Bagi Anda yang sering mengadakan penelitian kimia atau fisika di laboratorium, pasti sudah familiar dengan cairan metanol. Ini adalah salah satu bahan yang kerap digunakan sebagai reagen atau pereaksi dalam percobaan laboratorium. Meskipun cukup beracun, tetapi metanol sudah dijual bebas dengan harga yang terbilang terjangkau.
Dilansir Wikipedia, metanol juga dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol, atau spiritus, adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CH3OH. Ia merupakan bentuk alkohol paling sederhana. Pada ‘keadaan atmosfer, metanol ini akan berbentuk cairan yang ringan, mudah menguap, tidak berwarna, mudah terbakar, dan beracun dengan bau yang khas (berbau lebih ringan daripada etanol). Metanol sering digunakan sebagai bahan pendingin anti-beku, pelarut, bahan bakar, dan sebagai bahan aditif bagi etanol industri.
Masih menurut referensi yang sama, sejarah metanol bisa ditelusuri sejak zaman Mesir kuno. Saat itu, dalam proses pengawetan mayat, orang Mesir kuno menggunakan berbagai macam campuran, termasuk di dalamnya metanol, yang mereka peroleh dari pirolisis kayu. Sementara, metanol murni pertama kali berhasil diisolasi tahun 1661 oleh Robert Boyle, yang menamakannya spirit of box, karena ia menghasilkannya melalui distilasi kotak kayu. Nama itu kemudian lebih dikenal sebagai pyroxylic spirit (spiritus).
Pada tahun 1834, ahli kimia asal Prancis, Jean-Baptiste Dumas dan Eugene Peligot, menentukan komposisi kimia metanol. Mereka juga memperkenalkan nama methylene untuk kimia organik, yang diambil dari bahasa Yunani methy (anggur) dan hŷlē (kayu atau bagian dari pohon). Kata itu semula dimaksudkan untuk menyatakan ‘alkohol dari (bahan) kayu’, tetapi mereka melakukan kesalahan.
Kata methyl pada tahun 1840 diambil dari methylene, dan kemudian digunakan untuk mendeskripsikan ‘metil alkohol’. Nama ini lantas disingkat menjadi ‘metanol’ tahun 1892 oleh International Conference on Chemical Nomenclature. Sufiks (-y) dalam bahasa Indonesia yang digunakan dalam kimia organik untuk membentuk nama radikal-radikal, konon diambil dari kata ‘methyl’.
Sama-sama alkohol, tetapi metanol berbeda dengan etanol. Etanol atau disebut juga etil alkohol memiliki rumus kimia C2H5OH, sedangkan metanol atau metil alkohol memiliki rumus kimia CH3OH. Yang terakhir ini biasa dipakai sebagai pelarut industri, bukan untuk dikonsumsi. Jadi, untuk alkohol yang biasa dikonsumsi, tidak menyertakan metanol di dalamnya.
Metanol merupakan cairan tanpa warna dengan titik didih sekitar 64,5 derajat Celcius. Metanol bisa dicampur dengan air untuk berbagai perbandingan dan tidak membentuk campuran azeotropik serta air. Campuran tersebut lebih berbahaya daripada etanol. Selain itu, juga akan larut dengan air, alkohol, benzena, eter, dan beberapa pelarut organik yang lain. Sifat kimia dari metanol adalah metanol menunjukkan berbagai reaksi umum dari alkohol, namun metanol hanya mempunyai satu atom C.
Manfaat Metanol
Metanol adalah bahan bakar yang ramah lingkungan dan tidak mudah terbakar dibandingkan dengan bensin. Seperti diketahui, bensin mengandung zat anti-ketuk untuk menambah nilai oktan, salah satunya TEL atau timbal. Nah, timbal ini punya efek buruk yang bisa mengakibatkan kerusakan permanen pada otak yang menghirupnya. Namun, salah satu kelemahan metanol jika digunakan dalam konsentrasi tinggi adalah sifat korosif terhadap beberapa logam, termasuk aluminium. Metanol, meskipun merupakan asam lemah, menyerang lapisan oksida yang biasanya melindungi aluminium dari korosi.
Penggunaan metanol terbanyak adalah sebagai bahan pembuat bahan kimia lainnya. Sekitar 40% metanol yang ada diubah menjadi formaldehid, dan dari sana akan dihasilkan berbagai macam produk seperti plastik, plywood, cat, peledak, dan tekstil. Senyawa kimia lainnya yang merupakan turunan dari metanol adalah dimetil eter, yang telah menggantikan klorofluorokarbon sebagai bahan campuran pada aerosol dan asam asetat. Dimetil eter juga dapat dicampur dengan gas alam terkompresi (LPG) untuk memanaskan masakan, dan juga bisa digunakan sebagai bahan bakar pengganti diesel.
Metanol merupakan alkohol primer karena gugus -OH terikat pada karbon (C) primer. C primer adalah C yang mengikat satu atom C lain. Alkohol primer jika dioksidasi akan menjadi formalin CH2O. Formalin adalah zat yang digunakan untuk mengawetkan mayat yang digunakan oleh penduduk Mesir kuno untuk membuat mumi. Sayangnya, banyak yang menyalahgunakan formalin sebagai bahan pengawet makanan pengganti asam benzoat.
Di negara yang bermusim dingin, metanol kerap digunakan sebagai zat antibeku atau antifreeze pada radiator mobil. Pada musim dingin, jika cairan yang digunakan pada radiator adalah air, maka air tersebut akan membeku dan berdampak pada kerusakan mesin. Untuk mengatasinya, maka masyarakat di sana lantas menggunakan metanol.
Nah, apabila Anda saat ini sedang membutuhkan metanol, entah itu untuk bahan bakar atau percobaan kimia, tidak sulit menemukan bahan ini. Anda bisa mendapatkan metanol di berbagai toko bahan kimia, bahkan situs jual beli online. Berikut kami sajikan informasi terbaru kisaran harga metanol di pasaran dalam negeri.
Harga Metanol
| Kemasan Metanol | Harga |
| Metanol Murni 1 liter | Rp19.500 |
| Metanol Pro Analisis Smartlab 100 ml | Rp21.000 |
| Metanol Murni Jerigen 5 liter | Rp57.500 – Rp80.000 |
| Metanol Murni 10 liter | Rp125.000 |
| Metanol Pro Analisis Merck Millipore 2,5 liter | Rp350.000 – Rp400.000 |
| Metanol Murni 20 liter | Rp411.000 |
| Metanol Pro Analisis Smartlab 4 liter | Rp990.000 |
| Metanol Teknis 1 Drum 200 liter | Rp1.500.000 |
Harga metanol murni di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk toko bahan kimia maupun situs jual beli online. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, harganya ada yang naik dan ada yang turun. Harga metanol teknis 1 drum misalnya, awalnya Rp1,665 juta dan sekarang sedikit turun menjadi Rp1,5 jutaan. Sebaliknya, harga metanol murni 20 liter naik drastis dari Rp285 ribu menjadi Rp411 ribuan.
Seperti disampaikan di atas, metanol dilarang keras dikonsumsi oleh manusia. Pasalnya, cairan ini dapat mengakibatkan beragam gangguan serius pada kesehatan Anda. Dilansir dari Klikdokter.com, risiko kesehatan yang bisa disebabkan oleh metanol antara lain kerusakan pada mata (kebutaan), gangguan saraf, hingga risiko henti jantung yang lebih tinggi.
