 ml, lalu nyalakan kompor dengan api sedang. Jika air sudah mendidih, masukkan daging lidah buaya yang sudah direndam dan biarkan selama 5 menit atau hingga matang. Setelah daging lidah buaya kenyal dan tidak terlalu lembek, angkat menggunakan saringan. Tiriskan daging lidah buaya dan masukkan ke dalam air bersuhu normal atau bisa ke air es. Biarkan lidah buaya hingga dingin dan berubah menjadi kenyal namun krispi.

Sambil menunggu lidah buaya siap, Anda bisa mulai membuat air minuman. Siapkan panci dan masukkan air, gula, vanili bubuk, dan daun pandan, lalu aduk hingga rata. Nyalakan kompor dengan api sedang dan masak hingga mendidih. Setelah mendidih, matikan kompor dan tuang daging lidah buaya dan siwalan atau nata de coco. Aduk semua bahan dan diamkan selama 10 menit hingga minuman dingin.

Minuman yang sudah jadi bisa langsung dihidangkan dengan topping sirup sesuai selera. Selain disajikan begitu saja, akan lebih nikmat jika Anda menambahkan sedikit perasan jeruk lemon dan es batu. Minuman es lidah buaya memang cocok bagi Anda yang ingin menghilangkan dahaga dan lapar.

Selain bisa menjadi pengganjal perut, minuman lidah buaya dinilai dapat meredakan panas dalam dan menurunkan kadar kolesterol. Cocok untuk Anda yang sedang mengalami gangguan tersebut. Minuman ini juga memiliki kandungan vitamin dan serat yang tinggi, sehingga dipercaya mampu melancarkan sistem pencernaan dan mencegah sembelit.

Sebelum membuat minuman di atas, pastikan Anda sudah mendapatkan lidah buaya yang dimaksud. Selain bisa mendapatkannya di supermarket atau pasar, Anda bisa mencoba menanam lidah buaya sendiri di rumah. Apalagi, harga tanaman lidah buaya tidak terlalu mahal. Untuk lebih rinci, Anda bisa melihat tabel berikut.

Harga Tanaman Lidah Buaya

Harga tanaman lidah buaya di atas telah kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk situs dagang online. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, harga tanaman lidah buaya saat ini mengalami kenaikan. Sebagai contoh, lidah buaya hias Aloe Donnie yang semula dijual dengan harga Rp28 ribuan, naik menjadi Rp50 ribuan per pot.

^[1] Prastyaningsih, Sri Rahayu, AmbarTri Ratnaningsih, Dedi Zargustin. 2017. IBM Kelompok Tani Lidah Buaya. Jurnal Ilmiah Pertanian Universitas Lancang Kuning, Vol. 13(2): 81-88.