Update Harga Sepeda S Works Original (Semua Tipe)

Jika MTB atau mountain bike lebih pas untuk dipakai menerjang medan terjal seperti pegunungan, maka road bike (kerap disebut sepeda balap) sangat cocok digunakan melibas jalanan raya. Sayangnya, seiring dengan tren bersepeda yang semakin menanjak, harga sepeda road bike pun semakin mahal, tidak terkecuali untuk model S Works dari Specialized, yang bahkan bisa mencapai angka ratusan juta per unit.

Dalam beberapa waktu belakangan ini, olahraga bersepeda memang tengah menjadi tren di kalangan masyarakat Indonesia. Ini seiring dengan semakin tingginya tingkat kesadaran akan pentingnya kesehatan badan. Selain itu, kondisi lingkungan yang kian tercemar, membuat banyak orang akhirnya memilih untuk bersepeda, termasuk sebagai alat transportasi ke tempat kerja.

Gerakan bersepeda telah menjadi event global, tidak terkecuali di Indonesia, yang ditandai dengan hadirnya komunitas Bike to Work (B2W). Bahkan, terinspirasi dengan berkembangnya komunitas B2W, di Yogyakarta, sampai didirikan gerakan Sego Segawe (Sepeda Kanggo Sekolah lan Nyambut Gawe) pada tahun 2008 silam, yang diinisiasi oleh Walikota Yogyakarta era tersebut, Hery Zudianto.[1]

Sebagai sarana olahraga, bersepeda dikatakan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Bersepeda sendiri merupakan salah aktivitas aerobik yang dapat dipilih selain lari, jogging, berenang, atau jalan kaki. Seperti diketahui, dengan latihan aerobik yang rutin, seseorang dapat meningkatkan ambilan oksigen, meningkatkan kapasitas darah untuk mengangkut oksigen, dan menurunkan denyut nadi ketika istirahat maupun saat melakukan aktivitas.[2]

Sebuah studi baru-baru ini, seperti dikutip dari Kompas, menuturkan bahwa rutin bersepeda membuat seseorang cenderung lebih awet muda. penelitian yang dimuat dalam jurnal Aging Cell tersebut mengatakan bahwa pria tua yang gemar bersepeda bahkan memiliki testosteron yang lebih banyak daripada pria muda pada umumnya. Analisis ini sekaligus menumbangkan anggapan bahwa kekuatan manusia menurun seiring pertambahan usia.

Bahkan, apabila Anda tidak memiliki waktu luang bersepeda di jalanan, menggunakan sepeda statis di dalam rumah pun dikatakan menghasilkan manfaat yang serupa. Seperti sepeda, latihan sepeda statis merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik yang termasuk latihan aerobik, terutama bagi otot-otot ekstremitas bawah yang membutuhkan peningkatan kebutuhan energi.[3]

Pengertian dan Jenis Road Bike

Selain MTB, jenis sepeda yang semakin populer akhir-akhir ini adalah road bike. Seperti namanya, ini adalah model sepeda yang dirancang untuk dipakai melaju di atas jalanan beraspal. Berbeda dengan MTB yang lebih cocok digunakan melibas medan berat, seperti pegunungan dan area berlumpur. Road bike pas untuk mereka yang tidak memiliki banyak waktu untuk bersepeda atau hanya ingin bersepeda di tengah kota dengan medan aspal.

Dengan menggunakan sepeda road bike, Anda dikatakan hanya perlu 1 hingga 2 jam untuk sekadar mencari keringat dan mengolah tubuh. Jika Anda lebih ingin meningkatkan kekuatan kayuhan dan kecepatan guna mendapatkan rekor kecepatan tertinggi dalam bersepeda, serta menjadikan hal tersebut sebagai kepuasan tersendiri bagi Anda, road bike adalah pilihan yang tepat.

Ada beberapa tipe road bike yang dapat dipilih sesuai kebutuhan. Untuk mereka yang ingin berpacu di lintasan balap, maka varian competitive road adalah tipe yang paling cocok. Ini karena sepeda tersebut memiliki bentuk yang sangat aerodinamis, sehingga sangat efektif untuk ‘membelah angin’. Di samping itu, rata-rata model ini memiliki bobot yang ringan sehingga memudahkan pengendara memacu sepeda dengan kecepatan maksimal.

Sementara, untuk mereka yang ingin bersepeda dengan jarak lebih jauh, dapat memilih varian endurance road. Sesuai namanya, tipe ini sangat menonjolkan dan memaksimalkan aspek ketahanan dan kenyamanan. Biasanya sudah dibekali dengan fitur yang dapat meminimalkan guncangan ketika melintasi jalanan dengan permukaan yang tidak rata, endurance road memiliki ban yang lebih ramping dan berbeda dengan kepunyaan tipe competitive road.

Nah, untuk mereka yang ingin memperoleh paket komplet, bisa memilih road bike tipe universal. Ini adalah model yang disukai banyak orang karena dapat dipakai oleh semua kalangan. Mengedepankan aspek multifungsi, sepeda ini dapat digunakan untuk bersantai, berpetualang, atau sekadar sebagai alat transportasi perkotaan. Ciri khas road bike tipe ini adalah model setang yang telah diperbaharui dari bentuk drop handle menjadi flat handle.

Tips Memilih Road Bike

• Perhatikan frame. Setidaknya, ada empat bahan rangka, yakni serat karbon, aluminium, baja, dan titanium. Apabila Anda pemula, rangka berbahan aluminium adalah opsi terbaik karena ringan dan tahan lama. Selain bahan, perhatikan pula ukuran rangka, yang memengaruhi jangkauan kita menuju stang sepeda.
• Sesuaikan gir sepeda dengan kebutuhan. Ada dua gir pada road bike, masing-masing berada di depan dan belakang. Untuk gir depan, semakin tinggi angkanya, semakin mudah sepeda untuk dikayuh. Ini terbalik dengan gir belakang.
• Perhatikan velg sepeda. Rata-rata, velg road bike memiliki 32 jari-jari, yang meski lebih berat dibandingkan model racing, namun lebih tahan lama.
• Untuk ban, pilihan paling praktis adalah jenis classic clincher tire, karena simpel dan mudah digunakan. Meski rentan terhadap pinch flat, namun masih mudah diganti tanpa menggunakan alat tertentu.

Varian Sepeda S Works

Ada banyak merk sepeda road bike yang dapat Anda pilih. Nah, apabila anggaran Anda cukup berlebih dan ingin produk berkualitas tinggi, S Works buatan Specialized bisa menjadi pilihan yang oke. Ini adalah varian road bike kelas premium, dengan harga yang memang cukup menguras kantong, namun sepadan dengan mutu yang ditawarkan.

Ada banyak model S-Works yang dapat Anda pilih. Tipe S Works McLaren Venge misalnya, dengan mengusung kokpit Zipp aero lengkap, wheelset Zipp 404 edisi khusus tahun 2012, dan groupset Dura-Ace Di2 10-speed yang waktu itu paling eksklusif, sepeda ini adalah pilihan menarik bagi mereka ingin tampil stylish di jalanan raya.

Kemudian, ada S Work McLaren Tarmac yang punya harga lebih dari Rp300 jutaan. Sepintas, tidak ada yang spesial dari varian ini. Bentuknya pun terlihat sama seperti sepeda-sepeda pada umumnya. Namun, kehadiran perusahaan mobil kenamaan dunia, McLaren, membuat model ini begitu eksklusif. Mulai dari desain frame-nya sampai bahan dasar rodanya, pabrikan asal Inggris tersebut berperan besar. Bahkan, teknologi wind-tunnel digunakan untuk menguji kelihaian sepeda dalam bermanuver secara aerodinamis.

Seperti diketahui, yang bikin sepeda itu nyaman adalah soal frame dari bodi. Semakin ringan frame-nya, semakin leluasa pula pengendara melaju. Nah, S Works McLaren Tarmac memiliki frame berbahan karbon yang menggunakan pendekatan proses lay-up (perakitan) berbasis data yang sama ketika pabrikan menggarap supercar seperti McLaren F1. Alhasil, beban sepeda ini berkurang 9-11 persen dari versi standar-nya.

Harga Sepeda S Works

Harga sepeda S Works di atas kami rangkum dari situs resmi Specialized. Ketika artikel ini diterbitkan, kurs 1 USD setara dengan Rp15.537. Jika dibandingkan dengan tahun 2020 lalu, harga S-Works Epic EVO tahun 2021turun dari USD11.525 menjadi USD9.920, sedangkan S-Works Diverge, S-Works Shiv Disc, S-Works Tarmac SL7 SRAM Red eTap AXS, dan S-Works Turbo Creo SL Evo, mengalami kenaikan sebesar USD500. Sementara itu, pada 2022 harga sepeda S Works rata-rata mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Misalnya S-Works Enduro yang sebelumnya dijual USD9.750, sekarang naik jadi USD10.500.

Di pasaran dalam negeri, juga ada sejumlah toko atau orang yang menawarkan sepeda S Works. Model S Works Roubaix 49 disc brake misalnya, dijual dengan harga second mencapai Rp59 jutaan, turun dari tahun 2021 Rp70 jutaan dan Rp75 juta hingga Rp78 jutaan untuk versi bekas pada 2020. Sedangkan harga S Works Tarmac SL3 second berkisar Rp30 jutaan, naik dari tahun lalu yang dibanderol Rp17,8 jutaan, dan harga S Works Enduro second sekitar Rp53 juta, naik dari tahun sebelumnya yang dibanderol Rp42 jutaan.

[Update: Dian]

[1]Thorik, Muhammad Jamal. 2015. Aksi Kolektif dalam Bersepeda: Studi Banding Atas Sego Segawe (Sepeda Kanggo Sekolah lan Nyambut Gawe) dan JLFR (Jogja Last Friday Ride) di Kota Yogyakarta. Sosiologi Reflektif, Vol. 9(2): 247-272.

[2]Palar, Chrisly M., dkk. 2015. Manfaat Latihan Olahraga Aerobik terhadap Kebugaran Fisik Manusia. Jurnal e-Biomedik, Vol. 3(1): 316-321.

[3]Maulani, dkk. 2014. Latihan Sepeda Statis Meningkatkan Peak Expiratory Flow (PEF) dan Mengurangi Frekuensi Kekambuhan pada Penderita Asma. Muhammadiyah Journal of Nursing, Vol. 1(1): 56-61.