Meski mungkin tidak separah infeksi bakteri, infeksi yang disebabkan jamur juga bisa sangat mengganggu dan dapat membuat rasa percaya diri luntur. Pasalnya, infeksi jamur menyebabkan sejumlah penyakit seperti panu, kurap, hingga otitis eksterna. Nah, apabila Anda kebetulan terkena salah satu gangguan ini, tidak perlu risau karena Anda bisa mengatasinya dengan salep yang mengandung clotrimazole. Sudah hadir dalam sejumlah merk dagang, harga salep ini pun relatif terjangkau.
Seperti diketahui, Indonesia termasuk salah satu negara yang berada di kawasan tropis, membuatnya memiliki tingkat kelembapan yang sangat tinggi. Nah, kelembapan udara yang tinggi ini ternyata dapat memicu infeksi yang disebabkan jamur, termasuk penyakit jamur kulit.[1] Padahal, kulit memiliki banyak fungsi, seperti melindungi, absorpsi, ekskresi, persepsi, regulasi suhu tubuh, pembentukan vitamin D, hingga menyokong penampilan, indikator sistemik, dan sarana komunikasi non-verbal antar-individu.[2]
Di Indonesia, beberapa penyakit kulit akibat infeksi jamur yang kerap dialami masyarakat antara lain Tinea pedis interdigitalis (infeksi jamur pada sela jari kaki), Tinea capitis (infeksi jamur pada rambut dan kulit kepala), Tinea corporis (kurap di leher), Tinea cruris (infeksi jamur di daerah selangkangan), Tinea imbrikata (lesi bersisik), Onikomikosis (infeksi jamur di kuku kaki), Tinea versikolor (panu), Candidiasis (infeksi jamur di kulit, mulut, dan organ intim), Kromomikosis, dan Ziggo Mikosis subkutan.
Indikasi Clotrimazole
Untuk mengatasi permasalahan infeksi jamur pada kulit, biasanya dokter menyarankan pasien menggunakan salep yang mengandung clotrimazole. Dikutip dari Alodokter, clotrimazole termasuk dalam anti-jamur golongan azole yang bekerja dengan cara merusak struktur membran sel jamur, sehingga pertumbuhan jamur dapat dihentikan.
Sementara itu, menurut Alomedika, clotrimazole adalah turunan imidazole dengan fungsi antifungi spektrum luas. Antifungal ini menghambat biosintesis sterol, terutama ergosterol, sebuah komponen penting untuk membran sel jamur, sehingga meningkatkan permeabilitas membran. Gangguan pada membran sel jamur menyebabkan kebocoran isi intraseluler, sehingga menghambat pertumbuhan sel (fungistatik) atau menyebabkan lisis dan kematian sel (fungisidal).
Berdasarkan keterangan Hellosehat, clotrimazole dapat digunakan untuk mengobati infeksi kulit seperti kutu air (athlete’s foot), infeksi jamur penyebab gatal di selangkangan, kulit bersisik, dan infeksi jamur kulit lainnya (candidiasis). Selain itu, obat ini juga dapat dipakai untuk mengobati pityriasis, yaitu infeksi jamur yang menyebabkan kulit menerang (panu) atau menggelap pada leher, dada, lengan, atau kaki.
Dosis Salep Clotrimazole
- Infeksi jamur kulit, oleskan krim atau salep dengan kandungan clotrimazole 1% sebanyak dua sampai tiga kali selama dua sampai empat minggu.
- Candidiasis vaginalis, oleskan salep dengan kandungan clotrimazole 1% pada area luar sekitar anus dan alat kelamin (anogenital) yang gatal, sebanyak dua sampai tiga kali sehari selama dua minggu.
Aturan Pakai Salep Clotrimazole
- Ikuti petunjuk dokter atau keterangan yang tercantum di kemasan obat saat menggunakan clotrimazole. Gunakan clotrimazole sesuai dosis yang dianjurkan. Jangan menambahkan dosis tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.
- Cuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan clotrimazole. Jangan sampai salep mengenai mata, hidung, atau mulut, dan jangan menutup area yang diobati dengan penutup kedap udara.
- Oleskan clotrimazole dalam bentuk krim ke area yang terinfeksi jamur agar infeksi tidak menyebar ke bagian tubuh yang lain. Disarankan untuk tidak berbagi penggunaan handuk atau pakaian dengan orang lain agar tidak terjadi penularan infeksi jamur.
- Bila sedang dalam pengobatan otitis eksterna, jangan berenang untuk sementara waktu agar terhindar dari infeksi. Pastikan juga tidak ada bahan kimia, seperti sabun atau shampo, yang masuk ke dalam telinga.
- Jangan memperpanjang atau mengurangi durasi pengobatan tanpa sepengetahuan dokter. Usahakan untuk selalu menggunakan clotrimazole secara rutin pada waktu yang sama setiap harinya agar hasilnya optimal.
Saat ini, tidak sulit mendapatkan salep clotrimazole karena Anda sudah bisa membeli krim tersebut di berbagai apotek, toko obat, bahkan lewat situs jual beli online. Tersedia dalam berbagai brand, seperti Baycuten-N, Bernesten, Candacort, Cotristen, Canesten, Demy, Erphamazol, Fungiderm, Hufaderm, Heltiskin, Medisten, Neo Ultrasiline, harga produk ini relatif terjangkau. Berikut referensi harga salep clotrimazole di pasaran dalam negeri.
Harga Salep Clotrimazole
Merk Salep Clotrimazole | Harga |
Erphamazol 5 gr | Rp7.986 |
Bernesten 5 gr | Rp8.247 |
Neo Ultrasiline 5 gr | Rp10.659 |
Medisten 5 gr | Rp13.385 |
Dermifar 10 gr | Rp14.000 |
Hufaderm 5 gr | Rp16.500 |
Fungiderm 5 gr | Rp16.772 |
Cotristen 5 gr | Rp21.701 |
Candacort 5 gr | Rp29.309 |
Heltiskin 5 gr | Rp36.300 |
Canesten 10 gr | Rp52.081 |
Baycuten-N 5 gr | Rp75.371 |
Jika dibandingkan penawaran sebelumnya, harga salep clotrimazole di pasaran saat ini terpantau fluktuatif. Misalnya, Erphamazol 5 gr yang semula dijual seharga Rp8.101, tahun 2022 turun menjadi Rp7.977, dan tahun 2023 sedikit naik jadi Rp7.986. Sementara itu, harga Fungiderm 5 gr justru sedikit naik dari Rp15.500 menjadi Rp16.263, dan sekarang naik lagi jadi Rp16.772.
Harga salep clotrimazole di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk beberapa apotek, toko obat, maupun sejumlah situs jual beli online. Harga salep tersebut tidak mengikat dan dapat berubah sewaktu-waktu. Perlu diingat, salep clotrimazole dapat memunculkan sejumlah efek samping pada kondisi tertentu.
Efek Samping Salep Clotrimazole
Seperti obat pada umumnya, penggunaan salep clotrimazole juga tidak bisa lepas dari efek samping. Sejumlah efek samping yang sering menyertai pemakaian produk ini antara lain sensasi terbakar atau rasa perih di kulit, kulit berubah menjadi kemerahan dan terasa sakit ketika disentuh, kulit mengelupas, hingga iritasi dan rasa gatal. Selama memakai salep clotrimazole, Anda disarankan berkonsultasi dengan dokter jika muncul reaksi alergi obat. Reaksi alergi bisa ditandai dengan munculnya ruam kulit yang gatal, bengkak di bibir atau kelopak mata, atau sulit bernapas.
[Update: Dian]
[1] Rahman, M. Afif Auliya, Jusak, Erwin Sutomo. 2016. Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Jamur Kulit pada Manusia Menggunakan Metode Certainty Factor. JSKIA, Vol. 5(3): 1-7.
[2] Wasitaatmadja, S. M. 2010. Anatomi Kulit dan Faal Kulit (dalam A. Djuanda: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Keenam). Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.