Info Dosis & Update Harga Obat Lancar ASI di Apotek

Bayi yang baru lahir memang dianjurkan untuk diberi ASI (Air Susu Ibu) eksklusif hingga 6 bulan lamanya. Sayangnya, tak semua ibu yang baru saja melahirkan dikaruniai dengan ASI yang lancar. Beberapa ibu yang baru melahirkan bahkan merasa frustrasi karena volume ASI yang keluar hanya sedikit. Oleh sebab itu, para ibu yang khawatir biasanya mengonsumsi produk-produk pelancar ASI yang tersedia apotek seperti Lancar ASI. dengan harga puluhan ribu rupiah ini diklaim dapat membantu melancarkan ASI.

Ibu menyusui (sumber: netdoctor.co.uk)
Ibu menyusui (sumber: netdoctor.co.uk)

Semua ibu yang bisa hamil, pada hakikatnya bisa menyusui karena ASI berproduksi sejak kehamilan berusia dua puluh minggu. Hal ini sejalan dengan laktogenesis (pembentukan ASI) tahap I dalam ilmu fisiologi manusia. Hal ini mutlak, tidak terpengaruh oleh bentuk puting, maupun besar-kecilnya payudara dalam kondisi normal, kecuali memang ada kondisi khusus yang sangat jarang ditemukan, misalnya payudara tidak berkembang normal sejak masa pubertas atau saat hamil.

Bacaan Lainnya

Pada umumnya, jumlah sel susu semua wanita dewasa sama dan dapat memproduksi ASI sama banyaknya bergantung dengan rangsangan dan manajemen ASI yang benar. Bentuk puting juga tidak berpengaruh pada keberhasilan menyusui karena menyusu pada hakikatnya adalah cara kerja lidah memerah areola bukan mengisap puting.

ASI sudah berproduksi sejak ibu hamil dua puluh minggu. Jika tidak keluar atau hanya keluar setetes-setetes saat hamil semakin besar, hal itu karena ditahan oleh kehamilan. Hormon kehamilan berpusat pada ari-ari. Saat ibu melahirkan, ari-ari akan lepas dari rahim, lalu kadar hormon kehamilan turun sehingga ASI dapat keluar dari payudara ibu. Namun, sisa hormon kehamilan yang masih tersisa di pembuluh darah akan semakin hilang dalam jangka waktu tiga hari atau 72 jam pascabersalin.

Laktogenesis tahap berikutnya adalah sejak bayi lahir hingga bayi berusia 72 jam. Dalam waktu ini, ibu dan bayi sebaiknya melakukan kontak kulit dan kulit (skin to skin), bayi juga disusui dengan perlekatan yang benar untuk merangsang payudara ibu memproduksi dan mengalirkan ASI. Proses menyusui dilakukan paling tidak setiap dua jam sekali dan dilakukan selama 15-30 menit untuk setiap periode karena hal ini sangat memengaruhi keberhasilan menyusui selanjutnya.

Jadi, dalam tiga hari awal usia bayi, cukup lakukan kontak kulit dan kulit antara ibu-bayi, dan lakukan percobaan menyusui setiap paling lama dua jam sekali dengan perlekatan benar. Kedua hal tersebut adalah poin penting untuk mendukung keberhasilan menyusui.[1]

Tentang Lancar ASI

Lancar ASI adalah obat produksi PT Mecosin Indonesia untuk membantu melancarkan ASI. Obat ini termasuk dalam golongan jamu dan di dalamnya mengandung ekstrak daun katuk (Sauropi Folium) sebanyak 200 mg. Satu dos Lancar ASI berisi 30 tablet. Lancar ASI dapat diminum dengan dosis sebanyak 3 kali sehari 1 tablet selama masa menyusui dan dapat diberikan sebelum atau sesudah makan.

Sebagai informasi, daun katuk mengandung polifenol dan steroid yang dapat meningkatkan kadar hormon pelancar ASI atau prolaktin. Dengan meningkatkan kadar prolaktin, maka akan memperlancar dan mempercepat produksi ASI pada ibu menyusui. Selain itu, daun katuk mengandung aktif yang dapat melancarkan ASI, diantaranya protein, karbohidrat, dan mineral. Kandungan alkaloid dan sterol dari daun katuk dapat meningkatkan metabolisme glukosa untuk sintesis laktosa sehingga produksi ASI meningkat.

Harga Lancar ASI

Produk Lancar ASI tahun 2022 dijual dengan harga Rp57.273, turun dari tahun 2021 yang dibanderol Rp59.177 per dos di Apotek K24. Selain di Apotek K24, Anda juga bisa membeli Lancar ASI di apotik atau toko-toko obat terdekat yang ada di sekitar Anda. Perlu Anda ingat bahwa harga Lancar ASI dapat mengalami perubahan sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya. Selain itu, harga Lancar ASI yang berlaku di setiap tempat bisa saja berbeda-beda.

[Update: Almas]

[1] Bayu, M. 2014. Pintar ASI dan Menyusui (hlm 5-8). Gita R dkk, editor. Jakarta: PandaMedia.

Pos terkait