Alat kontrasepsi menjadi alternatif yang dapat digunakan untuk mencegah kehamilan dengan berbagai bentuk, mulai dari pil KB, suntik KB, implan atau susuk, dan IUD atau spiral. Salah satu cara yang kerap digunakan masyarakat Indonesia yakni minum pil KB. Merek pil KB juga terbilang banyak, yakni Andalan, Yasmin, Diane, Trinordiol, dan Microgynon. Microgynon dipilih lantaran harga yang ditawarkan relatif terjangkau.
Di Indonesia, pil KB dipasarkan dalam beragam merk. Sebelum menggunakan pil KB, bagi pemula wajib berkonsultasi ke dokter kandungan atau bidan terlebih dulu, baru meminta resep lanjutan. Pil KB dapat digunakan bagi wanita yang sudah menikah ataupun masih gadis tanpa merusak kesuburan. Berikut macam-macam pil KB yang dikeluarkan berbagai pabrik farmasi.
Macam-Macam Pil KB
- Pil kombinasi: sejak semula telah terdapat kombinasi komponen progesteron atau estrogen.
- Pil sekuensial: pil ini mengandung komponen yang disesuaikan dengan sistem hormonal tubuh. 12 pil pertama hanya mengandung estrogen, sedangkan pil ketiga belas dan seterusnya merupakan kombinasi.
- Progesteron: hanya mengandung progesteron dipergunakan ibu postpartum.
- KB darurat hormonal: digunakan segera setelah hubungan seks.
Selain mampu melancarkan haid, beberapa kelebihan yang dimiliki pil KB yakni dapat mengurangi rasa nyeri setiap haid dan sebagian produk dapat membantu untuk menghindari anemia karena kekurangan zat besi. Periode penggunaan pil KB dapat digunakan sesuai keinginan, misalkan ingin beristirahat menggunakan pil KB tinggal mengatur waktunya tersendiri.
Untuk mencapai hasil yang baik, terdapat sejumlah petunjuk pemakaian KB pil yang perlu diperhatikan. Mulai dari konsumsi teratur, apabila Anda lupa maka pil KB yang harus diminum menjadi dua buah. Di samping kelebihan, pil KB juga memiliki kekurangan, seperti mual selama penggunaan 3 bulan pertama, mengalami sejumlah keluhan yakni sakit kepala, nyeri payudara, dan perubahan berat badan. Apabila terjadi komplikasi yang berat dalam bentuk pendarahan dan mual berlebihan, maka penderita sebaiknya dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.[1]
Tentang Microgynon
Microgynon menjadi salah satu obat kontrasepsi oral kombinasi antara Levonorgestrel dan Etinil Estradiol. Keduanya dikenal sebagai hormon turunan progesteron yang dapat membantu mengatur reproduksi wanita. Saat dikombinasikan, obat ini mampu bekerja dengan menekan hormon gonadotropin untuk menghambat ovulasi dan mengurangi terjadinya implantasi pengentalan pada endometrium. Selain itu, Microgynon juga dapat mengentalkan cairan mukosa pada leher rahim yang membuat sperma sulit untuk bergerak di dalam ovarium.
Komposisi Pil KB Microgynon
21 pil KB Microgynon masing-masing memiliki kandungan yakni Levonorgestrel 150 mcg, dan Ethinyl Estradiol 30 mcg plus 7 tablet Placebo.
Dosis Pil KB Microgynon
Pil KB Microgynon dapat dikonsumsi sebanyak 1 tablet per hari selama 28 hari berturut-turut. Obat ini dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Bagi wanita yang memiliki riwayat tumor hati, penyakit hati berat, dan pankreatitis disarankan untuk konsultasi ke dokter terlebih dulu. Berikut informasi harga pil KB Microgynon pada 2021.
Harga Pil KB Microgynon
| Nama Obat | Harga |
| Microgynon Tab per strip isi 25 tablet pil kb + 7 placebo | Rp22.748 |
| Microgynon per box isi 10 blister (@28 tablet) | Rp22.937 |
Sebagai perbandingan, pada tahun 2020 pil KB Microgynon dijual di Apotek K24 seharga Rp17.703 per strip isi 21 tablet. Selain di Apotek K24 dan Kimia Farma, pil KB Microgynon juga tersedia di sejumlah toko obat terdekat dengan harga berbeda.
Jika dibandingkan dengan tahun 2021, harga pil KB Microgynon tahun 2022 mengalami perubahan. Sebagai contoh, Microgynon Tab per strip isi 25 tablet pil kb + 7 placebo yang dibanderol Rp19.753 tahun 2021, sedikit naik menjadi Rp22.748 tahun 2022.
Perlu diketahui, tidak semua jenis pil KB cocok untuk ibu menyusui, sehingga sebagai alternatif Anda dapat membeli pil KB Andalan Laktasi yang dijual dengan harga Rp14.417 per strip pada 2020. Tahun 2021, pil KB Andalan Laktasi turun harga jadi Rp14.185 per strip, sedikit naik menjadi Rp14.196.
Berdasarkan penelitian, diketahui sebanyak 60% pemakai pil KB berhenti sebelum setahun menggunakannya, umumnya dalam enam bulan pertama. Alasan utama berhenti menggunakan pil KB yakni menstruasi tidak teratur dan efek samping lainnya. Beberapa pengguna juga mengaku penggunaan pil KB membuat tubuh kurus atau sebaliknya. Efek samping tersebut bisa merupakan sebab tapi bisa juga merupakan akibat pemakaian pil KB yang tidak tepat, sehingga membuat orang berhenti menggunakan pil KB atau hamil di luar rencana.[2]
[Update: Almas]
[1] Bagus, Ida. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC, hlm. 443.
[2] Billings, Evelyn. 2006. Metode Ovulasi Billings. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, hlm.154.
