Pupuk menjadi salah satu bahan wajib bagi para petani untuk merawat tanamannya. Bahan ini ada banyak macamnya, mulai dari pupuk organik seperti kompos hingga pupuk anorganik seperti TSP. TSP sendiri adalah jenis pupuk yang mudah ditemukan di koperasi tani dan pasar kembang dan biasanya dijual per kg atau per sak dengan harga yang tergolong terjangkau.
Manfaat Pupuk TSP
Menurut penelitian, setiap pupuk organik maupun anorganik memiliki fungsi penggunaan yang berbeda. Untuk pupuk organik seperti pupuk kandang dan kompos, biasanya dipakai untuk menambah zat hara dan nutrisi tanaman. Sementara itu, TSP sebagai pupuk anorganik memiliki peran untuk mengontrol kesuburan dan pertumbuhan tanaman. Diharapkan dengan kadar TSP yang tepat, tanaman bisa memperoleh nutrisi yang lengkap agar tumbuh dengan subur dan lebih produktif.[1]
Dilihat dari bentuk dan teksturnya, TSP yang dijual di pasaran dalam negeri memiliki dua varian. Pertama adalah TSP granul, atau biasa disebut TSP padat, yang memiliki bentuk bulatan-bulatan kecil atau biasa disebut dengan granula. Bulatan-bulatan tersebut memiliki tekstur yang padat dan garing, sehingga agak mirip dengan pelet ikan.
Ada juga pupuk TSP dalam bentuk cair atau liquid. Pupuk TSP ini memang agak jarang ditemui ketimbang TSP granul. Tekstur pupuk TSP cair hampir mirip dengan air, namun agak kental dan beraroma menyengat. Sehingga, banyak petani memakai alat pelindung pernapasan, seperti masker, saat mengaplikasikannya pada tanaman.
Untuk memakai pupuk TSP tidaklah sulit, karena Anda hanya perlu menaburkan pupuk tersebut di atas permukaan tanah. Sebaiknya, jika Anda menaburkannya di pinggir tanaman dengan jarak 25 cm di atas akar tanaman. Banyak juga petani yang membenamkan atau mengubur pupuk tersebut bersamaan dengan menanam bibit tanaman. Konon, cara ini akan membuat pupuk menjadi lebih mudah diserap.
Jika Anda kurang yakin dengan daya serap tanaman terhadap pupuk TSP granul atau padat, Anda bisa menggunakan pupuk TSP cair. Cara memakai pupuk TSP cair lebih mudah, karena Anda hanya perlu menuangkan atau menyemprot pupuk di bagian atas permukaan media tanam dengan jarak 10 hingga 25 cm dari akar. Beberapa petani ada pula yang mencoba melarutkan pupuk TSP padat pada air untuk memupuk tanaman jenis sayur dan buah. Konon, cara ini akan membuat tanaman menjadi semakin subur, bisa cepat dipanen, hasil panen melimpah, dan tidak mudah terserang penyakit.
Selain memiliki fungsi di atas, pupuk TSP juga punya banyak khasiat untuk tanaman. Manfaat pupuk TSP di antaranya mampu menyusun asam nukleat, mempunyai peran penting saat proses fotosintesis dan respirasi, dapat merangsang perkembangan akar, meningkatkan ketahanan tanaman dari kekeringan, memicu pembentukan biji dan buah, meningkatkan bobot buah, mempercepat pembentukan klorofil, mempercepat pengangkutan hasil metabolisme tanaman, dan lain-lain.
Harga Pupuk TSP
Merk/Varian Pupuk TSP | Harga |
Pupuk TSP Triple Super 100 gr | Rp1.500 โ Rp3.000 |
Pupuk TSP Cap Pak Tani Hitam Repack 1 kg | Rp5.000 |
Pupuk TSP Fertiphos Hitam 1 kg | Rp5.000 |
Pupuk TSP Super 1 kg | Rp6.000 |
Pupuk TSP Laoying 500 gr | Rp7.000 |
Pupuk TSP Meroke 1 kg | Rp9.000 โ Rp15.000 |
Pupuk TSP Phosgro 1 kg | Rp10.000 |
Pupuk TSP Panen Raya 1 kg | Rp10.999 |
Pupuk TSP SP-36ย 1 kg | Rp11.800 |
Pupuk TSP Laoying 1 kg | Rp16.000 |
Pupuk TSP SP-36 Petrokimia 1 kg | Rp18.000 |
Pupuk TSP Turbo Cair 2 liter | Rp59.000 |
Pupuk TSP Fertiphos Cap Pak Tani 50 kg | Rp155.000 โ Rp225.000 |
Harga pupuk TSP di atas kami rangkum dari berbagai sumber dan dapat berubah sewaktu-waktu. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, harganya ada yang naik dan ada pula yang turun. Pupuk Fertiphos Cap Pak Tani 50 kg misalnya, awalnya dijual Rp150 ribu dan sekarang berkisar Rp155 ribu sampai Rp225 ribuan per sak. Sebaliknya, harga pupuk TSB Turbo cair 2 liter turun dari Rp90 ribu menjadi Rp59 ribuan.
Meskipun pupuk TSP memiliki banyak keunggulan, pupuk anorganik ini juga memiliki dampak yang kurang baik bagi lingkungan. Pupuk TSP yang mengandung banyak fosfor dapat memicu timbulnya tumbuhan alga dan ganggang yang berlebihan. Hal ini bisa terjadi jika pupuk terbawa air dan mengendap di dasar saluran air atau sungai. Tumbuhan alga yang berlebihan pada air, dapat memengaruhi keseimbangan ekosistem perairan.
Selain itu, pemakaian pupuk TSP secara berkala yang dicampur dengan pupuk anorganik lainnya, dapat menyebabkan perubahan tekstur dan kandungan tanah. Tanah yang berubah teksturnya menjadi kering, biasanya sulit ditanami lagi. Sehingga, para petani harus mengembalikan kesuburan tanah sebelum dijadikan media tanam.
[Update: Panca]
[1] Amini, Sri & Syamdidi. 2006. Konsentrasi Unsur Hara pada Media dan Pertumbuhan Chlorella vulgaris dengan Pupuk Anorganik Teknis dan Analisis. Jurnal Perikanan, Vol. 8(2): 201-206.