Update Harga Scabicid untuk Kudis dan Dosisnya

Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan kuda. Kudis (Scabies) kerap menimpa orang yang dinilai kurang perhatian terhadap kebersihan. Penyakit yang menimbulkan rasa gatal ini biasanya dapat diobati dengan salep atau krim yang tersedia di apotek. Nah, salah satu merek obat yang bagus untuk menangani kudis adalah Scabicid. Obat yang satu ini berbentuk krim dalam kemasan tube yang dapat Anda beli dengan harga relatif terjangkau.

Ilustrasi: obat salep (sumber: everydayhealth.com)
Ilustrasi: obat salep (sumber: everydayhealth.com)

Kudis adalah penyebab kulit gatal dan sangat menular yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei, berkaki delapan kecil dengan hanya 1/3 milimeter dan liang ke dalam kulit untuk menghasilkan rasa gatal yang cenderung lebih buruk di malam hari. Tungau yang menyebabkan penyakit kudis dapat dilihat dengan kaca pembesar atau mikroskop. Kutu kudis terjadi di seluruh dunia dan sangat umum sebagai penyebab penyakit kulit.[1]

Bacaan Lainnya

Scabies ditandai dengan munculnya rasa gatal di area yang terserang dan sering bertambah parah pada malam hari. Gatal dan ruam akibat scabies bisa muncul pada ketiak, siku, pergelangan tangan, sekitar payudara, pinggang, di area kelamin, lutut, hingga telapak kaki. Penyakit ini juga sering menyerang bayi dan lansia, dan sering memicu gejala muncul pada wajah, kepala, leher, tangan, dan telapak kaki.

Scabicid adalah merek dagang atau merek paten obat scabies yang paling banyak diresepkan untuk penderita skabies. Obat produksi Kimia Farma ini memiliki komposisi Lindane 1% dan usnic acid 1%. Scabicid memiliki kandungan gameksan dan asam usnat. Selain scabies, infeksi sekunder karena kuman positif yaitu Streptomisin dan Staphylococcus juga dapat diatasi dengan mengoleskan krim ini. Jika selama kurun waktu tiga minggu kondisi kulit semakin parah, maka ada baiknya untuk datang kembali ke dokter.

Dosis & Aturan Pakai Scabicid

Dilansir dari Halodoc, Anda dapat mengoleskan Scabicid dengan dosis seminggu sekali. Pada pemakaian di kepala, potong rambut terlebih dahulu sebelum terapi. Disarankan untuk tidak mandi minimal 24 jam setelah dioleskan krim pada kulit. Setelah itu, baru Anda dapat mandi air hangat.

Gameksan sedikit banyak merangsang selaput lendir, maka Scabicid tidak boleh terkena mata atau selaput lendir lainnya. Obat ini termasuk obat keras, sehingga perlu dilakukan konsultasi untuk pemakaian rutin, tergantung kondisi kulit. Setelah pemakaian, ada baiknya disimpan di tempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya matahari. Lalu, berapa harga obat Scabicid saat ini?

Harga Scabicid

Saat ini, obat krim Scabicid 10 gr dijual dengan harga mulai Rp50.820, sedikit naik dari tahun lalu yang hanya Rp49.966. Perlu diingat, harga tersebut tidak terikat karena bisa berubah sewaktu-waktu, tergantung kebijakan pihak penjual. Untuk info lebih lanjut, Anda bisa mengunjungi apotek terdekat.

Selain Scabicid, tersedia pula obat scabies dengan merek lain yang populer di tengah masyarakat, antara lain Scabicore dan Scabimite. Di toko obat, Scabicore 30 gr dijual dengan harga mulai Rp98.735 per tube, sedikit naik dari tahun lalu yang hanya Rp89.938. Sementara, Scabimite cream 10 gr ditawarkan seharga Rp68.049, sedikit turun dari tahun lalu yang mencapai Rp89.938. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk pemilihan obat yang lebih efektif sesuai kondisi kulit.

Cara Pengobatan Scabies

Tak hanya berbentuk krim, Anda juga dapat mengonsumsi obat scabies dalam bentuk tablet. Pengobatan scabies harus dilakukan rutin dan sabar karena membutuhkan proses cukup lama. Setidaknya, Anda akan memperoleh hasilnya setelah pengobatan selama tiga minggu. Ada baiknya mengimbangi pengobatan scabies dengan pemakaian sabun sulfur saat mandi. Anda disarankan menyetrika atau menjemur seprai dan kasur setiap hari untuk mematikan kutu tersebut.

Menjaga kebersihan menjadi poin utama yang perlu diperhatikan. Semua seprai dan baju yang telah dipakai setelah menggunakan krim harus segera dicuci. Anda juga perlu menghindari menggantung baju bekas pakai di kamar dan harus rajin mencuci tangan setelah beraktivitas.

Penularan kutu penyebab kudis bisa terjadi melalui kontak langsung dari kulit ke kulit, kebiasaan berbagi barang pribadi, seperti handuk dan peralatan makan, serta hubungan intim dengan orang yang sebelumnya sudah terinfeksi. Meski jarang berbahaya, scabies yang tidak segera ditangani bisa menyebabkan pengidapnya merasa tidak nyaman karena sensasi gatal yang muncul.

[: Ditta]

[1]Andareto, Obi. 2015. Penyakit Menular di Sekitar Anda. Jakarta: Pustaka Ilmu Semesta, hlm 155.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *