Kandungan Gizi dan Update Harga Sarang Burung Walet (Mangkok, Sudut, Patahan)

Hingga kini, sarang burung walet masih banyak dibudidayakan. Pasalnya, sarang burung walet terkenal sebagai salah satu makanan yang memiliki nilai gizi tinggi. Menurut konsep makanan China, sarang burung walet atau yang juga dijuluki sebagai makanan dingin ‘Ying’, berfungsi untuk mendongkrak stamina, mengobati berbagai macam penyakit, hingga mencegah penuaan. Tak heran jika kemudian sarang burung walet dijual di Indonesia dengan harga yang cukup mahal.

Sarang Burung Walet (sumber: cuciwalet.com)
Sarang Burung Walet (sumber: cuciwalet.com)

Sarang burung walet terbuat dari air liur burung walet dan biasanya dibuat di alam liar seperti di gua atau tebing yang cukup sulit dijangkau oleh manusia. Meski demikian, ada pula beberapa peternak sarang burung walet yang berupaya untuk membudidayakan sarang burung tersebut secara rumahan agar lebih mudah dipanen dan diperjualbelikan.

Bacaan Lainnya

Dikutip dari MSN, menurut 7 Star Bird’s Nest & Heavenly Nest, sarang burung walet, selain memiliki rasa yang enak, juga kaya akan kandungan protein, antioksidan tinggi, kalsium, dan kolagen. Berdasarkan sumber yang lain, sejumlah 12 sarang burung walet dengan berat 100 gram diyakini memiliki kandungan 345 kilo kalori dengan kadar protein sekitar 85 persen dan kadar lemak sebesar 0,3 persen.

Sarang burung walet juga diketahui mengandung enam mineral penting, seperti kalsium, kalium, , fosfor, dan natrium. Mineral-mineral ini sangat ampuh untuk mendukung kinerja tubuh, sedangkan kalsium berguna mendukung proses pembentukan tulang. Berikut kandungan nutrisi sarang burung walet yang bersumber dari Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI.

Kandungan Gizi Sarang Burung Walet

Kandungan Nilai
Kalori 281 kal
Protein 37,5 gram
Lemak 0,3 gram
Karbohidrat 32,1 gram
Kalsium 485 mg
Fosfor 18 mg
Zat besi 3 mg
Vitamin A 0 SI
Vitamin B1 0 mg
Vitamin C 0 mg
Air 24,5 gram

Manfaat Sarang Burung Walet

Sarang burung walet ini dianggap mempunyai banyak khasiat dan mempunyai rasa yang sangat lezat. Dalam komunitas Tionghoa, sarang burung walet diyakini mempunyai manfaat kesehatan seperti sebagai anti aging dan meningkatkan sistem imun. Sarang burung walet tidak hanya digunakan sebagai obat, tetapi juga makanan yang lezat. Secara tradisional, sarang burung walet direbus dengan gula batu untuk menghasilkan makanan yang lezat yang dikenal sebagai sup sarang burung.

Ekstrak air sarang burung walet dapat mempotensiasi respon mitogenik monosit darah perifer manusia terhadap rangsangan dengan agen proliferatif concanavalin A dan phyto hemaglutinin A. Hal ini menunjukkan bahwa sarang burung walet mempunyai efek meningkatkan sistem imun dengan membantu pembelahan sel-sel sistem imun.[1]

Minuman dari sarang burung walet diklaim sangat baik untuk menjaga stamina tubuh, khususnya untuk mempercepat pemulihan setelah operasi, seperti setelah operasi sesar. Di samping itu, minuman dari sarang burung walet juga dikatakan baik untuk para hamil guna menjaga kebersihan bayi di dalam kandungan, sehingga kulit bayi menjadi lebih bersih, halus, dan tentunya sehat. Manfaat lainnya adalah mengandung Glyco Protein yang berkhasiat memperbaiki daya tahan tubuh dan membersihkan paru-paru, serta mengandung Growth Factor yang memperbaiki regenerasi sel.

Manfaat sarang burung walet yang lain yaitu dapat memperlancar kinerja paru-paru, meredakan batuk, membuat darah lebih bersih, dan mengembalikan stamina setelah sakit. Selain itu, sarang walet dapat menyembuhkan sakit asma, meningkatkan kerja otak dan menambah daya ingat, memperkuat daya tahan tubuh, memperlancar peredaran darah, dan meningkatkan kinerja jantung, serta untuk memperlambat proses penuaan.

Ilustrasi: Manfaat Sarang Burung Walet (credit: Futuready)
Ilustrasi: Manfaat Sarang Burung Walet (credit: Futuready)

Jenis Sarang Burung Walet

  • Sarang walet putih yang dihasilkan oleh burung walet jenis Aerodramus fushipagus. Sarang burung walet jenis ini biasanya dapat ditemukan di gua-gua alam maupun gedung-gedung atau biasa disebut dengan walet rumahan. Sarang burung walet berwarna putih hampir seluruhnya tersusun dari air liur burung walet, meskipun terkadang terdapat sedikit bulu-bulu halus dari burung walet tersebut. Sarang ini sendiri memiliki ciri khas, yaitu warnanya yang putih kekuningan. Sarang walet warna putih dari gua-gua alam akan memiliki warna yang agak suram dan agak kotor, sedangkan sarang walet rumahan memiliki warna yang lebih cerah dan bersih.
  • Sarang burung walet berwarna hitam, yang dihasilkan oleh burung walet jenis Aerodramus maximus. Burung walet ini membuat sarangnya dari air liur yang bercampur dengan bulu-bulunya, yang digabungkan dan direkatkan dengan air liur dan biasanya menempel pada dinding-dinding gua. Sarang walet berwarna hitam memiliki ukuran lebar sekitar 5-7 cm. Walet sarang hitam memiliki warna hitam sampai ke bagian dalam. Sarang walet hitam kualitasnya tidak sebaik sarang walet warna putih dan harganya pun lebih rendah dari sarang walet warna putih. Rendahnya harga sarang burung walet jenis ini dikarenakan kandungan air liur yang hanya sekitar 60 persen.
  • Sarang burung walet rumput yang dihasilkan burung walet jenis Collocalia esculenta, Aerodramusfuciphagus atau maximus. Sarang walet jenis ini biasanya berada pada lokasi yang teduh dengan sedikit intensitas cahaya, tetapi bukan di tempat yang terlalu gelap. Sarang walet ini terbuat dari campuran air liur burung walet dengan material lain seperti rerumputan, dedaunan, bunga-bungaan, cemara, daun pinus, dan material lain yang serupa.
  • Sarang lumut sriti yang dihasilkan oleh burung walet jenis Collocalia vanikorensis. Sarang ini terbuat dari campuran air liur burung walet dan lumut. Jika kondisi sarang masih cukup baru, akan memiliki warna kehijauan seperti lumut, dan lama-kelamaan akan berubah menjadi warna coklat kehitaman dan mengering.
  • Sarang walet merah, yang dihasilkan oleh burung walet jenis Aerodramus fuciphagus. Sarang walet dengan warna merah diproduksi pada saat penghujan di lokasi yang memiliki kelembapan udara sangat tinggi. Sarang walet warna merah memiliki diameter kurang lebih sekitar 9 cm dengan berat sekitar 9 gram.

Sarang burung walet dapat diolah menjadi berbagai macam produk, mulai produk olahan sup sarang burung walet alias bird nest soup hingga seperti krim burung walet yang diklaim bermanfaat untuk kecantikan. Di pasaran, sarang burung walet dijual dengan harga yang bervariasi, tergantung dari jenisnya. Ada yang dijual dalam mangkok, sudut, patahan, hingga campuran dari ketiganya. Berikut ini informasi terbaru kisaran harga sarang burung walet di pasaran Indonesia.

Harga Sarang Burung Walet

Sarang burung walet (sumber: alibaba)
Sarang burung walet (sumber: alibaba)
Jenis/Bentuk Sarang Burung Walet Kisaran Harga
Sarang Burung Walet Hancuran 1 gr Rp35.000
Sarang Burung Walet Mangkok 50 gr Rp1.250.000 – Rp1.750.000
Sarang Burung Walet Patahan 100 gr Rp2.100.000 – Rp2.576.000
Sarang Burung Walet Sudut 100 gr Rp2.500.000 – Rp2.999.000
Sarang Burung Walet Mangkok Kalimantan 100 gr Rp2.590.000
Sarang Burung Walet Mangkok Super 100 gr Rp3.232.000– Rp4.732.000
Sarang Burung Walet Patahan Kotor per kg Rp15.000.000
Sarang Burung Walet Mangkok Jawa 1 kg Rp20.000.000
Sarang Burung Walet Mangkok Bersih 1 kg Rp30.000.000

Informasi harga sarang burung walet di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk situs jual beli online. Jika dibandingkan penawaran sebelumnya, harga sarang burung walet di pasaran saat ini terpantau naik. Misalnya, sarang burung walet mangkok 50 gram yang semula dijual kisaran harga Rp1,12 juta hingga Rp1,62 juta, kini menjadi Rp1,25 juta hingga Rp1,75 juta. Begitu pula harga sarang burung walet mangkok Jawa yang naik dari Rp18 juta menjadi Rp20 juta per .

Perlu diingat, harga sarang burung walet yang berlaku di setiap kota bisa berbeda-beda dan berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Untuk mengetahui harga yang lebih pasti, Anda bisa menanyakan langsung pada sang pembudidaya sarang walet yang ada di daerah domisili Anda.

[Update: Ditta]

[1] Elfita, L. 2014. Analisis Profil Protein dan Asam Amino Sarang Burung Walet(Collocalia Fuciphaga) Asal Painan. Jurnal Sains Farmasi & Klinis, Vol. 1(1): 27-37.

Pos terkait