Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan semen merk Holcim. Sekarang sudah berubah nama menjadi Dynamix, ini adalah salah brand semen yang cukup populer di Indonesia karena sering nongol di iklan televisi. Rata-rata dijual per sak berkapasitas 50 kg, harga semen ini pun bisa dibilang relatif terjangkau mengingat kualitas yang ditawarkan.
Semen, siapa sih yang tidak mengenal material ini? Semen adalah zat yang kerap digunakan untuk merekatkan batu, bata, batako, maupun bahan bangunan lainnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, semen dikatakan sebagai serbuk atau tepung yang terbuat dari kapur dan material lainnya yang dipakai untuk membuat beton, merekatkan batu batas, ataupun membuat tembok.
Material ini umumnya terdiri dari batu kapur atau gamping yang mengandung kalsium oksida (CaO), tanah liat atau lempung yang mengandung silika oksida (SiO2), aluminium oksida, besi oksida, dan gips yang berfungsi untuk mengontrol pengerasan. Semen setidaknya memiliki empat unsur pokok, yakni batu kapur sebagai sumber utama, tanah liat, bila perlu ditambahkan pasir kuarsa atau batu silika, dan pasir besi atau biji besi.[1]
Ada beberapa tipe semen yang sering digunakan. Tipe I adalah semen yang digunakan untuk bangunan umum tanpa syarat khusus. Nama lain dari semen ini adalah Ordinary Portland Cement (OPC). Kemudian, Tipe II yang biasa dipakai jika ada gangguan dari sulfat yang sedang dan panas hidrasi sedang, Tipe III yang memiliki proses pengerasan yang cepat, Tipe IV yang punya panas hidrasi rendah, dan Tipe V yang dipakai jika ada pembangunan di sekitar tepian pantai.[2]
Jenis Semen
- Semen Portland Pozzolan (SPP), adalah hasil dari semen Portland ditambah dengan posolan, berkisar 1 hingga 30 persen. Nama lain dari semen ini adalah Traz Portland Cement.
- Semen Putih, adalah semen dengan kadar Fe2O3 rendah karena warna abu-abu pada semen Portland disebabkan oleh serbuk besi. Semen ini terbuat dari batu kapur dan tanah liat putih.
- Masonry Cement, adalah jenis yang sering digunakan untuk pasangan tembok dan plester.
- Semen Sumur Minyak, berfungsi untuk menyemen pipa pengeboran minyak, melapisi bocoran air atau gas.
- Hydrophobic Cement, yakni klinker yang digiling dengan tambahan asam oleat atau asam streat.
- Waterproofed Cement, terbuat dari semen Portland yang ditambahkan kalsium, aluminium, dan serat logam lainnya.
- Semen Alumina, terbuat dari batu kapur dicampur dengan bauksit dengan kadar campuran 60 atau 70 persen batu kapur dan 30 atau 40 persen bauksit.
Di Indonesia, sudah ada beragam merk semen yang dapat dipilih konsumen. Nah, salah satu yang telah eksis cukup lama adalah Holcim. Berikut review semen Holcim.
Review Semen Holcim
Sudah beredar sejak tahun 2006 silam, Holcim ini adalah jelmaan dari merk Semen Cibinong dan sangat dekat dengan kontraktor properti dan infrastruktur. Selang 13 tahun kemudian, namaHolcim diubah menjadi Dynamix seiring dengan akuisisi saham Lafarge Holcim milik PT Holcim Indonesia oleh PT Semen Indonesia.
Menurut pihak perusahaan, yakni PT Solusi Bangun Indonesia, penggantian merk ini merupakan bagian dari proses transformasi perusahaan. Perubahan ini diharapkan mampu membawa efek positif bagi perusahaan. Paling tidak, strategi ini akan memberikan nilai tambah sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta inovasi bahan bangunan yang berorientasi pada masa depan.
Walau berubah brand, namun semua keunggulan produk yang sudah teruji dan terdapat pada semen Holcim, juga akan terdapat pada produk Dynamix. Perusahaan sendiri menjamin bahwa kualitas merek anyar setara dengan brand lawas. Semen Holcim yang sudah diproduksi pun masih akan tetap dipasarkan secara berdampingan dengan Dynamix hingga periode tertentu agar transisi merk berjalan lancar.
Menurut beberapa kontraktor, semen Holcim memang memiliki waktu kering yang relatif lama dibandingkan produk sejenis. Namun, ini membawa keuntungan karena menawarkan risiko retak yang lebih minim. Seperti diketahui, semen yang terlalu cepat kering biasanya akan rawan terhadap retakan. Semen Holcim juga dikatakan memiliki waktu yang pas dalam mengerjakan dinding yang luas, dengan waktu kering tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat. Berikut informasi harga semen Holcim (Dynamix) tahun 2021 dan 2022.
Harga Semen Holcim
| Kemasan Semen Holcim | Harga Sebelumnya | Harga Sekarang |
| Semen Holcim Kiloan | Rp6.600 per kg | Rp4.500 per kg |
| Semen Holcim 40 kg | – | Rp57.000 per sak |
| Semen Holcim 50 kg | Rp55.000 per sak | Rp65.500 per sak |
| Semen Holcim Do | Rp12.600.000 (160 sak) | Rp8.920.000 (160 sak @50 kg) |
Jika dibandingkan 2020 lalu, harga semen Holcim mengalami perubahan pada 2021 dan 2022. Misalnya, semen Holcim per kg yang awalnya ditaksir mulai Rp5.000, tahun 2022 mencapai Rp6.600 per kg, namun turun jadi Rp4.500 per kg pada 2022. Sementara untuk kemasan lain juga mengalami perubahan harga seperti tertera pada tabel.
Harga semen Holcim atau Dynamix di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk toko material bangunan dan situs jual beli online. Perlu diingat bahwa harga semen Holcim tersebut tidak mengikat dan dapat berbeda-beda di masing-masing tempat. Jika Anda membutuhkan informasi lebih detail, bisa datang langsung ke toko bahan bangunan terdekat di sekitar rumah Anda.
[Update: Dian]
[1]Tanubrata, Maksum. 2015. Bahan-Bahan Konstruksi dalam Konteks Teknik Sipil. Jurnal Teknik Sipil Vol. 11(2): 76-168.
[2] Ibid.
