Info Terkini Harga Oasis, NFC, Indocell Floral Wet Foam (Eceran dan Dus)

Apakah Anda suka merangkai bunga? Jika iya, Anda tidak perlu lagi bingung mencari lahan khusus. Pasalnya, Anda bisa menyalurkan hobi Anda tersebut dengan menggunakan floral wet foam. Ada sejumlah brand yang dapat dipilih, termasuk Oasis, NFC, Indocell. Harga busa khusus ini juga relatif terjangkau, sehingga dapat menghemat anggaran berkebun Anda.

Ilustrasi: penggunaan oasis floral wet foam (sumber: juvale.com)
Ilustrasi: penggunaan oasis floral wet foam (sumber: juvale.com)

Bunga merupakan salah satu tanaman hias yang kerap dibudidayakan oleh banyak orang. Tumbuhan ini bisa Anda tanam di halaman rumah, di dalam rumah, atau khusus. Umumnya, tanaman bunga ini memiliki ukuran yang tidak terlalu besar dan rimbun, sehingga juga membutuhkan lahan yang relatif tidak terlalu luas.

Bacaan Lainnya

Ada banyak jenis bunga yang dapat Anda pilih untuk dibudidayakan. Salah satu yang hits sejak dulu hingga sekarang adalah mawar. Bunga ini dikatakan memiliki sejumlah manfaat, sebagai tanaman hias untuk mempercantik halaman atau teras, dimanfaatkan sebagai bunga potong untuk mempercantik ruangan, hingga digunakan dalam industri pembuatan parfum.[1] Bisa dibilang, tanaman mawar tidak pernah mati digerus zaman.

Selain mawar, anggrek juga merupakan salah satu jenis tanaman hias yang populer dan disukai oleh banyak orang, karena bentuk dan warna bunganya yang unik menarik, tahan lama, serta tidak mudah layu.[2] Anggrek dapat digunakan sebagai tanaman hias di taman, pot, atau secara potong, serta digunakan untuk berbagai event penting, seperti resepsi pernikahan, rangkaian bunga untuk ucapan selamat, atau pesta ulang tahun.[3]

Umumnya, media tanam yang digunakan untuk membudidayakan bunga adalah memakai campuran pasir dan tanah, baik diletakkan di pot atau lahan. Sayangnya, tidak semua orang memiliki lahan yang luas untuk bercocok tanam bunga. Untungnya, saat ini sudah ada floral wet foam yang dapat digunakan untuk menanam maupun merangkai bunga.

Manfaat Floral Wet Foam

Secara sederhana, ini adalah bahan yang biasanya digunakan untuk merangkai bunga atau karangan bunga. Floral foam ini dipakai untuk menancapkan batang-batang bunga, baik bunga dalam kondisi segar (hidup) maupun bunga tiruan (biasanya plastik). Floral foam ini memiliki bobot yang cukup ringan serta rapuh.

Setidaknya, ada dua jenis floral foam yang beredar di , yakni floral foam basah dan floral foam kering. Floral foam kering, seperti namanya, tidak dapat menyerap air dan karenanya lebih sering dipakai untuk menanam bunga tiruan. Sementara, floral foam basah atau wet, dapat menyerap air dan karena itu cocok digunakan untuk menancapkan bunga segar karena tidak membuatnya layu.

Foam basah ini dapat menyerap air sehingga bunga yang ditancap di sini dapat bertahan dalam keadaan segar selama beberapa hari. Biasanya floral foam jenis ini berwarna hijau tua. Foam bekas pakai sebaiknya tidak dipakai lagi, karena setelah mengering dan direndam air lagi, daya serapnya sudah berkurang. Selain itu, foam bekas juga bisa mengandung bakteri, sehingga bunga tidak bisa bertahan lama.

Foam yang diletakkan di air dalam wadah akan menyerap airnya dan perlahan-lahan turun (tenggelam) ke dasar wadah. Foam tidak boleh ditekan/ditenggelamkan dengan tangan.[4] Jika foam sudah turun sampai ke dasar wadah dan seluruh foam terendam air, berarti foam sudah menyerap air dan siap dipakai. Proses ini hanya berlangsung beberapa menit saja. Jangan merendam foam terlalu lama karena foam akan menjadi rapuh dan akan menyulitkan kita saat menggunakannya untuk merangkai.[5]

Floral wet foam (sumber: smh.com)
Floral wet foam (sumber: smh.com)

Selain untuk merangkai bunga, floral foam, khususnya yang basah, juga kerap digunakan sebagian orang untuk budidaya tanaman dengan cangkok. Pasalnya, floral wet foam ini punya daya simpan air yang sangat tinggi serta memiliki pori yang sangat banyak. Apabila digunakan sebagai bahan cangkok, pertumbuhan akar dikatakan bisa mudah terjadi karena ketersediaan air yang sangat tinggi, serta tekstur yang cukup rapuh dan lembut sehingga mudah ditembus akar-akar muda sekalipun. Dengan demikian, pertumbuhan akar relatif cepat dan mudah diamati.

Saat ini, ada banyak produk floral wet foam yang sudah dijual di pasaran, baik yang bermerk maupun tanpa brand. Jika Anda membutuhkan produk yang berkualitas, salah satu yang kerap direkomendasikan adalah Oasis. Pasalnya, brand ini diklaim telah merevolusi industri bunga sejak tahun 1954 silam dengan produk yang dirancang untuk membantu desainer dan menghemat waktu dan uang mereka yang berharga saat merangkai bunga.

Tidak susah mendapatkan produk floral foam basah buatan Oasis karena sudah dijual bebas di pasaran. Anda bisa membelinya di berbagai florist maupun lewat situs jual beli online. Tahun 2020, jika membeli secara eceran, harganya mulai Rp6.500 per buah, tetapi ada juga yang menjual Rp10 ribuan per buah. Sementara, apabila Anda membeli satu dus, harganya dipatok Rp125 ribu hingga Rp200 ribuan berisi 20 brick dengan ukuran masing-masing 23 x 10,5 x 7,5 cm. Berikut harga Oasis floral wet foam tahun 2022.

Harga Oasis, NFC, Indocell Floral Wet Foam

Kemasan Oasis Floral Wet FoamHarga
Oasis Floral Wet Foam EceranRp4.900 – Rp11.000 per buah
Oasis Floral Wet Foam Dus (20 pcs)Rp125.000 – Rp150.000

Jika dibandingkan dengan tahun 2021 lalu, harga Oasis floral wet foam tahun 2022 belum banyak berubah. Tahun lalu harga Oasis floral wet foam ecer berkisar Rp5 ribu sampai Rp9 ribu per buah, sedangkan harga per dus kisaran Rp120 ribu sampai Rp150 ribu.

Selain merk Oasis, sebenarnya masih ada beberapa brand lain yang juga mengeluarkan produk floral wet foam. NFC floral wet foam misalnya, tahun 2021 dijual dengan harga mulai Rp105 ribu per dus, kemudian tahun 2022 sedikit turun jadi Rp100 ribuan per dus. Sedangkan harga Indocell floral wet foam berkisar Rp115 ribuan per dus pada 2021, sekarang naik jadi Rp125 ribuan per kardus. Merk lainnya, ada Foracell dengan harga jual Rp130 ribuan(sebelumnya Rp125 ribuan) per dus dan Aspac yang ditawarkan Rp184 ribuan (sebelumnya Rp175 ribuan) per dus.

[Update: Dian]

[1]Suhertitha, Fivi, KelinTarigan, Salmiah. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Budidaya Mawar. (Studi Kasus: Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang). Journal of Agriculture and Agribusiness Sosioeconomics Universitas Sumatera Utara.

[2]Andri, Kuntoro Boga, dkk. 2015. Potensi Pengembangan Agribisnis Bunga Anggrek di Kota Batu Jawa Timur. Jurnal LPPM Bidang EkoSosBudKum, Vol. 2(1): 19-30.

[3]Amarta (Agribusiness Market and Support Activity). 2007. Penilaian Rantai Nilai Sektor Florikultur Tropis di Indonesia. USAID (United States Agency for International Development).

[4]Wahyudi, L. 2008. Panduan Merangkai Bunga. Nana L, editor. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, hlm 30.

[5]Ibid., hlm 31.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *