Linggis, perkakas ini pasti sudah tidak asing lagi di telinga Anda. Pada umumnya, linggis terbuat dari bahan besi baja dan digunakan untuk mengungkit atau mencungkil benda-benda berat, seperti batu, besi, dan lainnya. Di pasaran sendiri, linggis telah tersedia dalam beragam ukuran, mulai kecil hingga besar, dengan harga berkisar belasan ribu sampai dengan ratusan ribu rupiah.
Dilansir Wikipedia, linggis adalah suatu alat yang terbuat dari batang logam dengan kedua ujung yang memipih, salah satunya melengkung. Selain itu, terdapat pula linggis yang melengkung di kedua ujungnya. Di ujung-ujung linggis, terdapat sela berbentuk mirip huruf “V” (melancip) yang sering digunakan untuk mencabut paku.
Karena umumnya terbuat dari bahan besi baja yang kuat dan kekar, berat atau bobot linggis memang cenderung tidak ringan. Nah, kekuatan yang dimiliki linggis ini yang membuat alat tersebut mampu membantu kita untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan keras, seperti mencabut paku dari kayu, mencungkil dan menghancurkan batu, serta bisa juga untuk menggemburkan tanah di lapangan atau kebun.
Seperti disampaikan di atas, setiap ujung-ujung linggis umumnya berbentuk memipih. Setiap ujung linggis ini memiliki fungsi yang berbeda-beda. Untuk ujung dengan permukaan datar, bisa digunakan untuk menghancurkan batu dan menggemburkan tanah. Sementara, ujung linggis dengan permukaan terbelah dua sering digunakan untuk mencungkil paku dari kayu.
Jika Anda penyuka pelajaran Fisika, maka linggis merupakan contoh bagus dari penerapan pesawat sederhana tuas atau pengungkit. Tuas sendiri adalah salah satu jenis pesawat sederhana yang dapat digunakan untuk memudahkan usaha. Hal ini dimungkinkan terjadi dengan adanya sebuah batang ungkit atau tuas dengan titik tumpu, titik gaya, dan titik dengan letak yang divariasikan.
Rumus yang mendasari prinsip kerja dari tuas adalah B x LB = F x LK, dengan B sebagai beban, F adalah gaya kuasa, LB adalah lengan beban (jarak antara titik bean sampai titik tumpu), sedangkan LK adalah lengan kuasa (jarak antara titik kuasa dengan titik tumpu). Makin panjang lengan kuasa, maka makin kecil nilai gaya kuasa sehingga gaya yang harus dikeluarkan untuk mengangkat beban lebih sedikit. Selain itu, makin panjang lengka kuasa, maka makin besar keuntungan mekanik sehingga usaha makin mudah dilakukan.
Linggis termasuk tuas jenis pertama. Jika akan mengangkat benda menggunakan linggis, maka harus meletakkan benda di salah satu ujung tuas. Kemudian memasang batu atau benda apa saja sebagai penumpu dekat dengan benda. Selanjutnya tangan Anda memegang ujung batang pengungkit dan menekan batang pengungkit secara perlahan hingga benda dapat terangkat.
Selain linggis, peralatan atau perkakas yang juga menggunakan prinsip tuas antara lain gunting, tang, jungkat-jungkit, dan timbangan untuk contoh pengungkit jenis pertama. Sementara, contoh alat dengan prinsip pengungkit jenis kedua adalah gerobak beroda satu, sedangkan contoh alat dengan prinsip pengungkit jenis ketiga antara lain sekop, penjepit, dan pinset.
Jenis Linggis
Meski punya fungsi yang mirip, linggis ternyata dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Salah satu jenis yang populer di kalangan tukang bangunan adalah linggis rintik. Nama ini diambil dari besi yang digunakan untuk membuat linggis jenis ini, yaitu besi rintik. Jika diperhatikan, linggis rintik punya bentuk panjang, dengan bagian pegangan berulir, serta meruncing di salah satu ujungnya dan memipih di ujung yang lain. Ada juga linggis toge, dengan bentuk kedua ujung yang membengkok.
Di samping itu, linggis juga dapat dibagi berdasarkan ukuran panjangnya. Linggis dengan ukuran normal biasanya memiliki panjang 80 cm, 90 cm, 100 cm, dan 115 cm. Sementara, untuk linggis yang panjang, memiliki ukuran 120 cm, 145 cm, bahkan 150 cm. Sementara, diameter linggis mulai 3/4 inch, 7/8 inch, atau 1 inch, dengan ketebalan rata-rata 3 mm.
Nah, bagi Anda yang membutuhkan linggis, tidak perlu khawatir. Pasalnya, perkakas yang satu ini sudah dijual bebas di pasaran. Anda bisa membeli linggis di berbagai toko peralatan pertanian atau konstruksi, bahkan di situs jual beli online. Harga linggis sendiri bervariasi, tergantung ukuran panjang serta modelnya. Nah, berikut kami sajikan informasi terbaru kisaran harga linggis di pasaran dalam negeri, baik yang berukuran kecil maupun besar.
Harga Linggis
| Tipe/Ukuran Linggis | Kisaran Harga |
| Linggis 17,8 cm x 6 mm | Rp12.000 |
| Linggis Toge Pendek Midoland | Rp19.760 |
| Linggis Ulir 38 cm | Rp25.000 |
| Linggis Ulir 30 cm x 18 mm | Rp25.000 |
| Linggis Toge 14 cm | Rp27.500 |
| Linggis 50 cm | Rp28.500 |
| Linggis RRT 400 16 inch | Rp30.000 |
| Linggis Prohex 35 cm x 14 inch | Rp36.900 – Rp54.000 |
| Linggis Gepeng Osiris 15 inch | Rp37.500 |
| Linggis RRT 600 24 inch | Rp40.500 |
| Linggis AP 24 inch | Rp40.500 |
| Linggis Mini Jakemy | Rp45.800 |
| Linggis 22 70 cm | Rp65.000 |
| Linggis 22 86 cm | Rp66.000 |
| Linggis 90 cm x 18 mm | Rp79.900 |
| Krisbow Wrecking Bar 300 x 13 mm | Rp80.000 |
| Linggis 22 90 cm | Rp89.250 |
| Krisbow Wrecking Bar 450 x 16 mm | Rp114.000 |
| Krisbow Wrecking Br 600 x 16 mm | Rp121.000 |
| Linggis Stanley 55-117-22 Molding Bar 10 | Rp134.000 |
| Krisbow KW0102648 Pry Bar Set 150 – 500 mm | Rp148.500 |
| Linggis 55-118-81 Bar Ripping | Rp160.000 |
| Krisbow Construction Bar 1250 x 25 mm | Rp330.000 |
| Linggis 140 cm | Rp784.000 |
| Linggis 55-150-98 Hexagonal Straight | Rp813.200 |
| Linggis 167 cm | Rp955.000 |
Daftar harga linggis ukuran kecil dan besar di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk toko bahan bangunan serta situs jual beli online. Harga linggis ukuran kecil dan besar tersebut tidak mengikat dan bisa berubah sewaktu-waktu. Sebagai perbandingan, tahun lalu linggis 167 cm dijual Rp769 ribu, sedangkan harga Krisbow Construction Bar 1250 x 25 mm berkisar Rp439 ribuan.
