Bagi Anda yang hobi memasak, pasti sudah tidak asing lagi dengan merica. Ini adalah salah satu bumbu yang hampir selalu ada di dapur, dengan aroma yang menyengat dan sering digunakan untuk penyedap rasa sayur sop, tumis, atau masakan yang dengan cita rasa kuat. Jika sudah dihaluskan dan menjadi bubuk, merica seringkali disebut dengan lada. Di pasaran sendiri, produk ini telah hadir di minimarket seperti Indomaret dan Alfamart, dijual dengan harga yang sangat terjangkau.
Merica atau lada atau sahang merupakan tanaman yang kaya akan kandungan kimia, seperti minyak lada, minyak lemak, dan pati.[1] Bernama latin Piper nigrum, tumbuhan ini sudah mulai ditemukan dan dikenal sejak puluhan abad yang lalu. Sering dimanfaatkan sebagai bumbu dapur, baik varian hitam maupun putih, lada atau merica akhirnya disebut sebagai The King of Spice atau rajanya rempah-rempah.[2][3]
Tanaman merica hidup merambat, biasanya di daerah dengan iklim tropis. Bentuk batangnya beruas-ruas seperti tanaman tebu, dengan panjang ruas buku sekitar 4 sampai 7 cm, tergantung tingkat kesuburan. Panjang ruas buku pada pangkal batang biasanya lebih pendek daripada ruas buku yang berada di pertengahan atau ujung batang. Sementara, ukuran atau diameter batang rata-rata 6 sampai 25 mm.
Secara umum, tanaman merica menghasilkan dua jenis lada, yakni lada putih (muntok atau Bangka) dan lada hitam. Perbedaan keduanya terletak pada penanganan setelah panen. Lada putih diperoleh dari buah lada yang dihilangkan kulitnya, sedangkan lada hitam diperoleh dari buah lada yang kulitnya tidak dihilangkan.[4] Lada putih umumnya dimanfaatkan sebagai bumbu masak, penyedap dan pelezat masakan, pengawet daging, serta campuran obat-obatan herbal. Sementara itu, lada hitam kerap dimanfaatkan minyaknya untuk parfum.[5]
Sebagai bumbu dapur, penampakan merica atau lada memang sangat mirip dengan ketumbar. Karena itu, banyak yang akhirnya tidak bisa membedakan keduanya. Ketumbar sendiri sangat persis dengan merica putih. Meski demikian, seperti disalin dari Resep Koki, dari sisi tekstur, ketumbar lebih kasar dan ada garis-garis di permukaannya. Warna ketumbar pun lebih cokelat daripada merica putih.
Perbedaan lainnya adalah biji lada ternyata lebih besar dibandingkan ketumbar. Ketika dibelah, isi merica akan terlihat padat, sedangkan ketumbar cenderung kopong. Sementara dari sisi rasa, merica punya rasa yang lebih kuat dibandingkan ketumbar. Sensasi pahit, pedas, sekaligus hangat ada pada dua jenis lada tersebut. Namun, lada hitam terasa jauh lebih pedas dan menyengat. Sebaliknya, ketumbar punya rasa yang lebih halus. Rasanya pun cenderung agak pahit hambar, mirip biji jeruk limau.
Cara mengolah kedua bumbu dapur tersebut relatif sama. Keduanya bisa ditumbuk atau digerus untuk dicampurkan dengan bumbu dapur lain. Khusus untuk ketumbar, sebaiknya disangrai terlebih dulu hingga harum dan cokelat. Sama seperti kemiri, ketumbar sebaiknya tidak ditumbuk mentah. Sementara itu, ketika tidak digunakan, kedua bumbu bisa disimpan dalam wadah kedap udara dan diletakkan di tempat yang punya suhu ruang dan jauh dari sinar matahari.
Selain sebagai bumbu masak, merica atau lada ternyata juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Pasalnya, seperti dikutip dari Alodokter.com, merica merupakan jenis rempah yang mengandung berbagai nutrisi baik. Satu sendok teh lada dikatakan mengandung 6 kalori, 0,2 gram protein, 1,4 gram karbohidrat, dan 0,6 gram serat. Tak hanya itu, lada juga mengandung kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, kalium, serta vitamin A, B1, B2, B3, B6 dan vitamin K, meskipun dalam jumlah yang sedikit. Lalu, apa saja manfaat lada untuk kesehatan?
Manfaat Merica untuk Kesehatan
- Masih dikutip dari referensi yang sama, jika mengalami hidung tersumbat, Anda dapat memanfaatkan lada untuk membantu meredakan kondisi tersebut. Lada diketahui mengandung dekongestan alami yang mampu mengencerkan penumpukan lendir di saluran pernapasan. Anda pun bisa memperoleh manfaat lada ini dengan cara mencampurkan sedikit lada pada beberapa masakan berkuah, misalnya sup ayam.
- Antioksidan sudah dikenal luas dapat menangkal radikal bebas dan mencegah kerusakan sel. Nah, selain dari buah dan sayuran, Anda pun bisa memanfaatkan ini dari merica. Lada diketahui punya kandungan antioksidan yang cukup tinggi. Tidak hanya itu, lada juga memiliki efek anti-radang yang dapat mencegah kerusakan sel.
- Ekstrak lada mampu menghambat pertumbuhan bakteri, seperti E. coli, Listeria, Salmonella, dan Staphylococcus. Hal ini dikarenakan lada memiliki sifat anti-bakteri alami yang mampu mencegah bakteri-bakteri tersebut berkembang di makanan.
- Merica juga dikatakan dapat membantu mencegah gangguan lambung. Ekstrak lada hitam yang memiliki efek anti-radang dan anti-bakteri, ampuh dalam menghambat pertumbuhan bakteri H. pylori yang dapat menyebabkan tukak lambung.
- Sebuah studi mengungkapkan, pemberian ekstrak merica hitam disebutkan mampu meningkatkan libido pada mencit jantan tua serta meningkatkan frekuensi penunggangan pada mencit jantan muda.[6] Meski demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk manusia.
Nah, apabila Anda membutuhkan merica, entah itu sebagai bumbu masak atau untuk kesehatan, tidak sulit mendapatkan produk ini. Selain masih dalam bentuk bijian, sekarang juga sudah hadir merica bubuk, yang biasanya dikemas dalam wadah sachet atau botol. Harganya bervariasi, tetapi dijamin tidak akan membuat kantong Anda jebol.
Mengenai harga merica bubuk, pada tahun 2021, Ladaku Merica Bubuk Putih kemasan sachet 4 gr dijual seharga Rp1.000 dan Merica Bubuk Cap Ayam Kalkun hijau 33 gr seharga Rp3.000 per sachet. Kemudian pada 2022 lalu, harga Ladaku Merica Bubuk Putih 4 gr naik menjadi Rp1.500 dan harga Merica Bubuk Cap Ayam Kalkun Hijau 33 gr naik menjadi Rp4.000 per sachet. Berikut info harga merica bubuk yang berlaku saat ini.
Harga Merica Bubuk di Indomaret
| Merk Merica Bubuk | Harga |
| Koepoe Koepoe Lada Putih Bubuk 10×2 gr | Rp4.400 |
| Bumbu Kitchen Lada Putih Biji 60 gr | Rp12.900 |
| Koepoe Koepoe Lada Halus Putih Botol 85 gr | Rp21.400 |
| La Fancy Merica Hitam Bubuk 57 gr | Rp23.400 |
| La Fancy Merica Hitam Biji 65 gr | Rp29.900 |
| La Fancy Merica Hitam Remah 60 gr | Rp31.900 |
| Ladaku Merica Bubuk 35 gr | Rp32.400 |
| La Fancy Merica Putih Bubuk 70 gr | Rp32.900 |
| La Fancy Merica Putih Biji 70 gr | Rp33.900 |
| Lee Kum Kee Black Pepper Sauce 230 gr | Rp41.200 |
| Mc Cormick Black Pepper Grinder 35 gr | Rp64.400 |
Informasi harga merica bubuk di atas telah kami rangkum dari situs resmi Indomaret. Perlu diingat, harga tersebut tidak terikat karena bisa berubah sewaktu-waktu, tergantung kebijakan pihak penjual. Selain di Indomaret, beberapa merk merica bubuk juga dapat Anda temukan di Alfamart dengan harga bersaing.
Harga Merica Bubuk di Alfamart
| Merk Merica Bubuk | Harga |
| Koepoe Koepoe Lada Putih Bubuk 10×2 gr | Rp5.600 |
| Koepoe Koepoe Lada Halus Putih Botol 85 gr | Rp21.400 |
Informasi harga merica bubuk di atas telah kami rangkum dari aplikasi resmi Alfamart. Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa mengunjungi cabang terdekat. Di sejumlah situs jual beli online, Anda juga bisa memesan merica bubuk lebih praktis dengan harga berbeda-beda, tergantung merk pilihan.
Harga Merica Bubuk di Online Shop
| Merk Merica Bubuk | Harga |
| MamaSuka Merica Bubuk Putih 2 gr | Rp2.500 |
| Merica Bubuk Cap Pohon Mangga 4 gr | Rp2.950 |
| Merica Bubuk Cap Ayam Kalkun Biru 33 gr | Rp5.500 |
| 189 Merica Bubuk 4 gr | Rp5.500 |
| Veni Merica Bubuk 50 gr | Rp7.500 |
| MSH Merica Bubuk Putih 50 gr | Rp10.800 |
| Baroma Merica Bubuk Hitam 90 gr | Rp11.000 |
| Kepik Merah Merica Bubuk 6 gr 1 renceng (12 pcs) | Rp13.500 |
| Otto’s Herbs Merica Bubuk Putih/Hitam 50 gr | Rp14.000 |
| WWR Merica Bubuk Putih 85 gr | Rp15.850 |
| Masipa Merica Bubuk 85 gr | Rp20.000 |
Informasi harga merica bubuk di atas telah kami rangkum dari berbagai situs jual beli online. Sebagai perbandingan, tahun lalu, merica bubuk Cap Pohon Mangga kemasan 4 gr dijual dengan harga mulai Rp1.100 per sachet, sedangkan harga MamaSuka Merica Bubuk Putih 2 gr berkisar Rp2.500 per sachet.
[Update: Ditta]
[1] Permadi, Adi. 2004. Membuat Kebun Tanaman Obat (Cetakan 1). Jakarta: Pustaka Bunda, hlm. 37.
[2] Sarpian, T. 2003. Pedoman Berkebun Lada dan Analisis usaha Tani. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, hlm. 22-27.
[3] Suryatini. 2008. Dapur Naga di Indonesia. Jakarta: pt Gramedia Pustaka Utama, hlm. 106.
[4] Tjitrosoepomo, G. 1994. Taksonomi Tumbuhan Obat-obatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
[5] Sarpian, T. 2004. Lada: Mempercepat Berbuah, Meningkatkan Produksi, Memperpanjang Umur. Jakarta: Penebar Swadaya.
[6] Ekaputri, Tia Wida, dkk. 2014, Efek Ekstrak Lada Hitam (Piper nigrum L.) terhadap Libido Mencit (mus musculus L.) Jantan yang Berbeda Umur. Jurnal Ilmiah: Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati, Vol. 2(1): 1-5.
