Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan buah labu. Lalu, bagaimana dengan labu madu? Disebut pula butternut squash, labu madu adalah buah labu yang punya bentuk unik karena mirip kacang tanah, dengan tekstur daging yang lembut dan punya rasa manis. Sayangnya, buah tersebut masih belum familiar untuk kebanyakan orang dan lebih sering dikonsumsi orang-orang berduit. Karena itu, tidak heran jika harga labu madu per kg menjadi cukup mahal.
ciri Labu Madu
Selain labu kuning (pumpkin), labu madu adalah salah satu varietas yang populer di dalam spesies Cucurbita moschata. Spesies ini sendiri sudah banyak dibudidayakan di Amerika Utara dan Amerika Selatan sebelum kedatangan bangsa Eropa. Arkeolog menemukan bukti Cucurbita moschata di daerah Peru pada tahun 4.000 sampai 3.000 SM dan di daerah Meksiko pada tahun 1.440 hingga 400 SM.[1]
Secara fisik, batang labu madu sangat panjang, bersegi lima tumpul dan berambut. Panjang batang dapat mencapai 5 sampai 10 m, bahkan lebih. Batang labu madu bersifat basah penuh dengan bintik kelenjar. Pada ketiak daun, muncul sulur yang berfungsi sebagai alat pemegang sehingga batang tetap kokoh bertambat pada tanah, rumput, batang kayu atau turun. Arah tumbuh batang labu madu menjalar di atas tanah atau memanjat pada turus.[2]
Bunga labu madu berbentuk lonceng, bersifat beraturan. Sementara itu, buahnya berukuran cukup besar dan bervariasi dalam bentuk, ukuran, dan warna. Biji labu madu biasanya terletak di tengah daging buah pada bagian rongga yang kosong, yang diselimuti lendir dengan serat.[3] Bijinya berbentuk pipih dan ujungnya meruncing.
Kelebihan Labu Madu
Dilansir dari Agro Indonesia, selain punya tampilan yang unik, labu madu ternyata juga kaya akan zat gizi yang berkhasiat untuk kesehatan. Buah ini diklaim mengandung serat yang tinggi, antioksidan, betakaroten, vitamin A, dan vitamin B. Memiliki sifat yang rendah kalori, labu madu cocok digunakan untuk menu diet sehat serta baik untuk makanan pendamping ASI (MPASI) bagi bayi. Sementara itu, kandungan vitamin A di dalamnya bisa membantu kesehatan mata.
Tidak hanya unggul dalam hal gizi, labu madu juga termasuk tanaman yang tahan banting. Masih menurut referensi yang sama, labu madu dikatakan lebih tahan terhadap hama dan penyakit, serta budidayanya cukup mudah, seperti melon. Bedanya, buah melon bisa busuk dalam jangka waktu satu bulan, maka labu madu disebutkan punya daya simpan hingga enam bulan.
Kelebihan lainnya labu madu adalah punya prospek yang cerah sebagai lahan bisnis. Pasalnya, hingga sekarang, pasar labu madu masih terbuka lebar karena permintaanya cukup tinggi, sedangkan produk di pasaran masih terbatas. Jadi, harga juga buah ini tergolong tinggi sehingga dapat menjadi usaha yang menjanjikan. Lalu, berapa kira-kira harga buah labu madu saat ini?
Harga Labu Madu 1 Kg
| Varian Labu Madu | Harga |
| Labu Madu Organik | Rp26.990 per kg |
| Labu Madu | Rp34.000 – Rp45.500 per kg |
Harga labu madu per kg di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk toko buah dan sejumlah situs jual beli online. Sebagai perbandingan, tahun lalu, labu madu organik dijual dengan harga mulai Rp16.500 sampai Rp25.000 per kilogram, sedangkan harga labu madu biasa Rp32.500 sampai Rp40.000 per kilogram.
Apabila tertarik membudidayakan labu madu, Anda dapat membeli bibitnya di toko pertanian. Sebagai bahan referensi, berikut info harga bibit/benih labu madu F1 saat ini.
Harga Bibit Labu Madu F1
| Merk Bibit Labu Madu F1 | Harga |
| Bibit Labu Madu F1 Bulldog Hibrida 1 gr | Rp6.500 |
| Bibit Labu Madu F1 Cap Panah Merah isi 5 butir | Rp15.000 |
| Bibit Labu F1 Torsten 20 gr | Rp16.900 |
| Bibit Labu Madu F1 Cap Panah Merah isi 50 butir | Rp67.000 |
| Bibit Labu Madu F1 Cap Panah Merah isi 100 butir | Rp128.200 |
Perlu Anda catat bahwa harga bibit labu madu F1 tersebut tidak mengikat dan dapat berubah sewaktu-waktu. Selain itu, harga di masing-masing penjual bisa saja berbeda meskipun produk yang ditawarkan sama.
Tips Budidaya Labu Madu
Apabila Anda tertarik membudidayakan labu madu, ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan agar panen bisa melimpah. Pertama adalah perhatikan kualitas saat membeli benih labu madu. Benih harus bagus dan punya label karena nantinya akan memberikan hasil yang bagus. Sebaliknya, kalau benih tidak bagus, hasil panen juga tidak akan bagus.
Meski tidak terlalu rumit, tetapi labu madu juga harus rajin dirawat. Beri pupuk seminggu sekali. Kalau satu tanaman sudah menghasilkan tiga buah, potong pucuk ujungnya. Pemangkasan juga perlu dilakukan, tunas-tunas yang tidak penting bisa dikurangi atau dihilangkan untuk mencegah daun dan cabang yang tumbuh tidak terkendali, agar hasilnya proporsional.
Seleksi serangan hama dan penyakit juga perlu dilakukan. Untuk hasil yang terbaik dan sehat, hindari penggunaan zat kimia. Bahan kimia memang bisa saja membasmi hama, tetapi juga bisa membunuh serangga yang justru berguna untuk penyerbukan. Kalau ada bagian tanaman yang terkena penyakit, bisa diatasi secara manual, misalnya memetik dan membuang daun yang terserang penyakit.
[Update: Ditta]
[1] Ayuningtyas, W. S. 2019. Respon Empat Genotipe Labu Madu (Cucurbita moschata) terhadap Perlakuan Silika (Skripsi). Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian IPB Bogor.
[2] Kirana, R., Gaswanto, M. Hidayat. 2009. Budidaya dan Produksi Benih Labu Kuning. Litbang Departemen Pertanian.
[3] Girsang, Yoga Pradana. 2020. Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Labu Madu (Cucurbita moschata) pada Pemberian POC Limbah Ikan dan Pupuk Kandang Ayam (Skripsi). Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah sumatera utara Medan.
