Update Harga Macaroon (per Biji dan Semua Kemasan)

Jika Anda doyan menyantap kue, pasti sudah tidak asing lagi dengan macaroon. Secara bentuk, kue ini sangat mirip dengan macaron, sehingga sering tertukar. Jika macaron berasal dari Prancis, maka macaroon konon pertama kali dibuat di Italia. Di pasaran dalam negeri, sudah banyak pedagang, baik secara individu maupun toko, yang menjual camilan ini dengan harga yang mulai ribuan hingga ratusan ribu rupiah, tergantung ukuran dan .

Ilustrasi: macaroon layak konsumsi (sumber: people.com)
Ilustrasi: macaroon layak konsumsi (sumber: people.com)

Perbedaan Macaroon dan Macaron

Dengan nama yang mirip serta bentuk yang serupa, memang masih banyak orang yang belum bisa membedakan mana yang macaroon dan mana yang macaron. Dicuplik dari Kompas, macaroon adalah salah satu kue yang berasal dari Italia. Di Negeri Pisa ini, kue tanpa tepung dan tidak beragi awalnya dibuat dengan pasta almond, da dalam bahasa Italia, kue ini disebut amaretti.

Bacaan Lainnya

Kemudian, dua faksi berkembang. Beberapa tukang roti inovatif menukar kelapa parut untuk pasta almond dan yang lain mencoba membuatnya dengan kacang tanah almond, ditumbuk halus menjadi tepung. Versi kelapa menjadi sangat populer di kalangan masyarakat Yahudi-Eropa. Kue itu adalah suguhan yang sempurna untuk Paskah karena tidak beragi.

Sementara itu, versi yang dibuat dengan almond tanah, dieja macaron dalam Bahasa Prancis, dikembangkan di Pengadilan Prancis oleh koki yang dibawa oleh bangsawan Italia yang kemudian menjadi Ratu Perancis, Catherine de Medici dari Italia. Saat memecah bagian resep, pada dasarnya bahan macaron dan macaroon banyak yang sama.

Macaroon berbentuk seperti prisma dengan parutan kelapa dan biasanya dicelupkan ke dalam saus cokelat, dengan tekstur di dalamnya kenyal dan . Sementara, macaron merupakan kudapan dengan bentuk lingkaran kecil, warnanya warna-warni, dan kulitnya sangat garing serta lembut di bagian dalam. Di tengahnya, terdapat cream dari buttercream.

Menurut keterangan Chef Jansen Chan, Director of Pastry Operations di International Culinary Center, kue macaron dan macaroon memang memiliki akar kata yang sama, namun berkembang merujuk pada dua hal berbeda. Macaron, atau yang disebut juga Parisian Macarons atau Macarons Gerbet, adalah kue yang dibuat dari tepung almond, putih telur, dan gula. Diproses dengan cara dipanggang hingga menghasilkan tekstur luar yang tipis dan bagian dalam yang lembut.

Sementara itu, macaroon terbuat dari putih telur, kelapa, dan gula yang dipanggang hingga berwarna cokelat keemasan. Bagian dalamnya terasa padat namun kenyal. Kue tersebut paling cocok bila disajikan dengan teh atau kopi hangat. Nama lain macaroon adalah congolais dan sangat terkenal di Prancis. Jajanan manis ini sering disajikan saat perayaan Paskah.

Walau berasal dari Eropa sana, saat ini tidak sulit bagi penduduk Indonesia untuk mendapatkan kue macaroon. Pasalnya, sudah banyak toko maupun perorangan yang membuat jajanan ini dan kemudian dijual. Harganya sendiri bervariasi, tergantung kemasan dan kebijakan penjual, namun umumnya relatif terjangkau. Berikut kami sajikan informasi terkini kisaran harga macaroon di pasaran.

Macaroon (kiri) & macaron (kanan)
Macaroon (kiri) & macaron (kanan)

Harga Macaroon

Kemasan Macaroon Harga
Macaroon Bijian (Ecer) Rp4.000
Macaroon Mini Isi 5 Rp27.750
Macaroon Choco Honey 200 gr Rp33.000
Macaroon with Meringue 50 gr Rp35.000
Baby Macaroon 150 gr Cokelat Rp40.000
Macaroon Love 200 gr Rp46.680
Macaroon Gift Isi 12 Rp50.000
Macaroon Baby Gift Isi 9 Rp55.000
Baby Macaroon Isi 15 Rp58.000
Macaroon Mini Isi 30 Rp67.680
Macaroon Isi 20 Rp68.000
Macaroon Medium Isi 12 Rp75.000
Macaroon Size S Isi 18 Rp80.000
Baby Macaroon Isi 45 Rp95.000
Baby Macaroon Gift Isi 25 Rp97.500
Macaroon Mix 600 ml Rp99.000
Macaroon Isi 50 Rp105.600
Baby Macaroon Isi 50 Rp120.000

Harga kue macaroon di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk sejumlah situs jual beli online. Perlu dicatat bahwa harga kue macaroon tersebut tidak mengikat dan dapat berubah sewaktu-waktu. Jika dibandingkan penawaran sebelumnya, harga baby macaroon isi 50 naik dari Rp106 ribu menjadi Rp120 ribuan. Sebaliknya, harga macaroon gift isi 25 turun dari Rp113 ribu menjadi Rp97.500.

Bentuknya yang unik dan punya rasa yang beraneka ragam, memang membuat kue ini menjadi primadona. Hanya saja, perlu diketahui bahwa terdapat beberapa tanda apakah macaroon tersebut memiliki yang baik atau tidak, layak konsumsi atau tidak. Sebuah penelitian kuliner di New York yang dilakukan seriouseats.com menyimpulkan ada setidaknya 10 tanda bahwa macaroon tidak layak konsumsi.

Macaroon (sumber: food52.com)
Macaroon (sumber: food52.com)

Ciri Macaroon Tidak Layak Konsumsi

  • Gelembung udara dalam macaroon bisa sangat mengganggu karena dapat merusak tekstur kue. Setengah rasa dari macaroon itu dapat hilang. Sebenarnya masalah seperti ini dapat diatasi dengan cara menekan sisi loyang di bagian bawah ke atas sebelum macaroon dimasukkan ke oven.
  • Kerang kue yang terpisah dari kuenya. Sangat menyedihkan jika melihat lapisan keras macaroon yang terpisah dari kuenya. Macaroon seharusnya menyatu dan melekat dengan sisi satunya lewat ganaché, sehingga mudah dinikmati dan enak dilihat.
  • Pewarna yang berlebihan. Macaroon dengan nuansa warna alami jauh lebih masuk akal, itu berarti pula tidak menggunakan pewarna berlebihan. Juga, macaroon ini lebih baik dibandingkan dengan macaroon yang memiliki warna terang menyala seperti lampu neon gara-gara pewarna yang berlebihan, bahkan hingga tidak terlihat seperti .
  • Mengganti pistachio dengan almond. Jika Anda membuat macaroon pistachio, Anda harus memastikan bahwa tepung kacang yang digunakan adalah pistachio dan bukannya menggunakan pengganti lain seperti kacang almond. Memang pistachio itu mahal, sehingga tidak masalah bila Anda menggantinya dengan almond. Namun, ini bisa menipu pembeli.
  • Ekstrak almond. Mengganti pistachio dengan kacang almond masih bisa ditoleransi. Hanya saja, di beberapa tempat yang murah, melakukan ‘akrobat’ lebih parah, yakni hanya menggunakan ekstrak almond. Waspadai macaroon dengan harga murah karena pasti terdapat alasan di balik itu.
  • Macaroon basi, ini adalah bentuk penghinaan bagi konsumen yang membayar dengan harga mahal. Toko yang tidak bisa menjual macaroon segar dengan cepat, tidak seharusnya menjual macaroon.
  • Macaroon yang terlalu besar atau kecil. Macaroon dengan ukuran yang terlalu besar tampak tidak proporsional sehingga membuat kue bagian tengah kenyal, sedangkan bagian luarnya terlalu matang dan kering. Sama halnya dengan macaroon yang memiliki ukuran terlalu kecil. Mungkin bentuknya terlihat lucu, tetapi tidak dengan rasanya. Macaroon yang terlalu kecil akan kehilangan tekstur khas kue tersebut.
  • Tepung almond, seperti namanya, harus berupa bubuk halus serupa tepung-tepung lain, yakni tepung terigu atau tepung kanji. Tekstur tepung yang tidak halus akan berdampak pada kerang macaroon yang tidak merata dan bergelombang sehingga memiliki tampilan yang tidak bagus. Selain rasa yang enak, macaroon juga harus memiliki gaya dan penampilan yang menarik.
  • Terlalu banyak gula. Ada korelasi erat antara warna macaroon yang terang dengan banyaknya gula dalam macaroon dan isian ganaché-nya. Meski macaroon adalah jenis kue yang manis, harus diingat, Anda bukan sedang memakan permen.
  • Isi terlalu sedikit. Persoalan umum soal komposisi, pastikan Anda mencari macaroon dengan perbandingan 2:1 antara kue dengan isian ganaché-nya. Mungkin Anda tidak benar-benar dapat menemukan macaroon dengan perbandingan rasio sangat tepat, tetapi paling tidak mendekati perbandingan itu, maka semakin baik macaroon yang Anda beli.

Untuk Anda yang ingin atau sedang menekuni bisnis kuliner, kualitas produk makanan sangat penting karena itu adalah karakteristik makanan yang dapat diterima oleh konsumen. Ini termasuk faktor eksternal, seperti ukuran, bentuk, warna, konsistensi, warna, dan rasa. Food quality sendiri, meski sulit didefinisikan dan tidak dapat diukur secara , tetapi masih dapat dievaluasi lewat nutrisi, tingkat bahan yang digunakan, rasa, serta penampilan produk.[1]

[1] Setiawan, Margaretha Fiani dan Edwin Japarianto. 2012. Analisa Pengaruh Food Quality dan Brand Image terhadap Keputusan Pembelian Roti Kecik Toko Roti Ganep;s di Kota Solo. Jurnal Manajemen Pemasaran Vol. 1(1): 1-6.

Pos terkait