Siapa sih yang tidak kenal dengan buah kolang-kaling? Buah yang dikenal sebagai bahan campuran minuman atau es campur ini telah menjadi favorit bagi banyak orang. Harga jualnya yang terjangkau membuat kolang-kaling selalu ludes diborong pembeli, apalagi menjelang bulan Ramadan.
Kolang-kaling merupakan produk olahan yang berasal dari pohon aren yang memiliki nama ilmiah Arenga pinnata Merr. Kolang-kaling diperoleh dari buah aren yang setengah matang melalui proses pembakaran atau perebusan. Selain proses pengolahan, kualitas buah kolang-kaling ditentukan dari usia buah aren yang dipakai. Jika buah aren yang dipakai terlalu tua di pohon, maka mutu dan kualitas kolang-kaling akan berkurang.
Petani tidak bisa sembarangan ketika memanen kolang-kaling. Buah aren yang masih muda dan segar harus segera dipanen agar tidak terlalu masak pohon, sehingga kualitas kolang-kaling akan memenuhi standar. Selain itu, buah aren yang dipilih juga harus memenuhi standar kelayakan olah. Buah aren muda akan melalui proses penyortiran sebelum diolah menjadi kolang-kaling.
Kandungan Nutrisi Kolang-Kaling
Buah kolang-kaling yang sudah diproses juga harus diuji secara lab agar memenuhi standar kelayakan pangan. Saat uji lab, diketahui buah kolang-kaling memiliki banyak kandungan nutrisi. Dalam setiap 100 gr buah kolang-kaling, mengandung energi 27 kkal, protein 0,4 gram, lemak 0,2 gram, karbohidrat 6 gram, serat 1,6 gram, kalsium 91 mg, fosfor 243 mg dan zat besi 0,5 mg, serta kadar air mencapai 94%. Selain itu, buah kolang-kaling juga diperkaya oleh vitamin A, vitamin B, vitamin C, albumin, gula, serat kasar, dan gelatin.[1]
Manfaat Kolang-Kaling
Dengan banyaknya nutrisi pada kolang-kaling, tak heran jika buah ini selalu laris di pasaran. Selain itu, kadar nutrisi lengkap pada buah tersebut membuat kolang-kaling memiliki sejumlah manfaat. Kandungan vitamin C dan albumin pada kolang-kaling mampu meningkatkan daya imun tubuh dan meredakan beberapa macam penyakit ringan, seperti demam dan masuk angin.
Sementara itu, kandungan karbohidrat, gula, dan kalori yang dipadukan dengan air, memiliki manfaat sebagai sumber energi bagi tubuh sekaligus pengganti cairan tubuh yang hilang. Inilah alasan mengapa setelah Anda lelah beraktivitas dan mengonsumsi buah kolang-kaling, tubuh kembali menjadi segar.
Selain itu, kandungan kalsium, fosfor, dan zat besi sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang dan otot. Ini akan membantu Anda mencegah berbagai macam gangguan dan penyakit tulang atau otot, seperti osteoporosis, lemah otot, dan bagi anak-anak dapat membantu proses pertumbuhan ulang dengan baik.
Zat besi yang ada pada kolang-kaling juga bermanfaat bagi Anda yang sering mengalami gejala anemia. Kandungan zat besi yang cukup pada kolang-kaling dapat memenuhi kebutuhan zat besi harian Anda. Selain dapat mengatasi gejala anemia, zat besi tersebut juga baik untuk mencegah gejala darah rendah.
Untuk mendapatkan semua manfaat buah kolang-kaling, pastinya Anda harus mengonsumsinya secara teratur. Memang, pada dasarnya, rasa buah kolang-kaling cenderung hambar, tetapi Anda bisa mengolahnya menjadi hidangan yang lezat dan segar. Lalu, bagaimana cara merebus kolang-kaling yang benar?
Cara Merebus Kolang-Kaling
- Untuk mengolah kolang-kaling mentah, caranya sangat mudah. Anda hanya perlu menyiapkan buah kolang kaling dan gula. Cuci bersih buah kolang-kaling yang baru Anda beli dan tiriskan. Langkah selanjutnya, masukkan gula secukupnya pada panci dengan air yang sudah mendidih, lalu aduk hingga gula larut.
- Masukkan kolang-kaling ke dalam panci yang berisi air gula, sesekali aduk dan tunggu hingga mendidih. Selain direbus dengan air gula, Anda bisa menambahkan sirup, air perasan jeruk nipis, kayu manis, atau rempah-rempah seperti jahe. Jika sudah mendidih dan kolang-kaling sudah empuk, maka matikan kompor dan diamkan sebentar hingga air tidak terlalu panas.
- Selain bisa langsung dinikmati, Anda juga bisa menjadikan kolang-kaling olahan tersebut sebagai bahan campuran es buah atau es campur. Rasanya akan lebih enak jika dikonsumsi bersama es dan susu. Beberapa orang bahkan mencoba mencampur kolang-kaling ke dalam adonan es krim.
Bagi Anda yang ingin menikmati kesegaran buah kolang-kaling, jangan lupa untuk mengetahui harganya di pasaran. Ini akan mempermudah Anda ketika memperkirakan anggaran belanja bulanan. Sebagai referensi, berikut informasi terbaru kisaran harga kolang-kaling mentah saat ini.
Harga Kolang-Kaling Mentah
| Kemasan Kolang-Kaling Mentah | Harga |
| Kolang-Kaling Mentah 250 gr | Rp9.600 |
| Kolang-Kaling Mentah 500 gr | Rp14.000 |
| Kolang-Kaling Mentah 1 kg | Rp30.000 |
| Kolang-Kaling Mentah Super 1 kg | Rp48.500 |
Jika dibandingkan penawaran sebelumnya, harga kolang-kaling mentah di pasaran saat ini cenderung naik. Misalnya, kolang-kaling mentah kemasan 500 gr yang semula dijual seharga Rp12 ribu, sekarang menjadi Rp14 ribu. Begitu pula harga 1 kilogram kolang-kaling mentah yang naik dari Rp25 ribu menjadi Rp30 ribu.
Harga Kolang-Kaling Manisan
| Varian Kolang-Kaling Manisan | Harga |
| Kolang-Kaling Favora 360 gr | Rp15.000 |
| Kolang-Kaling Rasa Pandan 500 gr | Rp25.000 |
| Kolang-Kaling Favora 1 kg | Rp29.000 |
| Kolang-Kaling Bunga Telang 500 gr | Rp30.000 |
| Kolang-Kaling Gula Aren 500 gr | Rp30.000 |
| Kolang-Kaling Manisan Barokah 1 kg | Rp31.000 |
| Kolang-Kaling Manisan Amin Fruit 400 gr | Rp35.900 |
| Kolang-Kaling Favora 1 dus (4 kg) | Rp110.000 |
Hingga saat ini, harga kolang-kaling manisan di pasaran relatif stabil. Namun, beberapa merk kolang kolang-kaling manisan mengalami kenaikan harga, seperti Favora 1 kg yang semula dijual seharga Rp28 ribu, kini sedikit naik menjadi Rp29 ribu per kilogram.
Daftar harga kolang-kaling di atas telah kami rangkum dari berbagai macam sumber. Perlu Anda ketahui bahwa harga kolang-kaling di atas tidak terikat dan dapat berubah sewaktu-waktu. Anda dapat membeli kolang-kaling di pasar tradisional terdekat dengan harga lebih terjangkau. Anda pun bisa memesan kolang-kaling di agen terpercaya melalui berbagai situs jual beli online dengan harga bersaing.
[Update: Ditta]
[1] Purwati. 2018. Pemanfaatan Buah Kolang-Kaling dari Hasil Perkebunan sebagai Pangan Fungsional. Jurnal Abdimas Mahakam, Vol. 2(1): 24-33.
