Update Harga Semen MU 420 (25 Kg dan 40 Kg)

Semen dinilai sebagai bahan yang menawarkan keuntungan dalam proses pengerjaan. Pasalnya, semen instan lebih cepat kering dan tidak cepat menyusut saat diaplikasikan. Di pasaran pun telah tersedia berbagai jenis semen instan, seperti Mortar Utama (MU) 420, yang dijual dengan harga yang cukup terjangkau.

Ilustrasi: pemasangan keramik memakai semen instan (sumber: thespruce)
Ilustrasi: pemasangan keramik memakai semen instan (sumber: thespruce)

Jika Anda belum paham, semen instan adalah bahan perekat yang berbasis semen (cement base) dengan campuran pasir silica, lateks, dan bahan kimia lainnya yang sangat baik digunakan sebagai perekat di dalam maupun di luar bangunan. Ukuran kemasan semen instan ini tidak terlalu besar, ada yang 5 kg per sak serta 40 kg per sak.

Bacaan Lainnya

Sifat Semen Instan

  • Adesif ke semua jenis bahan bangunan ( lama/baru, metal, kayu, kaca PVC, adukan semen lama/baru, permukaan yang di-glazur dan lain-lain).
  • Memiliki fleksibilitas yang cukup tinggi (elastis).
  • Dapat menyusut dan memuai pada batas-batas tertentu tanpa mengurangi daya rekatnya.
  • Meredam getaran karena memiliki kandungan lateks di dalamnya, sehingga dapat mencegah terangkatnya keramik.
  • /lateks yang terkandung di dalamnya juga berfungsi sebagai waterproofing sehingga permukaan lantai atau dinding yang dilapisi semen instan tersebut menjadi kedap air.

Fungsi Semen Instan

  • Sebagai perekat keramik lantai atau dinding, baik di luar maupun di dalam bangunan
  • Sebagai perekat granit, marmer, atau batu alam
  • Sebagai pembentuk sifat kedap air/waterproofing
  • Sebagai perekat dalam penyambungan beton
  • Sebagai perekat pada pemasangan glassblock
  • Sebagai perekat keramik pada media kayu, kaca, pemasangan di atas keramik lama, perbaikan retakan pada dinding/tembok
  • Sebagai bahan aditif/tambahan pada adukan semen dan adukan beton konvensional agar daya rekatnya bertambah
  • Sebagai bahan untuk plesteran dan acian pada dinding
  • Sebagai adukan pengisi pada pasangan bata merah dan bata ringan/hebel
  • Sebagai pengisi nat keramik
  • Semen instan sebagai penambal retak pada dinding atau nok/bubungan.[1]
  • Untuk perbaikan kerusakan rumah seperti tembok retak atau keramik lepas, khususnya di lantai atas, semen instan merupakan solusi yang dapat dipilih.
Semen instan MU 420 (sumber: olx)
Semen instan MU 420 (sumber: olx)

Dari sekian banyak merk semen instan yang telah beredar, Mortar Utama (MU) merupakan produk semen instan yang cukup populer di pasaran. MU diproduksi oleh PT Cipta Mortar Utama yang dikenal sebagai salah satu perusahaan nasional terbesar dengan produk semen instan siap pakai (premixed mortar). Produk tersebut telah menggunakan teknologi modern.

Review Semen Mortar Utama (MU)

Mortar Utama (MU) terbuat dari semen PC1 kualitas terbaik dari Holcim, bahan dasar pasir pilihan, premium filler (bahan pengisi), dan aditif (bahan tambahan) Eropa. Seluruh bahan tersebut tercampur merata dengan komposisi tepat, sehingga memiliki daya rekat yang sangat baik dan mencegah retak pada dinding. Dari banyaknya pilihan produk MU, Anda dapat mencoba jenis 420 yang dapat dengan mudah ditemukan di pasaran dan berikut harganya untuk saat ini.

Harga MU 420

Kemasan MU 420 Harga
MU 420 25 kg Rp77.000 – Rp82.000
MU 420 40 kg Rp105.000

Informasi harga semen instan MU 420 di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk sejumlah toko bahan bangunan dan beberapa situs jual beli online. Jika dibandingkan penawaran sebelumnya, harga MU 420 kemasan 25 kg sedikit naik dari Rp73 ribu menjadi mulai Rp77 ribuan, sedangkan harga MU 420 kemasan 40 kg tetap Rp105 ribuan.

Selain MU 420, di pasaran juga tersedia produk lainnya, seperti MU 400, MU 480, dan MU 200. Untuk produk MU 400 kemasan 25 kg sekarang dijual dengan harga Rp105 ribuan, harga MU 480 kemasan 25 kg saat ini berkisar Rp180 ribu sampai Rp226 ribuan, sedangkan harga MU 200 kemasan 25 kg sekitar Rp78 ribuan per sak.

[Update: Panca]

[1] Kasjuliadi, Danang. 2007. Mengatasi Kerusakan Rumah Tanpa Tukang. Jakarta: Niaga Swadaya, hlm 22.

Pos terkait