Review dan Update Harga Lactamor (Tablet, Strip, Dus)

Setiap ibu sebenarnya dapat mencukupi kebutuhan air susu ibu (ASI) untuk bayinya. Namun, banyak faktor yang memengaruhi keberhasilan menyusui. Penggunaan produk pelancar ASI alami seperti daun katuk dapat diberikan untuk memberikan stimulasi ASI. Namun, tak sedikit ibu muda yang belum mampu mengolah daun katuk sendiri untuk dikonsumsi, sehingga lebih memilih obat pelancar ASI yang tersedia di berbagai apotek seperti Lactamor. Lactamor banyak dipilih karena harga jualnya yang relatif terjangkau.

Ilustrasi: Menyusui Bayi (credit: thehealthybodycompany)
Ilustrasi: Menyusui Bayi (credit: thehealthybodycompany)

ASI sesungguhnya telah mulai dibentuk di payudara sejak kehamilan usia sekitar 20 minggu. Meski begitu, tak setiap wanita usai melahirkan mendapatkan ASI yang melimpah. Hal tersebut lantaran pengaliran ASI selama kehamilan dapat dihambat hormon kehamilan (progesteron). Sebagian besar ibu merasakan payudaranya mulai penuh atau ASI-nya mulai mengalir setelah hari ketiga. Aliran ASI memang baru sedikit sesuai dengan kebutuhan bayi.[1]

Bacaan Lainnya

Review Lactamor

Lactamor merupakan salah satu ASI booster yang diproduksi oleh perusahaan farmasi Kalbe Farma. Suplemen makanan yang satu ini tak hanya memiliki kandungan daun katuk yang telah lama diyakini dapat membantu produksi ASI, melainkan juga diklaim sudah dilengkapi dengan biji Fenugreek dan vitamin B12. Vitamin B12 dibutuhkan bagi ibu menyusui karena dapat meningkatkan produksi sel .

Menurut testimoni di internet, beberapa konsumen mengungkapkan reaksi suplemen terjadi pada hari ketiga setelah mengonsumsinya. ASI menjadi melimpah tanpa ada efek samping yang terjadi pada tubuh. Lactamor sering direkomendasikan oleh dokter karena kandungannya terbuat dari bahan herbal sehingga dapat dikonsumsi jangka panjang.

Komposisi Lactamor

Lactamor mengandung ekstrak biji Fenugreek (Trigonella foenum graecum) 600 mg, ekstrak biji daun katuk (Sauropus androgynus) 100 mg, dan vitamin B12 20 mcg.

Ilustrasi: Lactamor (credit: Tokopedia)
Ilustrasi: Lactamor (credit: Tokopedia)

Dosis Lactamor

Anda bisa minums Lactamor 3 kali sehari 1-2 tablet setelah makan. Selanjutnya, simpan pada tempat sejuk, kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 6-8 jam. Untuk memudahkan, usahakan mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.

Perlu diketahui, bagi penderita diabetes, hipoglikemia, asma, migrain, dan hipertensi tidak dianjurkan mengonsumsi obat ini. Penggunaan bersamaan dengan obat penghambat pembekuan darah seperti heparin, warfarin, ticlopidine, dan penghambat platelet lainnya dapat meningkatkan risiko perdarahan. Penderita tekanan darah rendah sebaiknya tidak diberikan suplemen ini hingga tekanan darahnya normal, karena suplemen ini dapat menurunkan tekanan darah.

Pada 2020 lalu, Lactamor di Apotek K24 dibanderol dengan harga mulai Rp2.675 per tablet, Rp31.361 per strip, dan Rp136.500 per dus. Kemudian pada , harga Lactamor sedikit naik menjadi Rp3.000 per tablet, Rp31.101 per strip, dan Rp126.000 hingga Rp159.000 per dus. Berikut perbandingan harga Lactamor di apotek antara tahun lalu dan saat ini.

Harga Lactamor di Apotek

Pilihan Lactamor Harga Sebelumnya Harga Sekarang
Lactamor per tablet Rp3.000 Rp3.200
Lactamor per strip Rp31.101 Rp32.275
Lactamor per dus isi 6 strip Rp126.000 – Rp159.000 Rp186.245

Harga di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk situs apotek online. Berdasarkan tabel tersebut, harga Lactamor cenderung naik meski tidak signifikan. Anda dapat membelinya di toko obat terdekat dengan harga bersaing. Selain itu, Anda dapat menelusuri sejumlah situs jual beli online untuk mendapatkan harga yang terbaik.

Ilustrasi: Ibu Menyusui (kindredbravely.com)
Ilustrasi: Ibu Menyusui (kindredbravely.com)

Efek Samping Lactamor

Lactamor umumnya ditoleransi dengan baik. Namun, Anda tetap harus mewaspadai risiko setelah mengonsumsi Lactamor. Ketika mengkonsumsi suplemen ini, ada kemungkinan air seni dan keringat akan berbau khas. Kadang dapat terjadi pembentukan feses yang lebih lunak, baik pada ibu maupun bayi yang akan kembali seperti semula ketika penggunaan suplemen makanan ini dihentikan. Penggunaan lebih dari dosis yang dianjurkan sehari dapat menyebabkan mual. Apabila terjadi reaksi alergi lainnya, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Perlu diingat, Lactamor tidak disarankan untuk diberikan pada ibu hamil. Pasalnya, bahan aktif obat ini diketahui dapat menginduksi hormon oksitosin yang dikhawatirkan akan menimbulkan kontraksi uterus dan menyebabkan kelahiran prematur. Penghentian penggunaan suplemen ini bisa dilakukan jika ASI dirasa sudah cukup memadai.

Sebagai alternatif pilihan selain Lactamor, Anda juga dapat mengonsumsi suplemen pelancar ASI seperti Asifit, Lactamam, dan Lactaboost. Harga Asifit di apotek saat ini berkisar Rp79.198, Lactamam seharga Rp41.845 per strip, dan Lactaboost dijual Rp50.721. Untuk info lebih lanjut, Anda bisa mengunjungi toko obat terdekat.

[Update: Ditta]

[1] Handy, Fransisca. 2015. A – Z Perawatan Bayi. Jakarta: Puspa Swara, hlm 63.

Pos terkait