Warga Malang pastinya sudah tidak asing lagi dengan Toko Kue Gaya Baru. Toko kue legendaris ini menawarkan aneka kue yang menggugah selera dengan harga relatif terjangkau. Selain untuk dikonsumsi pribadi, produk-produk Kue Gaya Baru Malang juga bisa disuguhkan untuk tamu, acara tertentu, atau bahkan dikemas sebagai hampers (hantaran).
Tentang Toko Kue Gaya Baru Malang
Toko Kue Gaya Baru dirikan pada tahun 1981 oleh Go Bon Bio. Go Bon Bio merintis usahanya dengan menitipkan kue-kue ke warung di sekitar rumahnya. Pada tahun 1993 Go Bon Bio membuka toko pertamanya di Jalan Laksamana Martadinata 83 dan mengembangkan usahanya sampai sekarang. Selain berpusat di Jalan Laksamana Martadinata 83 Toko Gue Gaya Baru memiliki empat cabang lainnya yang berada di Jalan Terusan Kawi, Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Danau Toba, Jalan Tumenggung Suryo.[1]
Ketika pertama berdiri, Toko Gue Gaya Baru Malang terkenal dengan produk andalannya kala itu, yakni roll tart. Setahun berikutnya, mereka juga mengenalkan produk Spiku Gaya Baru (resep kuno). Kemudian, sejak tahun 1995, Toko Gue Gaya Baru mulai berjualan kue basah. Kue basah pertama mereka waktu itu adalah risoles.
Seiring berjalannya waktu, Toko Gue Gaya Baru terus berkembang dengan menciptakan produk lainnya seperti chiffon cake, kue lapis, aneka roti, kue kering, hingga aneka kripik. Keripik yang paling disukai di Kue Gaya Baru adalah keripik tempe, keripik pisang, dan keripik bayam. Keripik produk Toko Kue Gaya Baru terkenal garing, renyah, dan crispy.
Yang lebih menarik lagi, seluruh produk Kue Gaya Baru Malang diklaim halal dan aman untuk dikonsumsi oleh umat Muslim. Beberapa produk Kue Gaya Baru Malang juga cocok untuk dijadikan oleh-oleh. Toko Kue Gaya Baru Malang menyediakan roll tart maupun spiku dalam kemasan vacuum (kedap udara) yang memiliki daya tahan hingga 1 bulan.
Produk SpikuKue Gaya Baru Malang hadir dalam 4 pilihan, yakniSpiku Legit, Spiku Lapis 3, SpikuNastar, dan Spiku Brownies. Sama halnya dengan Spiku, Roll Tart juga merupakan salah satu andalan Toko Kue Gaya Baru. Toko ini memiliki varian roll, yaitu Mambo (Plain), Mocca, Zebra (Selai Nanas), Blackforest, dan Mocca Cokelat. Tak ketinggalan, Toko Kue Gaya Baru Malang juga memiliki kue lapis. Di Kue Gaya Baru tersedia 3 varian kue lapis, yaitu Kue Lapis Beras, Kue Lapis Jongkong, dan Kue Lapis Kanji. Tiap varian memiliki rasa dan tekstur yang khas.
Nah, jika Anda penasaran, berikut kami rangkum informasi daftar harga aneka produk di Toko Kue Gaya Baru Malang.
Harga Kue Gaya Baru Malang
| Menu Kue Gaya Baru Malang | Harga (Rp) |
| Spiku Lapis 2 | 57.000 – 63.000 |
| Spiku Lapis 3 | 80.000 – 86.000 |
| Spiku Almond | 43.000 |
| Spiku Legit | 100.000 |
| Spiku Brownies | 55.000 |
| Spiku Lapis 2 uk. 19 x 19 cm | 150.000 |
| Spiku Lapis 3 uk. 19 x 19 cm | 200.000 |
| Spiku Almond uk. 19 x 19 cm | 135.000 |
| Spiku Legit uk. 19 x 19 cm | 200.000 |
| Sifon Cokelat | 49.000 |
| Sifon Keju | 49.000 |
| Sifon Pandan | 40.000 |
| Sifon Marmer | 46.000 |
| Sifon Rainbow | 49.000 |
| Roll Mocca | 55.000 – 61.000 |
| Roll Mocca Cokelat | 59.000 – 65.000 |
| Roll Mambo | 55.000 |
| Roll Zebra | 57.000 |
| Roll Blackforest | 64.000 |
| Choco Roll | 37.000 |
| Roll Nastar | 31.000 |
| Cheese Roll | 43.000 |
| Roll Klepon | 24.000 |
| Kue Tart Collection | 40.000 – 440.000 |
| Mika Kue Basah | 8.000 – 60.000 |
| Tart Kue Basah | 145.000 – 600.000 |
| Paket Kue Basah | 80.000 –360.000 |
| Dessert/Pudding | 12.000 – 240.000 |
| Aneka Roti | 6.500 – 44.000 |
Informasi harga Kue Gaya Baru Malang di atas kami rangkum langsung dari katalog kue resminya. Namun, perlu diingat bahwa harga Kue Gaya Baru Malang dapat mengalami perubahan sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Apabila Anda tertarik mencicipi kenikmatan Kue Gaya Baru Malang atau ingin menyuguhkannya untuk berbagai acara, Anda bisa datang langsung ke outlet Kue Gaya Baru Malang terdekat atau melakukan pemesanan terlebih dahulu melalui nomor telepon (0341) 322944 atau menghubungi WhatsApp 0821-2669-9883.
[1] Hartanto, A. 2017. Tahapan Perencanaan Suksesi Pada Toko Kue Gaya Baru Malang. Agora. 5(3): 1-5.
