Harga Songkok Awing Terbaru, Peci Khas Gresik

Gresik bukan hanya dikenal sebagai Kota Wali. Daerah ini juga memiliki banyak unggulan khas santri, termasuk songkok (kopiah), termasuk Songkok Awing. Meskipun harganya tidak bisa dibilang murah, produk ini telah berhasil menembus pasar dunia, padahal hanya diproduksi di sebuah gang kecil yang ada di Kota Gresik.

Ilustrasi: Songkok Gresik (credit: disparbud.gresikkab)
Ilustrasi: Songkok Gresik (: disparbud.gresikkab)

Keunggulan Songkok Awing

Peci atau songkok merupakan penutup kepala untuk pria yang terbuat dari benang atau bahan lain dan berbentuk setengah bundar.[1] Juga dikenal dengan nama kopiah, tidak hanya dipakai untuk acara keagamaan atau ibadah. Sejak populer dikenakan oleh Presiden RI pertama, Ir. Soekarno, songkok menjadi identitas Indonesia di mata dunia. Bisa dikatakan, semua pria dari berbagai kalangan ras, agama, dan budaya boleh memakai kopiah.

Bacaan Lainnya

Dari sekian banyak merk songkok yang ada di , kopiah Awing tidak hanya laris di kalangan wong cilik, tetapi juga pejabat. Menurut klaim perusahaan, kualitas songkok asal Gresik tersebut sudah tidak diragukan lagi. Bahkan, barang produksinya menjadi favorit para pejabat sampai presiden, dari Bung Karno sampai Pak Jokowi.

Songkok Awing didirikan sejak tahun 1986 oleh H. Anwar Ilyas dengan mengoordinasi beberapa perajin songkok yang ada di Blandongan. Dengan salah satu orang kepercayaannya, Abed Hakim atau biasa dipanggil Awing, mereka membuat inovasi songkok tanpa kertas.

Perlahan-lahan, Awing dikenal oleh banyak konsumen. Hingga tahun 1992, Awing membuka cabang di Jakarta dan kewalahan menerima order. Dengan memproduksi songkok kualitas premium, Songkok Awing berhasil memimpin pasar domestik. Bahkan, sampai diekspor ke luar negeri, mulai Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, hingga ke Timur Tengah. Kantor cabangnya yang ada di Jakarta juga laris manis diburu pejabat dan masyarakat ekonomi menengah ke atas.

Ilustrasi: Pria Mengenakan Songkok (credit: Ar Rafi)
Ilustrasi: Pria Mengenakan Songkok (credit: Ar Rafi)

Permintaan songkok mencapai puncaknya pada tiga bulan menjelang Ramadan dan saat bulan Syawal. Pesanan dapat meningkat hingga 30 persen dibandingkan dengan bulan-bulan biasa. Produksi Songkok Awing dapat mencapai lebih dari 90 ribu buah. Sementara, untuk dalam negeri, produksi songkok banyak dikirim ke daerah Jawa Barat, sekitar 20 ribu songkok. Hal ini dikarenakan pasar produk tersebut berada di daerah Jawa Barat dan Jakarta.

Menyangkut omzet, pada saat memasuki bulan Ramadan, pendapatan yang masuk dapat mencapai miliaran rupiah. Jika hari-hari biasa, penjualan songkok laku setengahnya. Dengan memperhatikan kualitas produknya, Songkok Awing kini memisahkan diri dari kerumunan persaingan industri songkok yang tidak sehat. Terbukti, Songkok Awing kini mampu menguasai pasar domestik dengan sebaran pemasaran hampir di seluruh provinsi di Indonesia.

Membidik konsumen menengah ke atas, Songkok Awing tidak luput memperhatikan pembeli cilik. Pemilik mengklaim, pihaknya juga pioner dalam penjualan songkok untuk anak-anak. Konsumen anak-anak cenderung tidak suka memakai songkok karena gerah dan terlihat seperti orang tua. Oleh sebab itu, dirilis seri Soga atau Songkok Gaul atau Songkok Gambar, dengan gambar yang sedang menjadi tren masa kini, seperti Spongebob, Shaun the Sheep, hingga Naruto.

Dulunya, bagian dalam songkok menggunakan kertas karton. Selain tidak tahan lama, songkok cenderung panas jika dikenakan. Oleh sebab itu, Songkok Awing beralih menggunakan bahan kain yang kaku dan keras sebagai pengganti kertas. Kelebihan menggunakan kerangka berbahan kain keras ini lebih nyaman dan enak penggunaannya.

Kain-kain tersebut diimpor dari Jepang, sedangkan bagian luar berbahan beludru lokal maupun impor dari Korea Selatan dan Amerika Serikat. Harga kainnya mungkin memang lebih mahal, tetapi kualitasnya terjamin. Ini juga membuat produk tidak mudah rusak dan bisa dipakai dalam waktu yang cukup lama.

Harga Songkok Awing

Varian produk Songkok Awing (sumber: shopee.co.id)
Varian produk Songkok Awing (sumber: shopee.co.id)
Jenis Songkok AwingHarga
Songkok Awing AnakRp65.000
Songkok Awing PresidentRp121.500
Songkok Awing Bulat Merpati Border Perak AlhabsyiRp125.000
Songkok Awing Putih LahoreRp126.500
Songkok Awing AC GY-621Rp132.500
Songkok Awing Susun ACRp137.500
Songkok Awing Hitam 12Rp149.500
Songkok Awing Hokie TerataiRp153.000
Songkok Awing Zavier PerakRp159.000
Songkok Awing Antique EmasRp203.000
Songkok Awing Elegant Laser PyramidRp290.000

Harga songkok Awing di atas telah kami rangkum dari berbagai macam sumber, termasuk situs beli online. Harga kopiah Awing ini tidak terikat dan bisa berubah sewaktu-waktu. Sebagai perbandingan, pada tahun lalu, harga songkok Awing Elegant Laser Pyramid berkisar Rp283 ribuan, sedangkan harga songkok Awing President mulai Rp85 ribuan.

Asal Usul Songkok

Produsen Songkok Awing (sumber: tempo.co)
Produsen Songkok Awing (sumber: tempo.co)

Lantas, dari mana sebenarnya asal usul songkok/kopiah/peci tersebut? Konon, peci merupakan rintisan dari Sunan Kalijaga. Pada mulanya, beliau membuat mahkota khusus untuk Sultan Fatah yang diberi nama kuluk, yang memiliki bentuk lebih sederhana daripada mahkota ayahnya, Raja Brawijaya V. Mahkota itu disebut kuluk dan mirip kopiah, hanya ukurannya lebih besar. Hal itu agar sesuai ajaran Islam yang egaliter. Raja dan rakyat sama kedudukannya di hadapan Allah SWT, hanya ketakwaan yang membedakan.

Namun, ada pula yang berpendapat bahwa Laksamana Cheng Ho yang membawa peci ke Indonesia. Peci berasal dari kata Pe (artinya delapan) dan Chi (artinya energi), sehingga arti peci itu sendiri merupakan alat untuk penutup bagian tubuh yang bisa memancarkan energinya ke delapan penjuru angin. Penutup kepala khas ini, ada juga yang menyebutnya songkok yang berarti ‘Kosong dari Mangkok’, artinya, hidup ini seperti mangkok yang kosong, harus diisi dengan ilmu dan berkah.

Sementara, kata kopiah berasal dari ‘Kosong karena Dipuah’, maknanya, kosong karena dibuang (di-pyah). Apa yang dibuang? Kebodohan dan rasa iri hati serta dengki yang merupakan penyakit hati. Keabsahan kisah di atas memang masih perlu dipertanyakan. Yang jelas, peci merupakan pemandangan umum di tanah Melayu sejak abad ke-13. (Panca)

[1] Fauzi, Yadi Ahmad & Hilmi Aulawi. 2016. Analisis Pengendalian Kualitas Produk Peci Jenis Overset yang Cacat di PD. Panduan Illahi dengan Menggunakan Metode Fault Tree Analysis (Fta) dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (Fmea). Jurnal Kalibrasi Sekolah Tinggi Teknologi Garut, Vol. 14(1): 29-34.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *