Update Harga Pewarna Tekstil dan Cara Memakainya

Selain untuk makanan, pewarna juga banyak digunakan untuk pakaian atau bahan tekstil. Dengan menggunakan warna-warna yang bagus, tentunya diharapkan dapat menarik minat konsumen untuk membeli produk tersebut. Sudah dijual bebas, harga pewarna tekstil sendiri cukup beragam, tergantung merk dan kualitas produk.

Pewarna tekstil (sumber: lgcstandards.com)
Pewarna tekstil (sumber: lgcstandards.com)

Apa Itu Pewarna Tekstil?

Pewarna adalah zat yang dirancang untuk memberikan warna atau rona pada bahan seperti kain, kertas, dan lainnya. Pewarna telah digunakan oleh manusia selama lebih dari seribu tahun. Saat itu, pewarna biasanya diproduksi dalam skala kecil dari bahan seperti serangga atau tanaman dan dikenal sebagai pewarna alami. Namun, terdapat kekurangan pada pewarna alami yaitu terbatasnya variasi warna serta warna mudah memudar ketika terkena matahari atau mengalami proses pencucian.

Bacaan Lainnya

Memasuki revolusi industri, pewarna sintetis ditemukan dan produksinya dalam skala besar dimulai dikarenakan kenaikan permintaan. Berbagai pilihan pewarna sintetis diciptakan oleh W. H. Perkins pada tahun 1856, ia menemukan berbagai variasi warna dan rona untuk banyak kegunaan. Penemuan ini memecahkan masalah pewarna alami, tetapi masalah baru muncul kembali, ketika penggunaan pewarna sintetis menghasilkan air limbah pewarna yang mencemari lingkungan dan menjadi ancaman bagi makhluk hidup jika tidak diolah dengan tepat karena sifatnya yang beracun.

Penggunaan pewarna alami adalah yang lebih baik, akan tetapi dengan adanya hal tersebut membuat penggunaan pewarna alami menjadi sama buruknya dengan penggunaan pewarna sintetis. Ini dikarenakan oleh adanya penggunaan Mordan. Mordan adalah sejenis zat pengikat yang membantu proses pengikatan pewarna alami dengan bahan. Mordan sangat beracun dan lebih berbahaya daripada pewarna sintetis.

Saat ini, pewarna sintetis telah menjadi bahan penting yang banyak digunakan pada tekstil, kosmetik, plastik, dan pencetakan. Hal ini karena pewarna sintetis adalah pewarna yang kuat dan sukar terdegradasi secara alami. Molekul pewarna sintetis adalah struktur yang kompleks dan juga stabil karena auksokrom (senyawa pengikat) dan kromofor (senyawa pemberi warna) yang dikandungnya. Hal ini bertujuan agar warna tidak mudah pudar.

Pewarna sintetis dibuat sebagai zat organik yang kompleks sehingga tidak mudah terdegradasi saat harus melakukan kontak dengan air, , atau zat pencuci lainnya. Molekul pewarna dapat menahan degradasi, bahkan ketika terkena sumber panas yang ekstrem, zat pengoksidasi, atau cahaya yang kuat.

Jenis Pewarna Tekstil

Ada banyak jenis pewarna sintetis dan dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis struktur molekulnya. Pewarna biasanya diklasifikasikan berdasarkan penggunaannya atau kelarutannya. Asam, basa, dan pewarna reaktif adalah contoh pewarna yang larut, sedangkan pewarna azo, sulfur adalah contoh pewarna yang tidak larut. Di antara semua jenis pewarna, pewarna azo adalah pewarna yang paling banyak diproduksi (70%) dan merupakan pewarna yang paling sering digunakan di seluruh dunia.

Pewarna tekstil (sumber: kumparan)
Pewarna tekstil (sumber: kumparan)

Terlepas dari strukturnya, semua pewarna sintetis bersifat berbahaya. Sehingga, pewarna sintetis tidak boleh secara langsung dibuang ke lingkungan. Karena sifatnya yang berbahaya dan bisa menyebabkan berbagai negatif bagi lingkungan, maka upaya dan usaha dalam pengembangan metode dan yang secara permanen dapat menghilangkan satu atau lebih jenis pewarna dari limbah pewarna sangatlah diperlukan.[1]

Pada 2020 lalu, pewarna tekstil Dylon dijual seharga Rp19 ribu dan Iretsu Multi-Purpose Dyes seharga Rp25 ribu. Kemudian pada 2021, harga pewarna tekstil Dylon turun menjadi Rp17 ribuan dan Iretsu Multi-Purpose Dyes seharga Rp20 ribuan. Berikut perbandingan harga pewarna tekstil antara tahun lalu dan saat ini di pasaran.

Harga Pewarna Tekstil

Merk Pewarna TekstilHarga SebelumnyaHarga Sekarang
Pewarna tekstil Bulan Sabit WarnaRp2.500Rp2.000
Pewarna tekstil WantexRp2.350 – Rp3.500Rp3.850
Pewarna tekstil wenter Cap KalkunRp3.500Rp4.000
Pewarna tekstil NilonRp2.500 – Rp4.000Rp5.500
Pewarna tekstil Rajawali Naptol Wenter CelupRp6.700Rp6.700
Pewarna kain Shibori Tie DyeRp12.000Rp12.000
Pewarna tekstil RemasolRp15.000Rp14.000
Pewarna tekstil Tie DyeRp12.000Rp15.000
Pewarna tekstil DylonRp17.000Rp19.000
Pewarna tekstil Iretsu multi-purpose dyesRp20.000Rp22.000
Cat textile MM 30 mlRp25.000Rp25.000
Cat textile MM 60 mlRp65.000Rp65.000
JACQUARD Procion MX Dye Pewarna TekstilRp599.000Rp599.000

Harga pewarna tekstil atau pakaian di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk sejumlah situs online dalam negeri. Berdasarkan tabel tersebut, harga pewarna tekstil di pasaran saat ini terpantau fluktuatif. Perlu diingat, harga produk tersebut di setiap tempat bisa berbeda, tergantung kebijakan pihak penjual.

Ilustrasi: proses mewarna tekstil (sumber: ayuray.com)
Ilustrasi: proses mewarna tekstil (sumber: ayuray.com)

Apabila Anda sedang mencari pewarna tekstil atau pakaian yang bagus, Anda bisa mencari produk tersebut di -toko perlengkapan menjahit atau toko kain terdekat di kota tempat tinggal Anda. Namun bila kesulitan menemukannya, tak ada salahnya membeli pewarna tekstil secara online di sejumlah situs e-commerce.

Cara Pakai Pewarna Tekstil

  • Sortir pakaian. Pilih pakaian dengan warna yang sama dan perhatikan juga bahan pakaiannya. Tidak disarankan mencampurkan pakaian dengan bahan yang tipis dengan pakaian yang tebal karena hasilnya nanti tidak maksimal.
  • Siapkan air dan pewarna tekstil. Masukkan air ke dalam panci hingga seluruh pakaian bisa terendam. Setelah itu, masukkan 1-2 bungkus pewarna tekstil ke dalam panci yang sudah berisi air dan pakaian tersebut. Biasanya untuk 1-2 bungkus pewarna memerlukan sekitar 3 liter air. Jangan lupa untuk menyalakan api dari kompor dengan nyala yang kecil agar pewarna bisa meresap.
  • Rebus pakaian selama 15 hingga 30 menit. Saat merebus pakaian dengan pewarna tekstil, jangan lupa untuk terus mengaduk dan membolak-balikannya dengan alat pengaduk agar bisa meresap sempurna dan merata pada setiap bagian pakaian. Setelah direbus, biarkan pakaian dingin.
  • Bilas pakaian. Setelah air rebusan cukup dingin, Anda bisa membilas pakaian. Jangan lupa gunakan sarung tangan agar warna dari pewarna tidak menempel di tangan. Bilas pakaian dengan air bersih dan biasanya dilakukan sebanyak 5-6 kali agar warna benar-benar hilang.
  • Menjemur pakaian. Setelah membilas pakaian, proses terakhir adalah penjemuran. Sebaiknya, menjemur pakaian tidak langsung di bawah terik matahari agar warna kain tidak mudah pudar.

Sifat kain celana denim atau jeans yang lebih tebal dibandingkan kain membuat penggunaan jumlah pewarna tekstil dan air harus ditambah dua kali lipat agar hasilnya lebih maksimal. Salah satu jenis warna jeans yang warnanya paling rentan pudar adalah jeans hitam.

[Update: Ditta]

[1] Hindryawati, N. 2020. Fotokatalisis dalam Pengolahan Limbah Tekstil. Yogyakarta: Deepublish, hlm. 3-4.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *