Anda yang kesehariannya bergelut dengan dunia konstruksi mungkin sudah sangat familiar dengan alat bernama scaffolding. Disebut perancah, ini adalah alat yang digunakan sebagai alat bantu untuk melakukan pekerjaan konstruksi di ketinggian yang mungkin sudah tidak dapat digapai tangan manusia. Dijual dengan harga mulai ratusan ribu rupiah untuk 1 set, banyak juga yang membuka jasa penyewaan scaffolding.ย
Apa Itu Scaffolding?
Scaffolding adalah suatu struktur sementara yang digunakan untuk menyangga manusia dan material dalam konstruksi atau perbaikan gedung dan bangunan-bangunan besar lainnya. Biasanya, perancah ini berbentuk suatu sistem modular dari pipa atau tabung logam, meskipun juga dapat menggunakan bahan-bahan lain.
Mungkin banyak yang tidak tahu, scaffolding kabarnya sudah digunakan sejak zaman Shakespeare ketika mulai dipakai kuda-kuda pada saat mendirikan plat.[1] Perancah ini telah digunakan selama lebih dari 5.000 tahun, sejak manusia ingin membangun sesuatu yang lebih tinggi daripada yang dapat mereka capai.[2]
Juga sering disebut steger, struktur scaffolding tersebut berbentuk seperti platform tempat para pekerja melakukan tugas dan pekerjaannya. Kadang-kadang, struktur tersebut dilapisi jaring yang terlihat seperti jala untuk menangkap ikan. Jaring pengaman ini (safety net) dipasang untuk menghindari jatuhnya puing-puing kecil ke luar area pekerjaan dan menimpa orang-orang di sekitarnya.
Fungsi Scaffolding
- Sebagai working platform sementara untuk para pekerja bangunan untuk bekerja di area yang tinggi.
- Sebagai pengaman keselamatan para pekerja di area ketinggian sehingga mereka dapat bekerja dengan nyaman dan efektif.
- Sebagai perlindungan bagi pekerja yang berada di area bawah jika ada puing-puing kecil atau peralatan yang terjatuh dari ketinggian.
- Sebagai jalur penghubung antara area-area kerja.
- Untuk gedung-gedung tinggi, biasanya diperlengkapi dengan safety net untuk melindungi area di luar area kerja dari puing-puing kecil atau peralatan yang jatuh dari ketinggian.
- Dapat digunakan untuk menopang cetakan beton hingga kering.
Komponen Scaffolding
- Main frame, adalah bagian scaffolding yang berperan untuk mengatur ketinggian dan lebar scaffolding yang akan dirangkai sesuai dengan kebutuhan bangunan.
- Diagonal bracing atau cross brace, adalah bagian yang berfungsi untuk memberikan jarak horizontal antar main frame sekaligus sebagai pengaku scaffolding agar tidak goyang.
- Adjustable jack atau jack base, merupakan bagian yang berfungsi sebagai kaki main frame yang dapat diatur ketinggiannya untuk menambah ketinggian scaffolding.
- Brace locking, memiliki fungsi sebagai pengunci antara main frame dan cross brace.
- Joint pin, sebagai penyambung dan pengunci antar suatu main frame dengan main frame di atasnya.
- Catwalk atau deck, merupakan bagian scaffolding yang berguna sebagai tempat berpihak antar main frame yang dipakai sebagai akses para pekerja.
- U-head, merupakan bagian teratas scaffolding karena fungsinya untuk menahan balok suri (balok yang menyalurkan beban-beban dari bekisting ke scaffolding).
Scaffolding sendiri umumnya terbuat dari pipa-pipa besi yang dibentuk sedemikian rupa sehingga mempunyai kekuatan untuk menopang beban yang ada di atasnya. Dalam pengerjaan suatu proyek, butuh atau tidaknya penggunaan scaffolding bisa tergantung kepada pemilik proyek, karena adanya perbedaan antara biaya menggunakan bambu dan scaffolding. Scaffolding digunakan sebagai pengganti bambu dalam membangun suatu proyek. Keuntungan penggunaan scaffolding ini adalah penghematan biaya dan efisiensi waktu pemasangan scaffolding.
Jenis Scaffolding
- Perancah andang, sering digunakan pada pekerjaan yang tingginya 2,5 m hingga 3 m. Apabila pekerjaan lebih tinggi, maka tidak digunakan andang lagi. Model ini dapat dibagi lagi menjadi perancah andang kayu yang biasanya digunakan pada pekerjaan yang tingginya tidak lebih dari 3 m, perancah bambu yang dapat dipindah-pindah dan sebagai pengikatnya memakai tali ijuk, serta perancah besi yang sangat praktis dan efisien karena dapat disetel.
- Perancah tiang, digunakan apabila pekerjaan sudah mencapai di atas 3 m. Perancah tiang bisa dibuat sampai 10 m lebih, tergantung dari kebutuhan. Model ini setidaknya dapat dibagi menjadi tiga jenis, yakni perancah tiang dari bambu (mudah didapat, kuat, murah, mudah dibongkar dan dipasang lagi), perancah tiang bambu dengan konsol dari besi, perancah tiang besi (alat penyambung menggunakan kopling).
- Perancah besi beroda, terbuat dari pipa galvanis. Pada perancah besi beroda, dapat dipasang di lapangan atau di dalam ruangan. Fungsi rodanya adalah untuk memindahkan perancah. Model ini punya bentuk sedikit lain dari perancah yang ada, karena bagian-bagian dari tiangnya sudah berbentuk kusen, sehingga penyetelan atau pemasangannya lebih mudah dan praktis.
- Perancah besi tanpa roda, terdiri dari komponen seperti kaki pipa berulir, kusen bangunan, penguat vertikal, tiang sandaran, sambungan pasak, papan panggung, panggung datar, papan pengaman, tiang sandaran, penutup sandaran, konsol penyambung, penopang, konsol keluar, tiang sandaran tangga, pinggiran tangga, anak tangga, sandaran tangga, dan sandaran dobel.
- Perancang menggantung, sering digunakan pada pekerjaan pemasangan eternit, pekerjaan finishing pengecatan eternit, plat beton, dan lainnya. Jad, perancah menggantung dipakai pada pekerjaan bagian atas saja dan pelaksanaannya perancah digantungkan pada bagian atas bangunan dengan memakai tali atau rantai besi.
- Perancah frame, biasanya terbuat dari pipa atau tabung logam. Perancah ini dapat disusun sedemikian rupa menjadi satu kesatuan perancah yang tinggi untuk menopang pekerja dalam kegiatan konstruksi berlokasi tinggi.
- Perancah dolken, merupakan perancah dengan bahan kayu dolken. Kayu bulat/dolken biasanya digunakan untuk tiang-tiang perancah dan ukuran yang biasanya digunakan adalah berdiameter enam hingga 10 cm.
- Two Point Adjustable Suspension Scaffold.
- Strip board One Side Scaffold.
- Auxiliary Fixtures For Pipe Scaffolding.
- Bracket One Side Scaffold.
- Independent Scaffold.
- Birdcage Scaffold.
- Access Tower Scaffold.
- Cantilever Scaffold.
- Putlog Scaffold.
- Suspended Scaffold.
- Mobile Scaffold.
Harga Scaffolding
Jenis/Ukuran Scaffolding | Harga |
Scaffolding Pipa Galvanis 1,5 inch, 2.400 mm, 6 meter | Rp425.000 per set |
Scaffolding Pipa Galvanis 1,5 inch, 3.200 mm, 6 meter | Rp517.000 per set |
Scaffolding Ladder 190 cm | Rp520.000 per set |
Scaffolding 170 cm | Rp635.000 per set |
Scaffolding Galvanis 170 cm | Rp635.000 per set |
Scaffolding 190 cm | Rp685.000 per set |
Scaffolding Galvanis 190 cm | Rp994.000 per set |
Scaffolding Ladder Galvanis 190 cm | Rp1.575.000 per set |
Krisbow Scaffolding Aluminium 6,85 meter | Rp19.526.000 per set |
Youngman Scaffolding 1 meter | Rp20.000.000 per set |
Harga scaffolding atau perancah di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk toko alat konstruksi bangunan maupun situs jual beli online. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, harga scaffolding Krisbow 6,85 meter masih tetap Rp19,526 jutaan per set, sedangkan harga scaffolding galvanis 170 cm sedikit turun dari Rp658 ribu menjadi Rp635 ribuan per set.
Biaya Sewa Scaffolding
Item Scaffolding | Biaya Sewa per Bulan |
Join Pin | Rp7.600 per part |
U-Head 40 cm | Rp10.300 per part |
Jack Base 40 cm | Rp10.300 per part |
Jack Base 60 cm | Rp11.200 per part |
U-Head 60 cm | Rp11.600 per part |
Cross Brace 190 cm | Rp12.500 per part |
Cross Brace 220 cm | Rp12.600 per part |
Leader Frame 90 cm | Rp15.500 per part |
Main Frame 170 cm | Rp35.000 per part |
Main Frame 190 cm | Rp45.000 per part |
Catwalk | Rp49.700 per part |
Pipa Support | Rp55.600 per part |
Roller | Rp55.600 per part |
Stair Frame | Rp65.300 per part |
Informasi harga sewa scaffolding di atas kami rangkum dari salah satu penyedia jasa persewaan scaffolding. Selain per bagian, banyak juga yang menyewakan scaffolding satu set penuh. Biaya sewanya bervariasi, rata-rata Rp35 ribu hingga Rp500 ribuan per bulan untuk model yang biasa. Sementara itu, untuk merk-merk seperti Krisbow atau Youngman, harga sewanya berkisar Rp1,5 jutaan per set per bulan.
[1] Suharyani. 2018. Identifikasi Material Scaffolding sebagai Alternatif Tempat Tinggal untuk Kalangan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Studi Kasus di Akanoma Studio. Sinektika Jurnal Arsitektur, Vol. 15(1): 23-33.
[2] Ibid,
butuh harga untuk penawaran