Roasting merupakan salah satu tahapan yang sangat penting jika ingin menghasilkan minuman kopi yang lezat dan nikmat untuk semua orang. Meski terdengar sepele, namun proses menyangrai kopi ini tidak semudah yang dilihat. Untungnya, untuk membantu pedagang atau pengusaha kafe, saat ini sudah tersedia mesin khusus roasting kopi, yang umumnya memang dijual dengan harga lumayan menguras kantong.
Kopi merupakan salah satu jenis minuman yang sudah dikonsumsi oleh banyak orang di Indonesia. Tidak hanya di pagi hari, tradisi minum kopi juga kerap dilakukan pada siang, sore, maupun malam hari. Tidak cuma untuk melepas dahaga, minum kopi juga dilakukan untuk menemani aktivitas kehidupan masyarakat, seperti rapat, pertemuan bisnis, reuni, kencan, dan lain-lain.[1]
Seiring waktu, minum kopi bukan sekadar tuntutan selera, melainkan sudah menjadi bagian dari gaya hidup.[2] Karena itu, muncul warung, kedai, hingga kafe, tidak hanya di pedesaan, melainkan juga kota-kota besar, termasuk di mall-mall, sebut saja seperti Starbucks, Excelso, Coffee Luwak, j.co Donuts and Coffee, dan lain sebagainya.
Tidak hanya nikmat, kopi disukai lantaran dikatakan punya banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Kopi diklaim dapat berguna sebagai zat antioksidan, merangsang kinerja otak, dan sebagai zat anti-kanker. Kandungan antioksidan dalam kopi bahkan konon lebih banyak dibandingkan zat antioksidan yang terdapat pada teh dan cokelat.[3]
Namun, citarasa minuman kopi secara nyata dipengaruhi oleh mutu kopi beras (green bean) serta kualitas atau proses roasting atau sangrai. Proses sangrai satu jenis kopi dengan jenis lainnya menghasilkan citarasa yang berbeda dan khas. Akibat proses tersebut, akan terbentuk senyawa polimer seperti melanoidin yang dikatakan memiliki sifat antioksidan yang kuat.[4]
Mengenal Teknik Roasting Kopi
Dilansir dari Otten Coffee, setelah proses pengolahan biji kopi, penyimpanan, lalu penjualan green bean, maka proses berikut yang umum dilakukan adalah roasting. Bisa dibilang, pada tahap inilah biji kopi yang sebelumnya tidak ada-apanya, diolah hingga menjadi ada apa-apanya. Segala notes, flavor, after taste, dan rasa-rasa ajaib pada kopi dipengaruhi oleh proses ini.
Masih menurut referensi yang sama, meski terdengar sepele, tetapi untuk menyangrai kopi agar nantinya mengeluarkan karakter terbaik dan terasa nikmat, sebenarnya tidak semudah kelihatannya. Banyak specialty coffee roasters yang harus mengalami beberapa kali percobaan, proses gagal, dan trial and error dulu sebelum mendapat pola roasting terbaik untuk masing-masing kopi yang mereka sangrai.
Fungsi proses pemanggangan adalah untuk memunculkan rasa asli dari biji kopinya agar rasanya lebih nikmat. Semakin tinggi suhu dan semakin lama waktu roasting kopinya, biji akan semakin gosong. Jika semakin gosong, karakter asli dan aroma khas roasting-nya akan semakin kuat. Namun, tidak ada formula ataupun tingkat kematangan yang paling baik, semua tergantung pada jenis dan kualitas biji kopinya. Jenis yang berbeda memiliki suhu dan tingkat kematangan ideal yang berbeda. Begitu pula dengan kualitas biji, tingkat kematangan harus menyesuaikan kualitas green bean-nya.
Tahapan Roasting Kopi
- Biji kopi mentah biasanya mengandung sekitar 7-11 persen air yang terbagi merata di seluruh struktur padat biji kopi. Sekadar informasi, biji kopi tidak akan berubah warna menjadi kecokelatan selama kandungan air masih ada. Jadi, ketika biji kopi yang masih raw (mentah) dimasukkan ke dalam mesin roasting, tahap pertama yang terjadi adalah biji kopi akan mulai menyerap sejumlah panas, lalu mulai menguapkan kandungan air tadi. Proses pengeringan ini membutuhkan panas dan energi yang cukup besar.
- Setelah kandungan air yang tersisa ‘dikuras’ dari biji kopi, reaksi pencokelatan pun dimulai. Pada tahap ini, biji kopi biasanya masih padat dan sedikit beraroma beras basmati. Namun, biji kopi akan mulai mengembang dan kulit biji kopi yang tipis akan mulai mengelupas. Pada tahap ini pula, sekam itu akan dipisahkan dari biji yang sedang disangrai melalui sistem aliran udara dalam roaster. Kumpulan kulit sekam biji kopi ini kemudian disingkirkan untuk mencegah risiko kebakaran (dalam mesin) mengingat sifatnya yang tipis dan gampang terbakar.
- First crack. Ketika biji kopi mulai berubah kecokelatan pada proses yellowing, ada semacam percampuran antara gas karbondioksida dan air yang sama-sama menguap di dalam biji kopi. Saat tekanan kedua elemen ini mencapai puncaknya, biji kopi akan mulai terbuka dan pada saat inilah biji-biji kopi akan memecah. Proses ini bisa dikenali melalui bunyi seperti kacang yang pecah. Pada tahap ini pula, segala karakter dan rasa-rasa yang familiar dari biji kopi akan mulai berkembang dan ‘terbentuk’.
- Roast development. Setelah cracking pertama, biji kopi cenderung bertekstur lebih lembut di permukaannya, tetapi belum secara keseluruhan. Fase roasting ini menentukan warna akhir dari biji kopi, termasuk juga ‘derajat’ roasting-nya.
- Second crack. Pada tahapan ini, biji kopi mulai memecah kembali, tetapi dengan bunyi yang lebih ringan dan lembut. Ketika biji kopi mencapai fase ini, minyak alami (oil) kopi biasanya akan muncul ke permukaan biji. Banyak karakter acidity kopi telah hilang di fase ini, rasa-rasa jenis baru sekaligus juga berkembang pada tahap ini.
Melihat proses di atas, roasting memang tidak bisa dilakukan sembarangan agar kopi menghasilkan citarasa dan aroma yang nikmat. Untungnya, saat ini sudah ada sejumlah produsen yang menyediakan mesin untuk roasting kopi. Namun, mengingat tahapan ini merupakan proses kunci, harga peralatan tersebut memang tidak dapat dikatakan murah.
Harga Mesin Roasting Kopi
Merek/tipe Mesin Roasting Kopi | Harga (Rp) |
Otten Coffee Mini Coffee Roaster Small | 1.450.000 |
Fyu Tech Coffee Roaster Kopi 1 kg | 1.620.000 |
Electric Coffee Roasting Machine Wansa T-7005 | 2.000.000 |
HOT AIR COFFEE ROASTING SCR-305 | 2.270.000 |
Mesin roasting RH006OR RH Creations | 6.000.000 |
Hario Mini Roster RCR-50 | 7.788.000 |
Starlite 500 gr | 8.750.000 |
Gene Café Coffee Roaster 101 red | 8.800.000 |
Gene Café Coffee Roaster 101 Black | 8.800.000 |
NORKIT-250 | 12.500.000 |
Black Boxy Vintage W-02 Series | 14.960.000 |
SUJI x WE Mini Roaster 100 gr | 17.200.000 |
NOR Coffee Roaster N500i | 19.000.000 |
WE Coffee Lab WE-W600i SE | 21.000.000 |
NOR Coffee Roaster N1000i | 32.000.000 |
Sangtra coffee roaster 2 g | 35.000.000 |
NOR Coffee Roaster N2000i | 41.000.000 |
NOR Coffee Roaster N3000i | 52.000.000 |
Aillio Bullet Coffee Roaster R1 | 52.500.000 |
NOR Coffee Roaster N5000i | 65.900.000 |
Uncle John Mesin Sangrai Kopi 1,5 kg | 67.000.000 |
Klein Krone Coffee Roaster 1 kg | 70.000.000 |
Berto One 1 kg | 89.000.000 |
NOR Coffee Roaster N3 Prime | 92.000.000 |
Klein Krone Coffee Roaster 3 kg | 99.000.000 |
Ceroffee CRF-800 | 99.475.000 |
NOR Coffee Roaster A3 Prime | 120.000.000 |
NOR Coffee Roaster N10Ki | 127.000.000 |
BESCA Coffee Roaster Premium 1 kg | 141.000.000 |
NOR Coffee Roaster N15Ki | 155.000.000 |
Froco FR5i | 190.000.000 |
NOR Coffee Roaster N25Ki | 255.000.000 |
Toper Gas Coffee Roaster TFN TKM-SX 5 | 316.000.000 |
Kuban Master Generation Coffee Roaster 6 kg | 340.000.000 |
Toper Gas Coffee Roaster TFN TKM-SX 10 | 352.000.000 |
Toper Gas Coffee Roaster TFN TKM-SX 15 | 425.000.000 |
NOR Coffee Roaster N50Ki | 427.000.000 |
Probat Probatino 1 Coffee Roaster | 455.000.000 |
Jika dibandingkan dengan tahun 2020, ada beberapa produk mesin roasting kopi yang tahun 2021 hingga 2022 yang berubah. Misalnya, NOR Coffee Roaster N500i yang naik dari Rp15 juta di tahun 2020, menjadi Rp18 juta di tahun 2021, dan Rp19 juta per unit tahun 2022.
Lalu, NOR Coffee Roaster N25Ki yang melonjak drastis dari Rp185 juta di tahun 2020, jadi Rp250 juta di tahun 2021, naik lagi menjadi Rp255 juta tahun 2022. Namun, ada juga produk yang turun harga seperti HOT AIR COFFEE ROASTING SCR-305 dari Rp2,95 juta di tahun 2020, menjadi Rp2,25 juta di tahun 2021, tetapi naik menjadi Rp2,27 juta di tahun 2022.
Informasi harga mesin roasting kopi di atas kami rangkum dari sejumlah sumber, termasuk toko penyedia alat pengolah kopi serta situs jual beli online. Perlu diketahui bahwa harga mesin roasting kopi tersebut tidak mengikat dan dapat berubah sewaktu-waktu. Selain itu, harga di masing-masing toko atau pedagang juga kemungkinan bisa berbeda.
[Update: Almas]
[1] Suisa, Kelvianto dan Veronica Febrilia. 2014. Gaya Hidup Minum Kopi Konsumen di The Coffee Bean & Tea Leaf Plasa Tunjungan Surabaya. Jurnal Hospitality dan Manajemen Jasa Universitas Petra, Vol. 2(2): 326-343.
[2] Solikatun, Drajat Tri Kartono, Argyo Demartoto. 2014. Perilaku Konsumsi Kopi Sebagai Budaya Masyarakat Konsumsi: Studi Fenomenologi pada Peminum Kopi di Kedai Kopi Kota Semarang. Jurnal Analisa Sosiologi program Studi Sosiologi PPS Universitas Sebelas Maret, Vol. 4(1): 60-74.
[3] Ramalakshmi, K, dkk. 2008. Antioxidant Potential of Low-Grade Coffee Beans. Food Research International, Vol. 41: 96-103.
[4] Fadri, Rince Alfa, dkk. 2019. Review Proses Penyangraian Kopi dan Terbentuknya Akrilamida yang Berhubungan dengan Kesehatan. Journal of Applied Agricultural Science and Technology, Vol. 3(1): 129-145.