Apabila Anda sering bergelut dengan konstruksi bangunan, pasti sudah tidak asing lagi dengan bekisting. Sering juga disebut formwork, ini adalah cetakan sementara untuk menahan beton selama beton dituang atau dibentuk sesuai keinginan. Jika beton sudah dituangkan, bekisting nantinya harus dilepas. Nah, untuk melepas beton dari bekisting ini, dibutuhkan minyak atau pelumas khusus. Minyak ini sendiri sudah hadir dalam berbagai merk dan dijual dengan harga mulai ribuan hingga jutaan rupiah, tergantung kemasan.
Sistem bekisting dapat didefinisikan sebagai sistem pendukung yang total untuk menempatkan beton segar termasuk cetakan atau bidang yang kontak dengan beton beserta dengan bagian pendukung cetakannya.[1] Bekisting juga dapat disebut sebagai proses pembuatan cetakan sementara di mana beton dituangkan dan dibentuk. Bekisting secara tradisional dibuat dengan kayu, tetapi dapat juga dibuat dari baja, plastik yang diperkuat dengan serat gelas, dan bahan lainnya.
Fungsi Bekisting
- Menahan beban beton sementara pada saat pengecoran.
- Membentuk beton sesuai dengan keinginan.
- Mempermudah pekerjaan dalam struktur bangunan.
- Memikul beban yang ditimbulkan spesi beton serta beban luar lainnya yang menyebabkan perubahan bentuk beton dengan aman.
- Mempermudah proses produksi beton massal dalam ukuran yang sama.
Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan pada pemakaian bekisting dalam suatu pekerjaan konstruksi beton.[2] Aspek pertama adalah kualitas bekisting yang akan digunakan harus tepat dan layak serta sesuai dengan bentuk pekerjaan struktur yang akan dikerjakan. Permukaan bekisting yang akan digunakan harus rata sehingga hasil permukaan beton baik.
Aspek kedua adalah keamanan bagi pekerja konstruksi tersebut, sehingga bekisting harus cukup kuat menahan beton agar material tidak runtuh dan mendatangkan bahaya bagi pekerja sekitarnya. Sementara, aspek yang ketiga adalah biaya pemakaian bekisting yang harus direncanakan seekonomis atau sehemat mungkin.
Saat memilih bekisting, jenis beton dan suhu tuang merupakan pertimbangan penting karena keduanya memengaruhi tekanan yang diberikan. Sisi bekisting harus mampu menahan tekanan hidrostatik dari beton basah yang akan berkurang menjadi nol dalam beberapa jam, tergantung pada tingkat pengaturan dan pengawetan. Dasar bekisting atau soffit juga harus mampu menahan beban mati awal beton basah dan beban mati beton kering.
Setelah beton mendapatkan kekuatan yang cukup, bekisting dapat dipukul (dilepas). Nilai minimum 5 N/mm2 direkomendasikan dalam semua kasus ketika memukul bekisting vertikal agar tidak merusak beton permanen dalam proses. Pengerjaan dan inspeksi berkualitas tinggi diperlukan untuk memastikan standar dan penampilan struktur beton yang dihasilkan.
Jenis Bekisting
- Bekisting konvensional, dibuat dari kayu dan triplek atau papan yang tahan lembap. Sangat mudah diproduksi tetapi memakan waktu untuk struktur yang lebih besar, dan triplek yang digunakan memiliki umur yang relatif singkat. Meski demikian, bekisting model ini masih sering digunakan karena biaya tenaga kerja yang lebih rendah, selain juga menjadi model yang paling fleksibel karena dapat diterapkan pada bentuk konstruksi yang rumit.
- Bekisting knock down atau sistem, terbuat dari baja dan besi hollow yang kuat. Penggunaan bekisting ini lebih kuat dan presisi serta tahan lama sehingga dapat digunakan berulang-ulang. Namun, kekurangan jenis bekisting ini adalah memerlukan biaya yang cukup mahal serta membutuhkan keahlian dan peralatan berat, sehingga lebih disarankan untuk penggunaan pada proyek skala besar.
- Bekisting rekayasa, dibangun dari modul prefabrikasi dengan bingkai logam (biasanya baja atau aluminium) dan ditutup pada aplikasi (beton). Dua keuntungan utama dari sistem bekisting ini adalah kecepatan konstruksi (pin dengan sistem modular, klip, atau sekrup) dan menurunkan biaya penggunaan kembali. Frame hampir tidak bisa dihancurkan, sementara jika terbuat dari kayu, mungkin harus diganti setelah beberapa kali penggunaan.
- Bekisting permanen, model ini dirakit di tempat, biasanya untuk isolasi bentuk beton/insulating concrete forms (ICF). Bekisting tetap di tempat setelah beton telah diawetkan (cured), dan dapat memberikan keuntungan dalam hal kecepatan, kekuatan, isolasi termal dan akustik yang superior, ruang untuk menjalankan utilitas dalam lapisan EPS, dan jalur terintegrasi untuk pemasangan cladding.
- Bekisting struktural stay-in-place, juga dapat dirakit di tempat, biasanya keluar dari prefabrikasi dengan diperkuat serat berbahan plastik. Ini tersedia dalam bentuk tabung berongga, dan biasanya digunakan untuk kolom dan dermaga.
- Bekisting fiberglass, menggunakan bahan material fiber pengganti kayu .Secara umum, bahan fiber lebih memiliki banyak keunggulan dibandingkan bahan kayu, seperti bebas lembap, pemasangan lebih mudah, mempercepat proses bekisting, tidak berkarat, tidak gampang lapuk oleh air, efisien secara biaya, kualitas lebih baik, gampang dipasang dan dilepas, tahan panas, dapat dibor dan dipaku atau digergaji, serta dapat diolah kembali.
Fungsi Minyak Bekisting
Nah, karena hanya sebagai cetakan sementara sebelum beton dituang, maka bekisting nantinya akan dilepas. Untuk memudahkan pelepasan bekisting ini, tukang biasanya menggunakan minyak atau pelumas khusus. Minyak ini dikatakan punya fungsi mencegah perlekatan antara beton dan bekisting, menghasilkan permukaan beton yang mulus dan bersih, serta memperpanjang usia bekisting sampai dengan lima kali lipat.
Bekisting oil dapat digunakan untuk berbagai permukaan, misalnya saja bekisting kayu, papan, besi, plastik, dan lain sebagainya. Cara atau takaran penggunaan minyak bekisting biasanya sangat bergantung pada permukaan bekisting yang hendak dilumasi. Beberapa merk juga memiliki rekomendasi tersendiri mengenai aplikasi minyak bekisting.
Untuk pengaplikasian minyak bekisting, dapat menggunakan kuas atau spray sebelum bekisting dipasang. Namun, saat mengaplikasikan minyak bekisting, Anda harus berhati-hati, sebab minyak bekisting biasanya mengandung zat yang mudah terbakar dan termasuk barang berbahaya (kelas 3). Karena itu, pengaplikasian minyak bekisting harus dilakukan di tempat yang memiliki ventilasi baik dan dijauhkan dari sumber api.
Minyak bekisting sendiri dapat dibeli di sejumlah toko bahan bangunan besar, atau di berbagai situs jual beli online. Harganya bervariasi, tergantung merk dan kemasan. Untuk kemasan eceran, harganya cuma ribuan rupiah, sedangkan kemasan drum, harganya bisa mencapai jutaan rupiah. Berikut kami sajikan harga minyak bekisting saat ini di pasaran.
Harga Minyak Bekisting
| Merk & Kemasan Minyak Bekisting | Harga |
| Minyak Bekisting Eceran 1 liter | Rp20.182 |
| Calform NX*R 1 liter | Rp94.900 |
| FOSROC Reebol 20 liter | Rp1.039.610 – Rp1.292.900 |
| Sika Separol 20 liter | Rp1.700.000 |
| Estop Minyak Bekisting 200 liter | Rp6.380.000 |
Daftar harga minyak bekisting di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk toko bahan bangunan dan situs jual beli online. Harga minyak bekisting tersebut tidak mengikat dan dapat berbeda-beda di masing-masing tempat. Sebagai perbandingan, harga Sika Separol 20 liter tahun lalu berkisar Rp1,388 jutaan, sedangkan harga minyak bekisting eceran mulai Rp18 ribuan per liter.
[1] Hanna, Awad S. 1999. Concrete Formwork System. Madison: University of Wisconsin.
[2] Blake, L. S. 1975. Civil Engineer’s Reference Book. London: Butterworth-Heinemann.
